Bab [51] Behind The Scene

1.2K 84 3
                                    

Haiiii, Yeorobun💜
Apa kabar kalian?
Kudu terus jaga kesehatan, ya💜

Terima kasih untuk semuanya yang udah baca dan kasih vote💜
Borahae💜💜💜💜💜💜💜

.
.
.
.
.
.
.

Siang itu Arjuna benar-benar hancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang itu Arjuna benar-benar hancur. Mendengar kenyataan tentang Aditya dan Arini telah melakukan hubungan badan, juga tentang Masayu yang berusaha mengakhiri hidup setelah satu minggu menghilang. Tidak ada yang bisa Arjuna lakukan selain berusaha tetap menjaga kewarasannya.

Arjuna benci jika dia tidak bisa melakukan apa pun untuk pujaan hatinya. Katakan Arjuna gila karena masih saja mencintai Masayu, meskipun dia tahu kalau sang pujaan hati telah dimiliki oleh sahabatnya sendiri. Namun, Arjuna tidak bisa mengendalikan hatinya untuk berhenti mencintai Masayu. Setiap hari otak serta hatinya terus berseteru hebat. Otaknya berkata untuk berhenti mengharapkan cinta Masayu, sementara hatinya berkata sebaliknya.

“Awalnya aku pikir Kak Ayu tengah berlibur bersama Bang Adit. Karena aku dan Juan tidak menemukan keduanya di rumah selama satu minggu ini. Jadi, aku langsung berpikir bahwa mereka berlibur untuk merayakan hari pernikahan di suatu tempat.”

Mata Radeva tampak awas, jaga-jaga kalau Juan kembali dari kantin lebih cepat. Sekitar lima belas menit lalu, Jean, Andreas dan Zen datang menyusul, setelah penutupan kegiatan makrab (malam akrab) yang diadakan oleh kampus mereka. Dengan kode-kode yang untungnya dipahami oleh Andreas, ketiganya membawa Juan ke kantin dengan alasan bahwa belum makan apa pun sejak tadi pagi.

“Saat aku ingin menanyakan soal kepulangan Kak Ayu dan Bang Adit ke Bang Janu, aku malah mendengar sendiri kalau....” Radeva tampak menahan sesuatu yang menyesakkan hatinya. “...kalau Bang Adit main api dengan Bu Arini, juga kebenaran yang lain.”

Baik Salman maupun Arjuna, keduanya sudah menduga kalau hal macam ini, cepat atau lambat akan terjadi. Kebenaran tentang hubungan Masayu dan Aditya akan terbongkar. Mulai dari Janu, Lugas, Arjuna, Salman, Radeva dan pada akhirnya Juan pun tahu. Inilah yang mereka takutkan. Mereka takut kalau Juan tahu dan dia akan sedih mendengar kenyataan tentang sang kakak tersayang. Mereka takut jika pemuda itu ikut merasakan sakit luar biasa, ketika tahu bahwa kakak yang merupakan keluarga satu-satunya disakiti oleh bajingan bernama Aditya Nugraha Pradipta.

“Lalu selama satu minggu ini di mana Masayu, Dev?” tanya Salman.

“Kemungkinan besar, Kak Ayu bersama dengan Kak Tiana.”

Arjuna sontak menoleh menatap Radeva. Nama yang barusan disebutkan oleh Radeva, sangat familier di telinga Arjuna. Bukan familier lagi, tetapi Arjuna sangat mengenal dengan baik sosok pemilik nama tersebut.

“Tiana?” Salman menelan ludah mendengar nama mantan atasan Arjuna tersebut. “M—maksudmu, Oktatiana Aliya Hassandani?”

Radeva menganggukkan kepalanya. “Kenapa Abang terlihat gugup saat mendengar nama Kak Tiana?” tanya Radeva yang curiga dengan perubahan mimik wajah Salman. Sementara Arjuna tampak menatapnya, tetapi sorot mata itu terlihat kosong kebingungan.

“Apa pun itu, intinya Kak Tiana yang membawa Kak Ayu ke rumah sakit dan memberitahu pihak kampus Juan tentang ini,” ujar Radeva yang enggan tenggelam semakin dalam dengan keingintahuannya sendiri. Di sisi lain, Radeva juga melihat bahwa Salman dan Arjuna terlihat enggan menjelaskan apa pun kepadanya. Jadi, ya, Radeva tidak akan memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Karena dia tidak wajib mengetahui semua hal.

“Lalu di mana Tiana sekarang?”

Radeva menatap Arjuna. Entah hanya perasaannya atau memang Arjuna sedang menguarkan aura yang cukup mengintimidasi. Hal ini membuat Radeva gugup hendak menjawab pertanyaan Arjuna barusan.

“Kata Juan, Kak Tiana sudah kembali ke Korea bersama suami dan teman-temannya,” jawab Radeva setelah berhasil mengumpulkan keberanian, walau hanya sedikit.

Tanpa basa-basi Arjuna pergi meninggalkan depan UGD. Radeva sempat bertanya dia mau ke mana, tetapi Salman berhasil menghentikan keingintahuan anak bungsu Lugas itu.

Arjuna kembali ke rumah dan langsung mengemasi barang yang sekiranya sangat dia perlukan.

Dugaan kalian benar. Arjuna berniat untuk terbang ke Negri Ginseng untuk menyusul mantan bosnya tersebut.

Setelah kurang lebih hampir tiga tahun tidak berjumpa atau sekadar tahu kabar, besok Arjuna akan menemui Tiana, mantan bosnya dulu sewaktu masih menjadi anggota Agneepath. Karena meskipun Arjuna berangkat sekarang, dia baru bisa menemui Tiana itu besok. Pasalnya perjalanan dari Surabaya ke Seoul saja memakan kurang lebih lima belas jam.

Agneepath dan MAYA adalah satu jiwa dalam dua tubuh. Status Arjuna adalah anak buah kepercayaan Indra, tetapi dia bekerja untuk MAYA. Kalau kata Indra, agar lebih banyak orang yang mendampingi Tiana. Meskipun memiliki anak buah yang juga mumpuni dan Tiana sendiri memiliki kemampuan bela diri serta pengendalian senjata sangat akurat, Indra tetap mengkhawatirkan kakak perempuannya tersebut. Mereka bukan saudara kandung, tetapi Indra sudah menganggapnya seperti kakak sendiri.

Awal terlibatnya Arjuna dengan Agneepath dan MAYA adalah saat dia masih semester lima. Dulu ketika sedang tidak ada kegiatan dan bosan bermain gim, Arjuna mengutak-atik komputernya. Dia ingin menjajal kemampuan meretasnya. Apakah masih setajam saat SMA dulu, atau melemah karena tidak pernah dia asah. Waktu itu Arjuna tersenyum puas karena dia berhasil menerobos salah satu sistem asing yang sebenarnya memiliki pengamanan sangat kuat. Dia tidak tahu kalau tengah memasuki induk informasi, serta keamanan dari sebuah organisasi kiri yang cukup terkenal di ‘dunia bawah tanah’.

Tentu saja Arjuna ketahuan dan menjadi buronan Agneepath selama beberapa minggu. Akhirnya Arjuna menyerah untuk bersembunyi, dan menemui pimpinan Agneepath yang ternyata masih berusia tujuh belas tahun. Kerja sama terjalin dengan perjanjian gaji hingga bernilai miliaran rupiah.

Arjuna berniat mengumpulkan uang untuk membeli rumah serta persiapan melamar Masayu, sang pujaan hati. Ternyata, oh, ternyata, Kinanti sudah mendahuluinya untuk meminang Masayu. Padahal Arjuna sudah menyusun rencana jauh ke depan, tentang hidupnya bersama Masayu. Memang dia dan Masayu belum berjodoh. Mereka hanya berjodoh sebagai sahabat, bukan pasangan hidup.

Arjuna bekerja pada MAYA hanya sekitar satu tahun lebih beberapa bulan, itu pun atas desakan Salman yang takut kalau Arjuna akan mendapatkan masalah ke depannya. Salman sudah menganggap Arjuna seperti adik kandungnya sendiri. Dan sebagai kakak yang baik, Salman berkewajiban untuk mengingatkan sang adik dengan batasannya.

“Dia pasti bisa, Tiana pasti bisa membantuku.”

.
.
.
.
.
.
.

"Semua orang berhak bahagia. Termasuk kalian."

***

Bersambung....

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang