Bab [84] Mediation Session

470 50 3
                                    

“Ke mana perginya, Ay?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ke mana perginya, Ay?”

Aditya terus menyelami sorot sekelam samudra milik Masayu, tetapi tetap gagal menemukan sesuatu yang dicari. Mau sekeras apa pun usahanya, apa yang dicari sudah tidak ada lagi. Tiga tahun ia biarkan sesuatu itu tumbuh berkembang dengan sia-sia. Pada akhirnya, apa yang telah tumbuh subur itu layu lantas mati begitu saja.

Ah, sial, denyut jantung Aditya terasa menyakitkan.

Sejauh ini belum ada kenyataan buruk yang berhasil menyerang mental Aditya, kecuali kenyataan tentang hilangnya sorot penuh cinta dari Masayu untuk dirinya. Sorot penuh cinta itu hilang dalam kurun waktu satu bulan tidak bertemu. Entah benar-benar hilang atau hanya bersembunyi di balik rasa kecewa yang terpancar dari sorot Masayu. Sungguh, mimpi buruk.

Siapa saja, tolong.

Tolong bangunkan Aditya dari mimpi buruk ini. Hatinya belum siap kehilangan ketulusan tersebut. Belum pernah dia melihat dan mendapatkan cinta setulus Masayu kepadanya. Cinta tulus seorang istri untuk suami yang bahkan tidak pernah memandangnya. Cinta tulus seorang perempuan untuk sang pujaan hati.

Mau berandai kembali ke masa lalu pun percuma. Semua sudah terjadi, tidak bisa diperbaiki lagi. Kepercayaan diri yang dibawa oleh Aditya seketika lenyap. Dia bisa melihat dengan jelas sorot kecewa pada mata seindah purnama milik Masayu. Sorot kelam itu memancarkan kekecewaan mendalam yang malah membuat hati Aditya semakin sakit melihatnya.

Ego telah berhasil menghancurkan hidup Aditya. Selama ini, ego dalam diri Aditya beranggapan bahwa cinta Masayu tidak akan pernah hilang. Bahkan meskipun telah disakiti berulang kali, keangkuhan Aditya yakin bahwa Masayu tidak akan pernah meninggalkan dirinya. Secara, kan, Aditya tampan dan kaya raya, idaman semua perempuan.

Mendengar pertanyaan aneh yang dilontarkan oleh sang suami, membuat Masayu mengerutkan kening.

“Ke mana apanya?” tanya Masayu yang jujur saja tidak paham dengan arah pembicaraan Aditya.

Hari ini, dua puluh sembilan November tahun 2021, sidang mediasi perceraian antara Aditya dan Masayu digelar. Keduanya dijadikan satu di dalam ruangan khusus bersama seseorang dari tim mediasi pengadilan agama Surabaya. Tidak ada pengacara atau famili yang turut hadir. Hal ini merupakan permintaan khusus dari kedua belah pihak, baik dari pihak tergugat maupun penggugat.

Setelah pembacaan kelengkapan berkas tuntutan Masayu terhadap Aditya, sang mediator mempersilakan keduanya untuk saling bicara dari hati ke hati. Tujuan diselenggarakannya sidang mediasi adalah agar kedua belah pihak bisa bicara empat mata, membahas permasalahan yang membuat mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan pernikahan. Sebisa mungkin, pihak pengadilan agama akan merekatkan kembali hubungan yang sempat renggang.

“Ke mana perginya sorot penuh cinta yang selalu kau berikan kepadaku, Ay?” tanya Aditya memperjelas pertanyaannya kepada Masayu.

Kali ini Masayu terkekeh geli mendengar pertanyaan dari sang suami.

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang