Bab [32] Juan's Destroyed

2.7K 150 0
                                    

Berulang kali Juan hampir kehilangan kesadarannya tatkala melihat tubuh sang kakak terbujur kaku dengan segala alat medis terpasang di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berulang kali Juan hampir kehilangan kesadarannya tatkala melihat tubuh sang kakak terbujur kaku dengan segala alat medis terpasang di tubuhnya.

Tidak ada yang bisa Juan lakukan selain menangis dalam diam dengan tubuh lemas. Dia tidak memiliki siapa-siapa selain Masayu di dunia ini. Mamanya telah tiada dan sang Papa, pria sialan itu entah ada di mana sekarang. Persetan dengan sang Papa, karena bagi Juan, lelaki yang harusnya melindungi dirinya dan sang kakak itu, sudah mati. Sang papa tidak lebih dari kenangan buruk yang harus dia kubur dalam-dalam.

Meskipun Masayu selalu mengatakan untuk jangan membenci Papa mereka, nyatanya kebencian itu tumbuh seiring berjalannya waktu, di dalam benak anak kecil yang kini telah menjelma menjadi pemuda tampan incaran para gadis.

Bagi seorang Ravindra Juana Rahmani, Masayu adalah dunianya. Dan kini ‘dunianya’ tengah terbaring kaku, berjuang antara hidup dan mati. Kakak yang paling dia cintai tengah berada di ambang kematian. Juan hanya bisa berharap agar malaikat maut memberi belas kasih. Atau kalau tidak, Juan ingin malaikat maut pun mencabut nyawanya. Setidaknya dia bisa tenang berkumpul bersama orang terkasihnya.

“Adek!”

Juan menoleh ke sumber suara. Dia bangkit saat melihat presensi Radeva tengah berlari menghampiri dirinya. Radeva memeluknya dengan erat, seolah paham kalau yang dibutuhkan Juan sekarang adalah pelukan hangat.

“Bagaimana bisa?” tanya Radeva setelah melepaskan pelukannya.

Juan menggeleng lemah sembari menyeka air matanya. “Kak Tiana menghubungi pihak kampus dan kaprodi sendiri yang memberi kabarnya kepadaku, Bang,” jelas Juan dengan sesenggukan.

‘Kak Tiana? Apa selama satu minggu ini Kak Ayu menghilang karena bersama Kak Tiana?’ batin Radeva.

Radeva memejamkan matanya sejenak. Dia tidak bisa mengatakan apa yang sudah dia dengar tadi. Kalau dia mengatakan soal kebejatan Aditya, Radeva takut jika Juan semakin sedih. Dia tahu bahkan sangat tahu jika Masayu adalah kakak tersayangnya, belahan jiwa Juan.

Radeva yakin jika keadaan akan makin kacau saat kebusukan kakaknya selama ini sampai terdengar di telinga sang Papi. Lugas akan melakukan hal yang lebih buruk daripada kehancuran Aditya, yaitu, dia—Radeva—akan dipisahkan dari Juan dan Masayu.

Dulu, sebelum akad nikah diadakan—sekitar satu minggu sebelumnya—Aditya dan Masayu membuat surat perjanjian pranikah, didampingi oleh kuasa hukum, Lugas dan Kinanti. Ah, Radeva dan Juan juga di sana. Namun, mereka hanya dianggap sebagai ‘bocah naif’ yang belum berhak tahu segalanya.

Radeva ingat satu poin penting dari surat perjanjian pranikah kakaknya, yaitu, jika salah satu di antara mereka—Aditya dan Masayu—berbuat serong alias selingkuh, maka, mau tidak mau mereka harus bercerai dengan pembagian harta enam puluh persen kepada Masayu, sisanya kepada Aditya sendiri.

Tidak, tidak. Radeva tidak memusingkan harta, tetapi, dia memikirkan bagaimana hidupnya setelah terbiasa dengan kehadiran Juan dan Masayu, harus kembali beradaptasi dengan kehidupan yang dinamis ini.

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang