Bab [82] Juan's Affection For Masayu

498 40 4
                                    

Annyeong, Yeorobundeul💜
Semoga kalian sehat selalu dan dilimpahi keberkahan oleh Allah SWT, aamiin💜

.
.
.
.
.

Akhir-akhir ini lagi kangen sama ‘obat’ gue yang lagi hiatus :(

Kangen Bangtan OT7☹️
Capek sama rumor yang beredar. Mau bener atau bukan, mereka berhak punya privasi. Gue pun capek sama kelakuan shipper-shipper sialan itu. Yang bikin gue makin capek, ya, kelakuan solo stan😤

Apa pun itu, mau secapek apa pun, gue masih dengan harapan Bangtan cepet-cepet OT7 dan konser di Indonesia lagi, aamiin😭💜

Oh, ya, btw jangan lupa streaming terus DOXA - Secret Number💜✨

.
.
.
.
.
.
.

Selamat membaca
💜💜💜💜💜💜💜

Dunia tidak akan pernah mau menghentikan atau sekadar memperlambat lajunya waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dunia tidak akan pernah mau menghentikan atau sekadar memperlambat lajunya waktu. Apalagi hanya untuk menunggu manusia yang ditelan kekecewaan dan berakhir enggan mencoba untuk kembali bangkit. Dunia tidak akan mau dan tidak akan pernah melakukannya. Khayalan bodoh para penulis itu hanya memberikan lamunan palsu, kepada orang-orang yang tertelan oleh imajinasi mereka sendiri.

Hanya ada dua pilihan, yaitu, bertahan atau mati tenggelam dalam arus kenyataan duniawi. Mengakhiri hidup pun tampaknya percuma. Manusia hanya ingin rehat sejenak, dari hiruk-pikuk manusia keparat yang memenuhi rongga-rongga dunia. Kebanyakan dari orang yang ditelan kesedihan, hanya ingin hidup seperti manusia normal. Hei, normal seperti apa yang kalian maksud? Setiap manusia punya jalan masing-masing. Kenapa harus mengikuti jalan orang lain?

Juga masih banyak manusia yang sangat suka membandingkan penderitaannya dengan penderitaan orang lain. Kalian pikir, kalian hebat? Oh, tidak, Kawan. Kelakuan kalian sangat sampah. Bahkan tai anjing lebih indah daripada sikap menyebalkan kalian. Sangat suka membandingkan penderitaan dan menghakimi orang lain, tetapi lantas berlagak paling menderita ketika orang yang mereka serang memilih mengakhiri hidup. Sialan, manusia memang begitu menyedihkan.

Bahkan ketika manusia memutuskan untuk mengakhiri hidup, mereka berpikir akan tenang di alam baka. Kalian pikir sistem alam semesta semudah itu? Kau pikir alam baka akan seindah surga? Oh, tentu tidak, Kawan. Masih ada kehidupan setelah kematian, kehidupan sesungguhnya yang pasti akan dijalani oleh setiap makhluk hidup. Daripada menghabisi diri sendiri, bukankah lebih baik balas dendam?

Akan tetapi, sepertinya balas dendam yang dimaksud oleh Masayu berbeda dengan yang ada dalam otak kalian. Dia tidak melakukan apa-apa, selain duduk melamun sembari terus menatap permukaan kolam renang.

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang