TO BE; 35

572 84 9
                                    

35; Akhir Kisah YG High School

•chapter thirty five; start•

Junkyu menatap menerawang keluar jendela kaca yang menampilkan langit malam penuh bintang. Dengan berbagai alat penunjang kehidupan yang tertempel di seluruh tubuhnya, Junkyu tersenyum tipis. Tuhan ternyata masih ingin memberikan kesempatan untuk pendosa seperti dirinya.

Ia menolehkan kepalanya disaat merasakan seseorang meraih sebelah tangannya yang terbebas dari selang infus, disana ada Yoshi yang melemparkan senyum teduhnya. Dan juga Junghwan yang membawa buket buah di pelukannya.

"Udah mendingan, bang? Ada keluhan lagi?" tanya Yoshi seraya menarik kursi dan mendudukkan pantatnya disana.

Junkyu menggeleng, "Gue cuma bosen doang sih. Selebihnya nggak ada."

Yoshi mengangguk paham, "Ini kita bawa buah-buahan. Nggak seberapa sih, tapi ada banyak manfaatnya kok buat Lo. Jangan lupa dimakan."

"Bawel bener Lo." balas Junkyu.

"Lo mah sakit kagak sakit sama aja ngeselinnya." sahut Junghwan yang memilih duduk di kursi sofa yang memang disediakan disana.

Junkyu menyengir, "Yang penting ganteng."

"Btw, gimana kabarnya yang lain?" lanjut Junkyu bertanya.

Setelah kejadian malam itu, Junkyu harus mendapatkan perawatan di rumah sakit yang berada cukup dekat dari kawasan YG High School. Begitu juga dengan Doyoung yang justru mendapatkan patah tulang di kaki kanan dan lengan kirinya. Pemuda itu berada di ruangan yang berbeda.

Dan jika kalian bertanya bagaimana nasib YG High School?

Maka jawabannya sekolah itu sudah ditutup. Seluruh orang yang bersangkutan dengan kekejian mereka akhirnya ditangkap oleh pihak berwajib. Termasuk pemuda bernama lengkap Watanabe Haruto itu.

Tuan Park dinyatakan meninggal dunia akibat tusukan pisau yang ditanam oleh putra bungsunya sendiri, Park Jeongwoo. Dan kabar buruknya, Jeongwoo harus ditahan atas kasus pembunuhan yang dilakukannya.

Jaehyuk? Disini pria itu berada. Di dalam ruangan dimana seorang Kim Doyoung masih terbaring lemah di atas brankarnya. Dengan menggunakan kursi roda, Jaehyuk menghampiri ranjang.

Jaehyuk hanya diam, menatap wajah tenang Doyoung yang seketika mengingatkan dirinya akan mendiang sang pujaan hati, Asahi. Mereka tidak memiliki kemiripan, namun entah dari mana Jaehyuk bisa merasakan kehadiran Asahi dari pemuda dihadapannya ini.

Jaehyuk kira ia akan selamanya tak bisa melakukan apapun di atas ranjangnya. Ia hanya bisa mengedipkan matanya, dan merasakan rangsangan yang ia terima dari orang lain kala mereka menyentuhnya. Tuan Park bahkan selalu mendandani dirinya seolah ia adalah seorang mayat.

Tuxedo hitam, bunga yang selalu diganti setiap layu, bahkan riasan khas seorang mayat.

Namun ternyata tidak, setelah semua iblis itu dikirim ke neraka, Jaehyuk pada akhirnya kembali bisa menggerakkan seluruh tubuhnya kecuali kedua kakinya yang mengalami kelumpuhan sejak lahir.

Dan apa yang Jaehyuk temui pada saat itu? Ya, Jaehyuk melihat Asahi tersenyum padanya. Mengatakan selamat tinggal, seolah saat itu adalah kali terakhir mereka akan bertemu.

Doyoung yang merasakan kehadiran orang lain disana segera membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya beberapa saat kala terkejut akan kehadiran kakak iparnya disana.

"B-bang Jaehyuk?" tanya Doyoung memastikan dengan suara seraknya.

Jaehyuk tersenyum meski matanya mulai berkaca-kaca, "Kamu kok tau kalo aku Jaehyuk?"

TO BETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang