Annyeong, Yeorobundeul
💜💜💜💜💜💜💜Semoga kalian diberkahi kebahagiaan dan kebaikan oleh Allah SWT, aamiin🤲🏻
.
.
.
.
.
.
.Selamat datang di bab-bab menjelang ending💜
Selamat membaca
💜💜💜💜💜💜💜“Duduk!”
Seperti api yang membakar kayu bakar dengan cepat, sama seperti itulah kabar tentang kehamilan Arini merembet sampai ke telinga Lugas dan Sadewo. Jangan ditanya bagaimana murkanya dua orang yang dituakan keluarga tersebut. Mereka datang di waktu yang sama sebelum kedatangan Salman dan yang lain. Keduanya duduk berdampingan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Karena sepertinya mereka sama-sama tahu bahwa tujuan kedatangan mereka sama.
“Kakek di sini?” Arjuna menghampiri Sadewo lantas menyalaminya. “Sejak kapan Kakek ada di Indonesia?”
Kalian masih ingat tentang Sadewo yang bekerja sama dengan Agneepath dan MAYA? Tentu kalian tidak akan kaget dengan fakta, bahwa Arjuna pun sebenarnya turut campur tangan dalam menjauhkan Masayu dan Juan dari jangkauan Adnan Jauza Rahmani. Walaupun tidak direkrut langsung oleh Sadewo, Arjuna yang saat itu masih menjadi bagian dari Agneepath pun mengajukan diri. Sekarang kalian tahu, kan, kenapa Arjuna bertahan selama beberapa waktu di Agneepath? Ya tentu saja untuk melindungi Masayu dan Juan.
“Haruskah aku menjawab pertanyaan dari orang yang gagal menjaga cucuku?” ketus Sadewo tanpa mengalihkan pandangannya dari Aditya.
Arjuna sontak terbungkam. Memang benar penuturan dari Sadewo. Dia gagal dalam menjaga Masayu. Kalau masalah Juan, tentu Arjuna juga memperhatikan pemuda usil itu. Terlihat baik-baik saja, meskipun Arjuna pun tahu tentang di balik ‘baik-baik saja’-nya Juan.
“Kau juga gagal menjaga cucuku, Lugas.”
Lugas sangat malu hingga tidak berani membalas ucapan Sadewo. Selain keinginan dari Kinanti untuk menjodohkan Aditya dengan Masayu, Lugas pun bertindak atas permintaan dari Sadewo. Semua hal yang dia berikan kepada Masayu adalah buah dari permintaan Sadewo. Namun, bukan berarti Lugas terpaksa. Justru ia merasa senang karena bisa merasakan bahagianya memiliki anak perempuan seperti Masayu.
“Dari sekian pria yang berada di sekeliling cucuku, tidak ada yang benar-benar berhasil menjaganya. Kalian terlalu fokus pada Adnan dan melupakan bahwa ada bajingan lain yang mengincar Masayu,” ujar Sadewo dengan tegas.
Siapa pun tahu ketika mendengar kalimat yang terucap oleh Sadewo. Nada bicaranya penuh dengan rasa kekecewaan yang begitu mendalam. Rasa sakit seorang kakek ketika cucu kesayangannya disakiti sedemikian rupa. Di sisi lain Sadewo sendiri pun merasa bersalah karena dia gagal melindungi sang cucu. Kalimatnya barusan bukan hanya untuk mengutuk para pengecut di depannya, tetapi juga kepada diri sendiri. Dia terlalu fokus tentang bagaimana menjaga Masayu dari jangkauan Adnan. Sadewo lupa bahwa ada satu bajingan lagi yang kudu diawasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
END || Reckless [18+]
Художественная проза"Tiga tahun sepertinya masih kurang, ya, Mas." Masayu menatap lekat sang suami. "Maaf, aku gagal." Aditya menatap Masayu. "Kalau mau bicara, langsung pada intinya saja. Aku tidak mengerti dengan kode-kodemu," ujar Aditya. "Aku menyerah, Mas." *** Mu...