TO BE; 01

1.6K 130 2
                                    

01; Junkyu dan Kehidupan Sekolahnya

•chapter one; start•

Kim Junkyu, dalam sekilas orang-orang biasanya akan menjawab bahwa pria berusia 21 tahun ini adalah pria bodoh yang beruntung hidupnya dapat diselamatkan oleh uang.

Bagaimana tidak? Sedikit informasi, Junkyu sudah menghabiskan 5 tahun ini untuk menyelesaikan pendidikannya di jenjang sekolah menengah atas.

Dan apakah tahun ini Junkyu akan lulus?

Jawabannya tidak, kini orang tuanya justru mendapatkan surat drop-out atas nama putra tunggal mereka ini.

"Maaf? Anak saya kenapa ya, pak?" tanya Nyonya Jung* -ibu Junkyu- yang sebetulnya tak terlalu terkejut akan kabar yang baru saja didengarnya.

(*)Di Korea Selatan marga istri tidak mengikuti marga suami. Yang mengikuti marga suami hanyalah anak dan keturunannya.

Ini adalah SMA ke-6 yang berhasil dimasuki Junkyu setelah pria itu berkali-kali dikeluarkan dari sekolah-sekolah sebelumnya. Tentu dengan alasan yang sama; Junkyu tipe orang yang benar-benar tak suka diatur, semena-mena, dan lagi, Junkyu juga tipe orang yang suka memberontak.

Mungkin beberapa di antara kalian akan mengatakan,

'gitu doang mah juga banyak, kenapa sampe dikeluarin? emang seburuk apa sih si Junkyu ini?'

'Baiklah akan kami jelaskan', ujar guru-guru Junkyu.

Jika siswa pada umumnya akan segera memasuki kelas mereka setelah mendengar bel, maka tidak dengan Junkyu. Pria ini justru dengan penuh percaya diri memilih menyesap sebatang rokok di tempat umum sekolah yang tentu dapat dilihat dari segi manapun.

Seolah Junkyu memang sengaja ingin dilihat orang lain atas kenakalan yang diperbuatnya.

Yang sebenarnya tidak, karena memang Junkyu salah satu manusia yang tak pernah merasa bersalah. Maka dari itu, ia tak akan peduli jika orang lain melihat pelanggaran yang ia lakukan.

Tidak hanya itu,

Junkyu selalu melewatkan jam-jam pelajaran yang baginya tidak menyenangkan. Bukan sekali atau dua kali, Junkyu pasti akan melakukannya tanpa melihat resiko yang ia dapat kedepannya. Ia akan pergi ke kantin untuk memesan makanan seakan apa yang ia lakukan bukanlah suatu kesalahan.

Jika kalian lihat pada buku absensi kelas Junkyu, maka kalian hanya bisa melihat tanda X di sepanjang kolom nama miliknya.

Pernah pada saat itu, guru kesiswaan datang dan menegur tindak sembrono Junkyu. Kalian tahu apa yang terjadi setelahnya?

Ya, benar.

Dengan ringannya Junkyu mengangkat tangannya untuk memberikan pukulan pada wajah sang guru. Yang tentu berakhir ia harus dikeluarkan dari sekolah.

Miris bukan?

Kalian kira semua itu sudah berakhir? Apakah Junkyu akan menyesal?

Oh tentu, tidak!

Saking Junkyu tidak menyukai peraturan, pria itu akan datang dan pulang dari sekolah sesuai kemauannya sendiri. Memakai hoodie hingga pakaian senyamannya untuk pergi ke sekolah. Lagi, Junkyu tak pernah membawa apapun di dalam tas selain ponsel dan dompetnya.

Juga, Junkyu berkali-kali mengecat rambutnya meski tahu jika ada larangan mengenai hal itu di sekolah.

Mungkin ada yang berpikir jika Junkyu ini sudah gila. Lihat saja dari tindakan-tindakannya yang tidak memperlihatkan suatu kewarasan. Tapi sungguh, jangan melihat seseorang dari sisi buruknya saja.

TO BETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang