Bab [52] Behind The Scene 2

1.4K 95 12
                                    

Hai, ketemu lagi nih🤭

.
.
.

Selamat membaca💜

.
.
.
.
.
.
.

“Lalu apa yang akan aku dapatkan, Arjuna?”

Tiana menyesap susu ibu hamilnya ala minum kopi di kafe kekinian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Lalu apa yang akan aku dapatkan, Arjuna?”

Tiana menyesap susu ibu hamilnya ala minum kopi di kafe kekinian. Dengan wajah bantalnya yang tidak membuatnya terlihat jelek—karena istri Min Yoongi satu ini sudah manis sejak lahir—dia menyambut kedatangan Arjuna di apartemen suaminya. Entah bagaimana ceritanya pria dengan predikat guru teladan ini bisa sampai di Hannam, Seoul. Bahkan Arjuna sudah sampai di apartemen Yoongi pagi ini. Yang membukakan pintu saja Yoongi, sementara Tiana sibuk mencuci piring bekas mereka sarapan.

“Aku akan kembali menjadi bagian MAYA, Nona.”

Tiana menghentikan kegiatan menyesap susu ibu hamilnya. Dia menatap sepasang manik mata milik Arjuna dengan sorot mencari tahu. Tiana berniat mencari kebohongan di sana, tetapi hasilnya nihil. Tidak ada kebohongan di sana. Justru yang ada adalah rasa putus asa beserta kesedihan mendalam yang membuat Tiana terdiam.

“Aku tidak berbohong, Nona.” Arjuna tahu wajah Tiana mengisyaratkan rasa tidak percaya yang tertuju untuknya. “Aku akan kembali menjadi bagian Agneepath dan MAYA seperti dulu.”

Tiana memasang wajah serius sembari meletakkan kembali gelasnya yang masih terisi setengah.

“Kenapa?” tanya Tiana yang secara tidak sadar mengubah warna suaranya menjadi lebih dalam, terdengar begitu mengintimidasi.

“Maaf?” Arjuna tidak paham dengan pertanyaan Tiana barusan.

“Kenapa kau sampai rela datang kemari dan meminta bantuan pada orang yang sudah kau tinggalkan ini, Arjuna?” Tiana menatap Arjuna dengan intens. “Aku yakin pemicu kau melakukan ini adalah orang yang sangat penting dalam hidupmu.”

Arjuna menunduk, segan untuk membalas tatapan Tiana. Sejak dulu selalu seperti ini. Arjuna terlalu berat untuk menatap sorot sedalam samudra milik Tiana. Dia takut akan tenggelam di dalamnya dan lupa dengan keberadaan Masayu dalam hatinya. Daya pikat istri Min Yoongi ini tidak bisa dianggap remeh. Walaupun terkesan dingin dan angkuh, sebenarnya Tiana memiliki pesona yang cukup mematikan.

“Aku melakukan ini demi Masayu—”

“Masayu Asmaradanta Rahmani?” sambar Tiana yang diangguki oleh Arjuna. Dia langsung terkekeh-kekeh tidak habis pikir. “Sepertinya memang benar kalau semua hal di seluruh dunia ini saling berkaitan.”

“Syukurlah kalau Anda sudah mengenal Masayu, Nona. Aku—”

“Jangan terlalu kaku denganku, Arjuna. Berhentilah bersikap kaku denganku,” tukas Tiana.

Arjuna menghela napas. “Baiklah, Tiana. Tujuanku kemari adalah meminta bantuanmu untuk membereskan kekacauan yang akan kutimbulkan,” kata Arjuna.

“Seperti pertanyaanku di awal, Juna.” Tiana bersedekap sembari menyandarkan punggungnya di sandaran sofa. “Tawaranmu tentang kau kembali menjadi bagian Agneepath dan MAYA, aku rasa cukup menggiurkan.”

“Akan tetapi, aku tidak puas.”

Arjuna menatap Tiana dengan sorot protes.

“Aku ingin kau membawakan Ravindra Juana Rahmani kepadaku.”

“Apa maksudmu, Tiana?!” Tanpa sadar Arjuna meninggikan suara, membuat pria bermata mungil yang duduk manis di ruang sebelah—masih terhubung dengan ruang tamu—menatap tajam ke arahnya.

“Tenanglah, Sayang. Dia tidak akan menyakiti aku,” kata Tiana yang tanpa melihat pun tahu kalau suaminya tengah emosi.

“M—maaf, Tiana. Tetapi kenapa kau menginginkan kepala Juan? Apa salahnya kepadamu? Apa yang—”

“Siapa juga yang ingin kepala Juan, hah?!” sungut Tiana, “aku ingin dia bergabung dengan kita, menjadi bagian dari Agneepath dan MAYA!”

Arjuna menghela napas lega, selega-leganya. Dia takut setengah mati ketika mendengar bahwa Tiana menginginkan Juan. Selama dia mengenal Tiana, wanita semi psikopat ini, hanya ada dua makna dari arti ‘menginginkan seseorang’. Kalau bukan target, ya, karena orang tersebut telah melakukan kesalahan kepada Tiana atau MAYA. Syukurlah kali ini maknanya bukan dua hal tersebut.

“Tetapi kenapa?” tanya Arjuna yang kepo setengah mati.

“Beberapa waktu lalu anak itu berhasil membobol keamanan MAYA, seperti yang kau lakukan dulu, Jun.” Tiana menandaskan susu ibu hamilnya. “Dia berhasil mendapatkan semua informasi tentang misiku di Indonesia. Mulai dari awal Janu menghubungiku sampai misi selesai.”

“Itu artinya....” Wajah Arjuna memucat.

“Iya, Juan sudah tahu tentang kebenaran hubungan Masayu dan Aditya.”

Tubuh Arjuna melemah. Dia tidak tahu akan sekacau ini. Juan adalah sosok adik yang sangat tergila-gila tentang apa pun yang menyangkut kakak perempuannya. Dia akan ikut sakit, ketika kakaknya sakit. Dia akan ikut sedih, ketika kakaknya sedih. Dan Arjuna tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya hati Juan ketika mengetahui tentang kebusukan hubungan rumah tangga Aditya dan Masayu.

“Sebentar, aku punya sesuatu untukmu.”

Tiana melenggang pergi mengambil berkas yang sebenarnya adalah rahasia. Berkas tersebut hanya bisa diakses oleh orang-orang Agneepath dan MAYA. Tiana merasa bahwa berkas ini tidak ada kaitannya dengan permohonan misi dari Janu. Jadi, dia menyimpannya sebagai arsip rahasia yang tidak bisa diakses oleh sembarang orang.

“Masayu menceritakan seluruh kesedihannya kepadaku. Saat itu juga aku mencari fakta tentang Arini. Dan inilah yang aku dapatkan.”

Arjuna membaca berkas pemberian Tiana. Di sana tertera dengan jelas dan lengkap tentang Arini. Bahkan kisah rumah tangga Royan dan Arini pun ada di sana. Ternyata kegilaan Royan terjadi karena dia sakit hati dengan Arini yang mencintai dirinya, Arjuna.

Amarah Arjuna tersulut saat membaca fakta bahwa semua hal yang terjadi pada Masayu berkaitan dengan dendam pribadi Arini. Jalang brengsek itu menganggap Masayu adalah penghalang untuk dia mendapatkan Arjuna. Sungguh, bukannya terkesan, sikap Arini ini malah membuatnya semakin jijik.

“Sebelum kepada Aditya, kau bisa menghabisi Royan terlebih dahulu. Pria bajingan itu yang secara tidak langsung membantu rencana Arini untuk membuat Masayu menderita,” ujar Tiana.

“Lalu setelahnya aku bisa menghabisi Aditya?”

“Tidak, jangan dulu. Tua bangka itu membuatku berjanji untuk tidak menyentuh keluarganya. Dia tahu kalau aku sudah menargetkan Aditya,” ungkap Tiana. “Jadi, yang harus kau lakukan adalah habisi Royan. Minimal patahkan tulang rusuknya.”

“Baiklah. Akan aku lakukan.”

“Arjuna!”

Arjuna tersentak dari lamunannya. Berkat Salman, Arjuna berhasil terbebas dari lamunan berkepanjangan. Lamunan tentang memori awal mula mengapa dia sampai bertindak sejauh ini.

“Kau serius dengan pilihanmu?” tanya Salman menahan geram. Sejak tadi dia mengajak adiknya itu bicara, tetapi tidak ada jawaban. Hanya tatapan kosong yang dia lihat sepanjang jalan menuju kediaman Aditya dan Masayu.

“Iya, Bang. Pilihanku untuk kembali menjadi bagian dari Agneepath dan MAYA sudah bulat.” Arjuna tersenyum. “Lagi pula, ke mana pun aku kabur, baik Tiana juga Indra, mereka akan dengan cepat menemukanku.”

Salman hanya bisa bungkam. Dia bingung dengan situasi sekarang. Rumah tangga Masayu dan Aditya yang berantakan, ditambah Arjuna yang kembali menampakkan taringnya sebagai anggota Agneepath. Walaupun bekerja untuk Tiana, tetap saja Agneepath dan MAYA adalah satu kesatuan.

“Bagaimana pun konsep Agneepath dan MAYA yang sekarang, keduanya tetap organisasi pedang bermata dua, Juna.” Salman terus berusaha menasihati Arjuna, meskipun dia tahu kalau pada akhirnya Arjuna tetap kukuh pada pendirian. “Aku hanya tidak ingin kau dalam bahaya jika menjadi bagian dari mereka.”

“Iya, Bang, aku paham. Tetapi janji tetaplah janji.”

“Jadi ... setelah ini kau akan menetap di Korea?”

“Iya, Bang.”

“Bagaimana denganku? Apa kau tidak memikirkan aku, kakakmu?”

“Bang, tolong jangan mulai.”

“Baiklah, baiklah.” Salman tersenyum tipis. “Bagaimana dengan Masayu?”

“Masayu sudah tahu tentang kelakuan bejat Aditya dan Arini. Apa menurutmu setelah mengetahui itu dia masih akan sudi kembali ke dalam pelukan Aditya?”

Benar juga yang dikatakan oleh Salman. Arjuna sampai lupa dengan kenyataan bahwa Masayu telah mengetahui kejadian malam itu. Bahkan perempuan malang tersebut mendengar sendiri betapa ganas sang suami juga sahabatnya selama bercinta. Sial, Arjuna melupakan itu.

“Kalau bisa, sekalian bawa Masayu pergi ke Korea dan minta Tiana untuk mengunci pergerakan keluarga Pradipta agar tidak bisa menemukan Masayu.”

“Bang....” Arjuna menatap Salman dengan sorot mata takjub. Tidak biasanya Salman berpikiran gila macam barusan.

“Kehidupan Masayu sudah cukup menderita. Aku tidak mau adik perempuan kesayanganku itu menderita lebih dalam lagi. Atau kalau perlu aku akan membuat mereka bercerai, kemudian menikahi Masayu dan menjadikannya milikku untuk selama-lamanya.”

.
.
.
.
.
.
.

“Semua orang berhak bahagia. Termasuk kalian.”

***

Bersambung....

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang