Extra Chapter pt.2

746 42 2
                                    

Kalian ... serius gak kenal siapa Salman?

.
.
.
.
.
.
.

12 Maret 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12 Maret 2022

Salman menunggu perempuan yang duduk manis di depannya ini mengatakan sesuatu. Hari ini adalah pertemuan pertama mereka setelah resmi bercerai. Memang sudah tidak ada dendam di antara mereka, tetapi munafik jika Salman bilang benar-benar telah melupakan kelakuan mantan istrinya ini.

“Kalau tidak ada pembahasan yang penting, aku pergi.” Salman mulai beranjak, tetapi langsung ditahan oleh Kania—sang mantan istri.

“Aku belum meminta maaf dengan benar kepadamu, Sal,” ujar Kania.

Salman menatap sengit tangan Kania yang mencekal lengan kekarnya. Kania melihat sorot mematikan itu dan langsung melepas cekalannya.

“Duduklah sebentar, aku mohon.”

Ingin rasanya Salman menolak permintaan Kania, tetapi sisi lain dia pun penasaran dengan sesuatu. Akhirnya, dengan wajah gondok setengah mati, Salman kembali duduk sembari bersedekap lalu menumpukan kaki kanan pada kaki kirinya.

“Cepat, katakan.”

“Apa?”

“Cepat katakan apa yang ingin kau katakan kepadaku. Aku sedang sibuk,” ujar Salman dengan tegas yang sedikit ketus.

Alih-alih sakit hati, Kania malah tersenyum simpul.

“Kau masih belum berubah sejak beberapa tahun lalu, ya, Sal,” kata Kania. “Aku menemui dirimu hanya ingin meminta maaf atas kesalahanku, juga atas nama suamiku.”

“Suami—oh, kalian sudah menikah. Selamat, ya,” kata Salman yang sebenarnya tidak kaget dengan jalan cerita dari sebuah perceraian yang diakibatkan oleh perselingkuhan.

Kania menghela napas panjang. Sebenarnya ada rasa malu ketika berhadapan lagi dengan sang mantan suami yang telah ia khianati. Namun, ini lebih baik daripada terus dihantui oleh rasa bersalah.

“Aku benar-benar merasa bersalah atas kelakuanku saat itu. Sungguh, aku tipikal perempuan yang tidak mau menjadi bayangan orang lain. Makanya, ketika Vino kembali dari luar negeri, aku tergoda untuk bermain api dengannya,” jelas Kania.

Kedua alis Salman mengerut, tidak paham dengan makna dari ucapan Kania. “Bayangan apa maksudmu? Aku tidak pernah berselingkuh atau—”

“Kau memang tidak berselingkuh, Salman!” pungkas Kania, “tetapi aku tidak pernah ada di hati dan otakmu barang satu detik pun!”

“Kau menikah denganku, tetapi yang kau cintai adalah adik seniormu yang kini menjadi istri Aditya. Boleh saja kau selalu denial tentang itu. Namun, aku bisa melihat matamu yang berbinar-binar ketika membahas Masayu.”

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang