Bab [27] Revealed

3.7K 193 3
                                    

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan💜

.
.
.
.
.
.
.

Brak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Brak!

“Tolong katakan padaku....”

Aditya dan Janu kompak terkejut dengan wajah memucat. Melihat pemuda di ambang pintu ruangan Aditya, membuat keduanya hampir lupa cara bernapas. Baik Janu maupun Aditya, keduanya tidak menyangka kalau Radeva akan datang dan mendengar semua percakapan mereka.

“...tolong katakan kepadaku, apa yang Abang bilang tadi itu hanya kebohongan!” tuntut Radeva.

Radeva menghampiri Aditya dengan setiap langkah terselip emosi. Wajahnya merah padam mendengar kenyataan menjijikkan yang dikatakan oleh sang Kakak barusan. Darahnya seperti mendidih, geram setengah mati.

Radeva menarik kerah kemeja Aditya dengan kasar. “Tolong bilang pada Deva, kalau itu semua hanya bualanmu, Bang!” desak Radeva sembari mengguncang tubuh Aditya.

Baru kali ini Aditya melihat sang Adik beringas seperti sekarang. Sosok Radeva yang dia kenal adalah pemuda usil dengan tingkah random-nya. Dia memejamkan mata sebentar lalu menghela napas cukup panjang.

“Iya, Dev, Abang—”

Bugh!

Tanpa ragu Radeva melayangkan tinjunya ke wajah sang Kakak. Karena pukulan ini, Aditya sampai jatuh terduduk di lantai.

Janu hanya menonton. Dia tersenyum miring, puas karena rasa kesalnya sudah diwakili oleh Radeva. Janu sudah tidak bisa menoleransi sikap Aditya yang begitu ceroboh dalam rumah tangganya. Dia cukup kenal Masayu. Perempuan itu hampir berada di ujung kesabarannya. Dan Janu yakin, saat Masayu tahu kebejatan suaminya dengan sang sahabat, dia pasti akan pergi membawa lukanya sendirian.

Radeva menduduki perut Aditya sembari mencengkeram kerah sang Kakak. Tanpa ada keraguan, Radeva kembali menghadiahi bogem mentah di wajah kakaknya.

“Di saat Kak Ayu bersemangat untuk menyiapkan kejutan untuk Abang di hari jadi pernikahan kalian, bisa-bisanya Abang bercinta dengan sahabat Kak Ayu tepat di malam pernikahan kalian!” sentak Radeva dengan mata memerah. “DI MANA OTAKMU, BANGSAT!”

Radeva tidak kuasa menahan tangis kekecewaannya. Dia kecewa kepada Aditya dan lebih kecewa kepada dirinya sendiri. Dia telah mengingkari janji yang telah ia buat di hadapan sang ibunda sebelum beliau wafat. Dia berjanji akan menjaga Masayu, seperti adik laki-laki yang menjaga kakak perempuannya. Namun, hari ini janji itu buyar seketika. Dia gagal menjadi adik yang baik untuk Masayu.

“Apa Abang tahu? Malam itu, aku dan yang lain membantu Kak Ayu untuk menyiapkan kejutan buat Abang. Tetapi, apa? Abang malah melakukan hal yang sangat di luar batas!” cerocos Radeva meluapkan kekecewaan dalam hatinya.

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang