Bab [87] The lover has lost his beloved

627 43 1
                                    

Kesempatan terakhir Aditya adalah sidang mediasi hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesempatan terakhir Aditya adalah sidang mediasi hari ini. Sebelum berangkat ke pengadilan, ia sangat percaya diri akan memenangkan kembali sang istri. Ia memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa cinta mereka masih bisa diperjuangkan. Tidak ada kata terlambat bagi seorang pencinta yang ingin memenangkan sang pujaan hati.

Akan tetapi, kenyataan sungguh berbanding terbalik dengan keyakinan penuh dalam hati Aditya. Bukannya mendapatkan kembali hati sang istri, justru hubungan mereka benar-benar akan berakhir. Aditya yakin, dengan kuasa Sadewo, mereka akan lebih cepat berpisah.

Aditya menghela napas panjang, berharap bisa mengenyahkan kesedihan dalam hatinya. Kali ini dia benar-benar kehilangan Masayu. Bahkan tanpa sadar kini dia kembali menangis dalam diam. Tangis penyesalan yang tentunya sangat menyakitkan.

Sebenarnya, Janu dan Jonas ingin sekali menertawakan Aditya sekarang. Jangan sebut mereka sahabat yang buruk, karena sudah sejak dulu mereka menasihati manusia kepala batu itu. Semua nasihat telah terucap bahkan sampai mulut keduanya berbusa. Namanya juga Aditya, si pemuja ego, yang sekarang sedang meratapi nasib cintanya yang sedang ranum-ranumnya.

Namun, ya, baik Janu maupun Jonas sama-sama tidak sampai hati menertawakan penderitaan sahabat mereka. Keduanya tahu bahwa kali ini bukan penyesalan dan rasa sakit singkat, seperti yang dialami Aditya sebelumnya ketika diselingkuhi oleh sang mantan pacar.

“Aditya, maafkan aku karena tidak bisa membujuk Masayu,” kata Jonas.

Jonas membenci sikap Aditya kepada Masayu. Kalau bukan karena tidak sengaja melihat dan mendengar sendiri kelakuan Aditya kepada istrinya, mungkin Jonas tidak akan percaya dengan apa yang ia lihat. Dia tidak pernah menemukan pria sebodoh Aditya. Ada perempuan yang rela menurunkan ego demi mempertahankan pernikahannya, berjuang sendirian dalam pengharapan kosong dan malah berakhir buruk.

“Bukan salahmu, Jo,” sahut Aditya. “Sejak awal akulah yang bersalah. Aku egois.”

Suara Aditya begitu serak. Kelihatannya kehilangan kali ini akan meninggalkan luka yang lebih besar daripada sebelumnya.

“Masayu sudah memutuskan untuk melepaskan hubungan kami. Bahkan lihat ini.” Aditya menunjukkan cincin kawin milik Masayu yang tersemat di jari manis tangan kanannya kepada Janu dan Jonas. “Dia mengembalikan cincin kawin kami.”

“Sekarang kau tahu, kan, kenapa selama ini aku terus mengoceh? Karena aku tidak ingin kalian berakhir seperti ini, Bodoh!” sungut Janu yang matanya fokus pada jalan raya.

“Kau bodoh karena memilih ego daripada cintamu kepada Masayu. Sudah sejak dulu sekali aku dan Janu sadar, bahwa kau sebenarnya telah jatuh sedalam-dalamnya kepada Masayu. Namun, ya, ego sialanmu itu merusak segalanya,” ujar Jonas menyambung kalimat Janu.

Aditya membenarkan ucapan Jonas. Harusnya dia tidak termakan oleh pemikiran buruk yang selama ini dia pupuk dan tumbuh subur dalam hati. Aditya sampai mengesampingkan rasa cinta yang dia rasakan ketika melihat Masayu. Bahkan sepertinya perasaan itu telah ada, tepat ketika melihat Masayu berjalan anggun di belakang mendiang ibunya.

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang