Bonus; Akankah Menjadi Akhir yang Indah?
•bonus chapter; start•
Junkyu menyesap kopi hitamnya yang memang disediakan di atas meja kerjanya. Membenarkan posisi kacamata yang sempat merosot di sepanjang hidung mancungnya. Decakan lirih terdengar kala ia mendapatkan kesalahan dalam penulisan dokumennya.
Sudah sekitar 3 tahun terakhir Junkyu mengambil alih perusahaan yang sebelumnya dipegang sepenuhnya oleh Ayahnya, Tuan Kim. Perusahaan yang dulu selalu Junkyu hindari keberadaannya. Namun pada akhirnya ia tetap harus memegang perusahaan itu.
Pintu ruangan itu diketuk pelan membuat Junkyu menghela nafas sejenak,
"Masuk."
Pintu dibuka pelan oleh seseorang, asisten Junkyu masuk dengan sebuah berkas di tangannya. Dengan sopan diletakkannya berkas itu di ujung meja kerja Junkyu. Namun bukannya pergi, asistennya masih berdiri diam di depan mejanya.
Junkyu menaikkan sebelah alisnya menatap penuh tanya ke arah wanita itu,
"Tunggu apa lagi? Silahkan keluar."
"Maaf, pak... Ada yang ingin bertemu dengan bapak." ujar wanita itu dengan sopan.
"Siapa?"
"Saya kurang tau, pak. Beliau cuma bilang mau ketemu sama bapak." jawab sang asisten dengan jujur.
Junkyu berpikir sejenak sebelum mengangguk mengiyakan, "Bawa dia masuk."
"Siap, pak." ujar sang asisten segera undur diri dari ruangan.
Beberapa saat, pintu itu kembali terketuk pelan. Junkyu memejamkan matanya sejenak meredam amarahnya dan menghela nafas lelah, "Masuk."
Seseorang menyempilkan kepalanya masuk untuk melihat bagaimana rupa ruangan seorang CEO muda seperti Kim Junkyu ini. Setelah beberapa saat terdiam disana, ia berjalan masuk menghampiri Junkyu yang terlihat begitu sibuk dengan pekerjaannya.
"Selamat siang, pak. Maaf mengganggu waktu bapak di tengah kesibukan anda..." ujarnya hingga mendapatkan atensi Junkyu sepenuhnya.
Junkyu tersenyum lebar, "Kamu kok nggak bilang kalo mau kesini?"
Pemuda yang tak lain lagi adalah Park Jeongwoo itu hanya tersenyum menanggapi pertanyaan konyol itu. Pemuda itu terlihat sangat tampan dengan kemeja berwarna biru langitnya yang kemudian dipadukan oleh celana hitam berbahan satin panjang. Dan lagi, rambutnya yang dihias seapik mungkin itu menambah nilai plus dimata Junkyu.
"Punya siapa sih? Ganteng banget." ujar Junkyu melepas kacamatanya dan meletakkannya di atas meja.
Jeongwoo mengambil kopi Junkyu dan menyesapnya sekilas,
"Punya siapa ya? Nggak inget aku."
Junkyu mendengus, "Punya nya Kim Junkyu lah."
"Btw, kamu olahraga ya akhir-akhir ini? Bahu kamu keliatan makin lebar..." tanya Junkyu menatap sang pujaan hati dengan tatapan berbinar.
"Enggak. Cuma olahraga ringan kayak biasanya. Masa pubertas kali jadi agak gedean bahunya..." jelas Jeongwoo melangkah menuju dinding kaca dimana ia bisa melihat kota dari ketinggian.
Junkyu bangkit dari kursi putarnya, menghampiri Jeongwoo dan memeluk sang pujaan hati dari belakang. Dihirupnya aroma maskulin dari bahu lebar milik pemuda Park itu.
Aroma yang membuatnya merasa nyaman.
"Kamu wanginya sekarang beda, nggak terima aku kalo kamu makin dewasa..." lirih Junkyu semakin mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE
FanfictionJunkyu ingin tahu semuanya... Tapi, mengapa mereka bungkam? *** Junkyu adalah seorang siswa SMA berusia 21 tahun yang merupakan siswa baru di YG High School. Dari awal, ia sudah merasakan ada yang tidak beres dengan sekolah ini. Dan semua opini itu...