05; Paman Doyoung, Tamu dari Jepang
•chapter five; start•
"Tapi emang anaknya mirip kalian loh. Ini beneran nemu?"
Doyoung menatap lekat wajah bayi mungil yang masih berusia belum genap 1 bulan ini. Bayi tertampan yang pernah Doyoung lihat seumur hidupnya, mungkin suatu saat Doyoung bisa mengajak keponakannya ini untuk berburu wanita. Pasti akan banyak yang tergila-gila.
Ide yang bagus.
"Iya, kan? Ganteng kayak papanya." ujar Junkyu seraya menyombongkan diri.
Doyoung mengalihkan pandangannya ke arah pria Kim itu, "Dia manggil kalian siapa?"
"Bang Junkyu dipanggil papa, gue papi." balas Jeongwoo yang baru saja ikut bergabung dan mengambil duduk di salah satu sofa kosong.
Doyoung beroh-ria, "Buset, dari panggilan aja bau-bau duitnya kerasa."
"Beruntung banget ya Lo dapet ortu holkay, ya mungkin agak sinting dikit aja ortu Lo ini. Kalo capek bilang sama om Doy, biar om Doy bawa ke Jepang nyari cewek bohay..." lanjut Doyoung pada bayi yang belum bisa apa-apa itu.
Junkyu melotot tak terima, "Gue slepet ya Lo kalo berani ngajarin anak gue yang enggak-enggak!"
Doyoung terbahak, "Enggak lah, gue kan om yang baik."
Junkyu memutar bola matanya malas.
Jeongwoo segera menerima kala Doyoung menyodorkan anaknya dengan alasan pinggangnya yang kesemutan, "Lo kesini kapan emang?"
Doyoung meregangkan badannya sebelum mengambil duduk di sebelah Junkyu, "Udah beberapa hari ini, sorry banget baru bisa kesini sekarang... Kemaren sempet mampir ke rumahnya Bang Yoshi sama Bang Junghwan. Plus ketabrak jadwal acara keluarga bokap juga."
"Gapapa, santai aja." balas Jeongwoo paham.
"Oh iya, nama si kecil siapa nih kira-kira? Udah dikasih nama belom sih?" tanya Doyoung, kepo.
Junkyu mendengus, "Bisa-bisanya baru nanya nama sekarang, agak lain Lo."
"Yaelah, kan tadi terlalu excited ketemu ponakan." balas Doyoung.
"Namanya Lee Dam." jawab Junkyu seraya menyilangkan kakinya penuh kebanggaan.
Doyoung mengerutkan keningnya, "Loh? Nggak pake marga kalian? Itu pake marga Lee, kan?"
Jeongwoo mengangguk, "Kita tetep pake marga ibu kandung anak ini. Yang ngide ngasih nama Dam itu si bang Junkyu."
"Kenapa milih nama 2 suku kata?" tanya Doyoung, begitu penasaran dengan nama indah dari ponakannya ini.
"Ya bagus aja sih, yang terlintas juga cuma itu." jawab Junkyu menoel-noel pipi anaknya.
Doyoung mengangguk paham, merebahkan punggungnya penuh pada sofa ruang tengah keluarga dari 2 kakak kelasnya ini. Tiba-tiba saja 3 pria di ruangan itu saling diam.
"Nggak nyangka kita udah ada di titik ini." lirih Doyoung menatap kosong ke arah meja dengan senyuman di bibirnya.
Jeongwoo mengiyakan, tatapannya tak lepas dari sosok mungil yang ada di dalam dekapannya, "Hidup tuh emang gitu, harus ngelewatin banyak ujian sebelum nemuin kebahagiaan."
Junkyu yang mendengar ujaran bijak suaminya itu tersenyum bangga. Sosok Jeongwoo yang ia kenal 12 tahun lalu telah menjadi seorang pria dewasa yang sangat bisa diandalkan. Hatinya kian menghangat melihat bagaimana jari-jari Jeongwoo dengan lembutnya membelai rambut tipis anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE
FanfictionJunkyu ingin tahu semuanya... Tapi, mengapa mereka bungkam? *** Junkyu adalah seorang siswa SMA berusia 21 tahun yang merupakan siswa baru di YG High School. Dari awal, ia sudah merasakan ada yang tidak beres dengan sekolah ini. Dan semua opini itu...