17; Junkyu Tidaklah Sebodoh Itu!
•chapter seventeen; start•
"Ini kita kapan geraknya sih? Dari kemaren gue nanya lu jawabnya ntar-ntar mulu!"
Sore ini Junkyu sedang berguling-guling di atas ranjang seraya merengek kepada teman sekamarnya itu yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu di meja belajarnya. Persetan dengan apa yang dilakukan Jeongwoo, Junkyu tidak akan peduli jika itu tak ada kaitan dengannya.
"Gue... Bosen..." gumam Junkyu dengan posisi tengkurap di atas bantal yang membuat suaranya teredam. Kakinya ia hentak-hentakan secara bergantian, seperti seorang perenang handal.
"Kalo bosen sana gih main ke kamarnya Bang Yoshi atau Bang Jihoon. Gibah Sono sepuas Lu, bang." balas Jeongwoo.
Junkyu mendelik tak suka, "Lu kira gue cowok apaan? Kasian waktu gue terbuang sia-sia buat ngegibahin orang."
"Waktu Lo juga bakal sia-sia kalo cuma dihabisin pake tidur, bang." balas Jeongwoo tak mau mengalah.
"Seenggaknya tidur itu ada manfaatnya." ujar Junkyu seraya memperlihatkan bisepnya yang memang bagus itu.
"Gue nggak denger." balas Jeongwoo dengan nada malas. Jangan lupakan jika sedari tadi ia berbicara dengan Junkyu menggunakan punggungnya.
"Nggak asik lu orangnya." dengus Junkyu memukul angin membayangkan ada wajah polos Jeongwoo disana.
Jeongwoo menghela nafas lelah. Benarkah pria itu sudah berusia 21 tahun? "Ke gym gih. Heran gue, lo punya body cakep tapi hobinya rebahan."
"Gym? Mager, ah... Ya berarti gue emang udah dikasih takdir punya body cakep gini. Iri 'kan lu?" balas Junkyu, menyebalkan.
"Serah deh, bang."
Untuk sejenak ruangan itu menjadi hening. Hanya terdengar suara kertas dan bolpoin yang bersentuhan. Dan juga beberapa kicauan burung yang berasal dari luar ruangan. Suasana yang membuat kecanggungan di antara dua anak adam ini.
"Jeongwoo."
"Hm?"
"Hubungannya Jihoon sama Hyunsuk tuh sebenernya gimana?" tanya Junkyu.
Jeongwoo mengerutkan keningnya, "Lah? Kan Lo yang sepupunya Bang Hyunsuk? Ngapa malah nanya ke gue, bang?"
"Ya siapa tau lo ngerti... Gue nanya ke si Jihoon malah tuh anak main rahasia-rahasiaan. Dikira keren kali ya begitu?" jawab Junkyu diselipi sindiran kecil yang ditujukkan kepada teman sekamarnya ini.
"Ya udah sih tinggal nanya ke Bang Hyunsuk." jawab Jungwoo.
Junkyu mendecih, "Gobl*k banget punya dekkel. Dengan gue yang bukan siapa-siapa dan gue yang cuma siswa begajulan ini mana mungkin bisa terang-terangan nanya ke salah satu anggota keamanan, hah?"
"Jangan Lo kira gue nggak tau kalo Lo pernah ketemuan sama Bang Hyunsuk di taman pojok ya, bang. Sekarang siapa yang harus digobl*kkin?"
Junkyu kikuk, "Y-ya kan pas itu gue nggak tau kalo dia anggota keamanan. Gue taunya kalo dia alumni yang lagi magang disini."
Jeongwoo menghela nafas lelah, "Daripada Lo ngomong nggak jelas disini, mending keluar gih cari angin."
"Udah dibilang gue nya lagi mager. Tapi, nggak papa sih. Gue pergi dulu ye, cil!" ujar Junkyu seraya beranjak dari ranjangnya dengan bar-bar hingga menimbulkan berbagai suara berisik.
Pintu tertutup dengan kencang hingga membuat Jeongwoo berjengit kaget akannya. Dielusnya dadanya karena efek samping keterkejutan atas perilaku tak beretika milik teman sekamarnya. Mungkin lain kali Jeongwoo harus mengajari pria Kim itu beberapa poin etika.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE
FanfictionJunkyu ingin tahu semuanya... Tapi, mengapa mereka bungkam? *** Junkyu adalah seorang siswa SMA berusia 21 tahun yang merupakan siswa baru di YG High School. Dari awal, ia sudah merasakan ada yang tidak beres dengan sekolah ini. Dan semua opini itu...