Bab [15] Attack!

2.3K 149 1
                                    

“Mas, apa kau sedang tidak sehat? Atau sedang ada masalah?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mas, apa kau sedang tidak sehat? Atau sedang ada masalah?”

Masayu bertanya dengan sedikit ketakutan dalam hatinya. Dia merasa kalau Aditya malam ini sangat berbeda. Suaminya tampak sangat emosi. Hal ini terlihat dari cara Aditya mengendarai mobilnya. Sejak keluar dari area perumahan elite tadi, mobil jenis Hyundai itu melaju dengan kencang.

“MAS!” pekik Masayu ketika Aditya menginjak pedal rem dalam-dalam, hingga membuat keduanya hampir menabrak tiang listrik.

“Turun.”

“Tetapi, Mas—”

“TURUN!”

Dengan terpaksa Masayu turun dan lupa mengambil dompet serta ponsel yang ia letakkan di dashboard mobil Aditya. Sesaat selepas Masayu menutup pintu, Aditya langsung melajukan mobilnya meninggalkan sang istri di jalanan sepi itu.

Masayu hanya bisa menatap kepergian mobil Aditya. “Apa salahku padamu, Mas?” lirih Masayu.

Masayu berusaha membongkar ingatannya. Di mana letak kesalahannya, sehingga Aditya memperlakukan ia seperti ini. Tidak, tidak. Seharian ini Masayu merasa bersikap seperti biasanya. Di depan keluarga Hassandani pun Masayu sudah bersikap sesuai dengan keinginan Aditya, bersikap tenang dan anggun.

“Di mana letak kesalahanku?” gumam Masayu lagi.

Masayu terdiam sejenak di tempatnya berdiri. Dia menatap sisi kiri dan kanan jalan. Tidak ada tanda-tanda kendaraan lewat. Jalanan ini tampak terlalu sepi, membuat bulu kuduk Masayu meremang.

Tidak. Masayu tidak takut pada makhluk halus. Dia hanya khawatir jika ada orang yang berniat buruk kepadanya. Pakaian yang tengah ia gunakan malam ini terlalu mencolok. Terlalu menunjukkan bahwa dia adalah orang yang memiliki uang.

“Haruskah aku berjalan kaki?” Masayu kembali bermonolog dengan dirinya sendiri. “Tetapi, rumahku—ah, maksudku, rumah Mas Aditya masih sangat jauh dari sini.”

Kalau mengingat kehidupannya sebelum mengenal Aditya, tentu saja sangat teramat sangat berbeda. Masayu yang dulu tidak selemah sekarang. Masayu yang dulu tidak pernah menangis karena hal sepele. Namun, selepas mengenal Aditya, satu bentakan saja berhasil membuat hati Masayu sakit luar biasa.

Masayu tidak tahu, kalau cinta akan membuatnya lemah. Entah cinta atau suatu kebodohan. Masayu pun tidak tahu dan tidak mau tahu. Yang dia mau tahu hanya bagaimana cara meluluhkan hati Aditya. Meluluhkan hati pria dengan gengsi setinggi Burj Khalifa itu sangat sulit. Tiga tahun tampaknya belum cukup untuk Masayu memenangkan Aditya. Bodohnya, Masayu bersedia berjuang sampai kapan pun sampai Aditya luluh.

Masayu kembali menatap jalan sisi kirinya, jalan di mana mobil Aditya tadi melaju. Masayu berharap kalau tiba-tiba Aditya kembali, namun, sampai matanya pedih karena lupa berkedip, tidak ada tanda-tanda kembalinya mobil sang suami.

“Aku ini sedang mengharapkan apa sih sebenarnya?” gumam Masayu.

“Anak Mami memang sangat keras kepala. Tetapi, dia pria yang baik, Masayu. Berjanjilah kepada Mami untuk menjaga Aditya setelah Mami tiada.”

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang