TO BE; 11

616 95 5
                                    

11; Tersesat di dalam Hutan yang Gelap Gulita

•chapter eleven; start•

"Bang?"

Jeongwoo mengerutkan keningnya, kenapa Junkyu seperti mengabaikannya?

Jeongwoo segera berlari menyusul Junkyu yang berjalan entah kemana. Yang ia tahu, pria berusia 21 tahun itu terlihat dalam suasana hati yang buruk. Apa yang terjadi padanya?

Rooftop, ini tempat yang Junkyu tuju. Dengan tangan yang berkacak pinggang, Junkyu berusaha menetralkan nafasnya yang tak beraturan. Seluruh tubuhnya terasa panas, Junkyu tengah merasakan amarah bercampur kesal nan kecewa.

Jujur saja, Junkyu masih sulit mendeteksi suasana hatinya.

Pintu rooftop kembali terbuka, disana Jeongwoo masih enggan untuk menghampiri Junkyu dan memilih untuk menatapnya dari kejauhan. Junkyu sedang tidak baik-baik saja.

Junkyu yang merasa jika disana ada orang lain menghela nafas pelan. Ia membersitkan hidungnya sejenak, "Sini Lo. Nggak usah main petak umpet."

Jeongwoo tetap berdiri di tempatnya. Hal itu membuat Junkyu mendengus kasar, ia membalikkan badannya hingga tatapan tajamnya bertemu dengan netra serigala milik Jeongwoo,

"Lo ngapain ngikutin gue."

Jeongwoo diam, ia juga tidak tahu alasan mengapa ia mengikuti pria Kim ini.

"Balik gih."

Tak ada jawaban. Jeongwoo masih tetap berdiri diam disana dengan tatapan penuh kekhawatiran.

Junkyu menunduk sekilas dengan senyum mirisnya, "Lo tau nggak sih rasanya tersesat di tengah hutan yang gelap gulita?"

Jeongwoo paham, "Cuma karena itu?"

"Cuma? Emang anj*ng Lo, bangs*t!" bentak Junkyu membuat nafasnya kembali terasa tak beraturan.

Junkyu membalikkan badannya dan berjalan menuju tepian rooftop, "Pergi Lo. Kehadiran Lo sama sekali nggak membantu, yang ada Lo bikin suasana hati gue tambah rusak."

"Ayo masuk, 5 menit lagi udah bel." balas Jeongwoo.

Dan diabaikan Junkyu.

"Bang?"

"Pergi."

"Dengerin gue."

"Lo punya kuping 'kan?"

"Dengerin gue kali ini."

"Lo paham bahasa manusia nggak?!"

Jeongwoo menghela nafas kasar, berjalan ke arah Junkyu dengan langkah cepat. Ia menarik lengan yang lebih tua hingga wajah merah itu terlihat di matanya. Tatapan kecewa yang ia dapat.

"Ini demi kebaikan Lo, bang."

Junkyu tersenyum remeh, "Tai Lo semua!"

"Nggak semua hal harus Lo tau."

"Ini bikin gue nggak nyaman asal Lo tau!" balas Junkyu.

"Gue tau, dan gue yang akan berusaha bikin Lo nyaman disini... Tanpa ngasih semua jawaban atas pertanyaan Lo." ujar Jeongwoo dengan tatapan penuh keyakinan.

Junkyu menatap tajam Jeongwoo sekilas dan segera berjalan pergi meninggalkan rooftop dimana pemuda berusia 17 tahun itu berada. Jeongwoo menyibak rambutnya kebelakang, kenapa semua ini terasa sulit?

Beralih dengan Junkyu yang baru saja memasuki kelasnya. Disambut oleh wajah Yoshi yang sedang melontarkan senyum kepadanya.

Junkyu menatapnya datar, "Lo ngapain."

TO BETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang