Bab [29] The World is Too Small

3.5K 166 0
                                    

Double? Eh, bukannya terhitung triple update?

Haha, apa pun itu, selamat membaca, Yeorobundeul💜💜💜💜💜💜💜

.
.
.
.
.
.
.

“Kau yakin itu sudah cukup, Jagi?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kau yakin itu sudah cukup, Jagi?”

Tiana menatap wajah Yoongi dengan rona merah di wajahnya. “Hehe, gomawo, Mas suami,” ucap Tiana.

“Mas suami?” Kening Yoongi mengerut sembari melempar tatapan penuh curiga pada Tiana. “Apa kau mengumpatiku lagi, Jagi?”

Plak!

Tiana menampar bahu Yoongi. “Aniya!” kata Tiana.

Yoongi tertawa melihat wajah menggemaskan Tiana. Ingin hati dia ‘memakan’ sang istri sekarang juga, tetapi, dia ingat kalau kandungan istrinya belum terlalu kuat. Yoongi harus bersabar atau dia akan kehilangan calon bayi mereka.

“Kemarilah.” Yoongi merangkul Tiana, menghujani kepala istrinya dengan kecupan manis.

“Kami pulang!” seru Tiana setelah Yoongi memencet sandi dan membuka pintu apartemen.

“PIZZA!”

COLA!”

NOONA!”

Tiga bocah yang sudah tidak bocah itu berlari menghampiri Tiana, namun, langsung berhenti saat Yoongi pasang badan di depan sang istri. Dia mencegah Magnae line menerjang Tiana. Kadang tiga manusia tampan idola sejuta umat itu lupa kalau Noona mereka sedang mengandung.

“Ah—Hyeong, aku hanya ingin memeluk Noona,” rengek Jungkook.

“Aku mau cola!” pekik Taehyung.

“Pizza!” Jimin ikut berteriak.

Aigoo, anak-anak ini.” Seokjin datang dan melerai keributan yang diciptakan oleh tiga adiknya. Dia mengambil bingkisan di tangan Tiana dan Yoongi lantas membawanya ke dapur. “Kalau mau makan, cuci tangan dulu. Hyeong akan menyiapkannya untuk kalian.”

Eo? Sudah pulang?” Namjoon selesai dengan kegiatannya mandi sore. Dia tidak menyangka kalau Surabaya akan sepanas ini pada sore hari.

“Kau menggunakan parfumku lagi, Kim Namjoon-ssi?” tuduh Tiana yang diangguki oleh Namjoon. Pria pemilik lesung pipi itu tersenyum dengan wajah polosnya.

Hehe, mianhae.” Namjoon mengacak rambut Tiana. “Salah sendiri kau mual mencium aroma parfumku. Jadi, ya, aku memakai milikmu saja.”

Plak!

“Jauhkan tanganmu dari istriku,” dengkus Yoongi sembari mengenyahkan tangan Namjoon dari kepala istrinya, setelah dia menepuk punggung tangan leader Bangtan itu.

END || Reckless [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang