27; Secuil Ingatan Buruk si Bungsu Park
•chapter twenty seven; start•
Jeongwoo membenci Ayahnya.
Nyonya Hwang, seorang wanita yang merupakan putri tunggal kaya raya dari keluarga Hwang. Yang sayangnya harus berakhir menikahi anak dari keluarga Park yang terkenal akan temperamennya yang begitu buruk. Tak lain lagi adalah Tuan Park, Ayah Jeongwoo.
Di dalam pernikahan yang bisa dikatakan jauh dari kata harmonis, sepasang suami istri ini dikaruniai seorang putra yang diberi nama Park Jaehyuk. Putra pertama mereka yang ternyata harus terlahir cacat dengan kedua kakinya yang kehilangan fungsi.
Tuan Park marah, ia sangat membenci suatu hal yang berbau tidak sempurna. Dan putra pertamanya ini membuatnya tidak sudi untuk menyematkan 'Ayah' pada namanya. Dengan kata lain, ia telah membenci darah dagingnya sendiri.
Jaehyuk tumbuh tanpa kasih sayang Ayahnya. Bahkan Tuan Park terkesan begitu dingin dan juga tak peduli akan putra sulungnya ini. Jaehyuk menerimanya, karena ia juga menyadari, bahwa kecacatannya ini tentu adalah alasan utama sang Ayah tak menghiraukannya.
Jaehyuk kecil hanya memiliki ibunya, Nyonya Hwang. Semua kebahagiaan yang ia miliki berasal dari wanita berwajah ayu itu. Singkatnya, Ibunya adalah dunia Jaehyuk dan untuk selamanya akan seperti itu. Jaehyuk akan menghabiskan waktunya selama mungkin bersama sang ibu.
Tapi, ternyata semua itu mulai berubah. Sakit yang Jaehyuk terima dari Ayahnya semakin besar dan melebar memberikan kesan begitu perih pada hatinya. Nyonya Hwang kembali mengandung di usia Jaehyuk yang ke 10 tahun. Melihat wajah sumringah Ayahnya, Jaehyuk bingung harus senang atau justru ia harus merasa sedih.
Jaehyuk senang, ia merasa bahagia melihat tawa menggelegar yang berasal dari sang Ayah. Itu adalah kali pertamanya Jaehyuk bisa melihat wajah sangat bahagia dari Tuan Park.
Namun disisi lain, Jaehyuk merasa sedih. Mungkin, setelah ini, semuanya akan berpaling darinya. Ia putra sulung mereka, namun kehadiran adiknya yang normal pasti akan membuat dirinya semakin disisihkan. Jaehyuk tidak pernah diinginkan oleh mereka.
Dan benar, setelah adiknya yang diberi nama Park Jeongwoo ini telah lahir, semuanya benar-benar berubah. Jaehyuk tak pernah dipedulikan lagi, bahkan ibunya pun juga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk sang adik. Jaehyuk merasa, ia hanyalah sebuah parasit yang menganggu kebahagiaan keluarga kecil ini.
"Jaehyuk? Sini, kamu mau liat adek 'kan?" tanya Nyonya Hwang kepada Jaehyuk yang sedari tadi berdiam diri di atas kursi roda di ambang pintu kamar sang Ibu.
"J-jaehyuk, takut..."
"Kenapa takut? Sini, adek nggak gigit kok, adek masih belum punya gigi..." jawab Nyonya Hwang bercanda.
Saat itu, pertama kalinya setelah 3 bulan kelahiran adiknya, Jaehyuk melihat wajah sang adik yang masih berkulit merah dan lembek ini. Samar, Jaehyuk tersenyum kala hatinya merasa hangat hanya karena wajah mungil sang adik.
"J-jaehyuk boleh pegang pipi adek?" tanya Jaehyuk dengan sangat ragu yang dijawab anggukan serta senyuman dari sang Ibu.
Jaehyuk tersenyum lebar kala jari nya menyentuh pipi yang begitu lembut ini,
"Adek, tumbuh sehat ya... Abang sayang adek banyak-banyak..."
Jaehyuk menyayangi Jeongwoo, sangat.
Di tahun yang sama, Tuan Park mendirikan sebuah sekolah yang kemudian ia beri nama YG High School. Sebuah sekolah pria bersistem asrama yang seketika membuat kekayaannya melejit tinggi. Suatu hal penuh rahasia yang selalu membuat Jaehyuk resah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE
FanfictionJunkyu ingin tahu semuanya... Tapi, mengapa mereka bungkam? *** Junkyu adalah seorang siswa SMA berusia 21 tahun yang merupakan siswa baru di YG High School. Dari awal, ia sudah merasakan ada yang tidak beres dengan sekolah ini. Dan semua opini itu...