TO BE 2; 01

332 31 1
                                    

01; Kembali untuk Menemui Masa Lalu

•chapter one; start•

"Kim Doyoung? Benar nama kamu Kim Doyoung?" pertanyaan itu terlontar dari Tuan Park yang menggelegar ke seluruh penjuru ruangan.

Tak ada jawaban. Sang empu dari nama masih terdiam dengan raut wajah keras memendam banyak amarah yang tak dapat diutarakan. Hal itu membuat Tuan Park tertawa keras.

"Hamada Asahi? Saudara kamu 'kan? Satu ibu beda Ayah... Perbedaan marga kalian sempet bikin saya terkecoh, nak Doyoung..." ujar Tuan Park yang dibalas tatapan tajam oleh sang lawan bicara.

Tuan Park mendeham sejenak, "Kamu kesini mau ngapain? Mau nemuin kakak kamu yang udah 10 tahun lebih nggak pulang? Iya?"

"Sebenarnya saya nggak mau minta maaf. Cuma karena saya udah nggak mulangin kakak kamu selama itu, saya mau minta maaf sekarang." lanjut Tuan Park.

"BAJ*NGAN!!!"

Sebuah kaki mendorong tengkuk Doyoung hingga membuatnya harus menundukkan kepala kala ia memaki Tuan Park.

Tuan Park justru tertawa keras akannya,

"Kamu marah?... Hei, nggak ada gunanya lagi kamu marah-marah sekarang. Lagipula kamu juga nggak akan bisa ngembaliin kakak kamu yang udah mati itu."

"Kamu udah salah jalan, Kim Doyoung..." ujar Tuan Park penuh tekanan di setiap katanya.

•••

Peluh menbanjiri seluruh tubuh Doyoung yang baru saja terbangun dari mimpi buruknya. Tatapannya mengedar gelisah, namun dalam beberapa menit kedepan ia kembali mendapatkan ketenangannya kala menyadari ia sudah berada di dunia nyatanya. Selalu seperti itu,

Mimpi sama yang setidaknya akan hadir di setiap minggunya.

Doyoung mengusap wajahnya dengan kasar, tragedi itu sudah berlalu 14 tahun yang lalu. Tapi kenapa Doyoung masih selalu dihantui ketakutan yang sama? Dan ketakutan itu tak pernah berkurang.

Benar adanya jika manusia akan sangat sulit menghilangkan trauma besar dalam hidupnya, Doyoung sudah merasakannya.

Sudah 9 tahun terakhir sejak ia berusia 19 tahun, Doyoung memutuskan untuk menetap di Jepang. Tempat dimana ia menghabiskan waktu masa kecilnya bersama mendiang sang kakak, Asahi. Bermaksud ingin melupakan semua yang sudah terjadi, namun ternyata kenyataannya berbanding terbalik.

Semua itu masih terpahat rapi di dalam kepalanya.

Dan kini diusianya yang sudah menginjak 28 tahun, Doyoung harus kembali ke Korea Selatan. Mengunjungi keluarga dari pihak ayahnya juga teman-teman lamanya. Apa kabar Junghwan dan Yoshi yang kala itu memilih untuk menikah muda? Apakah mereka sudah mengangkat seorang anak?

Atau, bagaimana kabar Junkyu dan Jeongwoo yang sempat melakukan pertunangan sebelum ia berangkat ke Jepang? Dengar-dengar mereka sudah menikah 2 tahun yang lalu, namun Doyoung berhalangan hadir di acara pernikahan mereka.

Juga kabar salah satu pria yang begitu berarti di hidup mendiang kakaknya, Jaehyuk. Apakah pria itu sudah menemukan takdirnya?

Memikirkan banyak hal membuat Doyoung begitu bersemangat untuk segera bersiap kembali ke Korea Selatan.

Doyoung tersenyum, namun tak dapat juga menutupi ketakutan yang masih setia di hatinya.

"Kenangan akan tetap menjadi kenangan, kan? Gue nggak perlu takut lagi." lirihnya menatap pantulan dirinya pada cermin kamar.

TO BETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang