Karina membisikkan sesuatu hingga membuat Navaro semakin menatapnya intens dan penuh semangat. Gadis itu berjalan mundur menjauhi Navaro yang semakin mendekatinya.
"Lo nantangin gue, hmm?" tanya Navaro seraya menaikkan satu alisnya.
Navaro langsung merengkuh pinggang ramping Karina kemudian menggelitikinya hingga membuat Karina tertawa kencang. Bunyi suara air kolam juga terdengar keras karena tubuh mereka terus saling bertubrukan.
"Aduh, Varo. Stop stop! Jangan gelitik terus. Ahahahahah!"
"Varoo! Stop! Hahaha, Var!"
Akhirnya Navaro pun berhenti, ia juga menyunggingkan senyum dengan posisi masih memeluk pinggang ramping Karina. Mereka kembali bertatapan intens, sampai pada akhirnya Navaro memajukan kepala sembari lurus menatap bibir menggoda Karina.
Tiba-tiba saja bel pintu depan rumah Navaro berbunyi. Ia juga mendengar suara notif pesan masuk pada ponselnya yang ia letakkan pada meja yang ada di pinggir kolam.
"Siapa itu?" tanya Karina karena cemas akan ada tamu yang datang.
"Sebentar." Navaro sedikit mendesah kecewa karena ia tidak jadi mencium Karina.
Navaro pun keluar dari kolam dan Karina meneguk ludah susah payah ketika melihat celana Navaro yang begitu melekat karena basah. Karina menggelengkan kepalanya berulang kali melihat benjolan 'johnny' Navaro yang menyembul dari celana itu.
Sementara Navaro mengecek ponselnya—ternyata benar ada pesan masuk dari kurir pengantar makanan di depan rumahnya. Navaro akhirnya menyambar handuk seperti kimono selutut.
"Ada pak kurir di depan, lo tunggu sini aja gue ambil pesenan makanan dulu," tuturnya dan Karina angguki saja.
Karina juga ikut ke luar kolam dan memakai handum kimononya warna putih. Ia duduk di sebuah bangku panjang dan meminum cola yang ada di atas meja samping ponsel Navaro berada.
Karina meraih ponselnya sendiri. Ia mendapatkan pesan juga yang berasal dari Chika.
"Nih anak bisa-bisanya ke Ann Summer tanpa gue?! Eh, tapi stok lingerie gue masih banyak, sih."
Karina cukup asik berbalas pesan dengan Chika. Beberapa menit kemudian Navaro datang dengan membawa paket sarapan dari KFC.
"Varo, lo mau ikut nggak? Nyusul yuk! Katanya ada Beno sama Bima juga di sana."
"Makan dulu," ucap Navaro mengeluarkan beberapa menu makanan di atas meja samping mereka.
Karina melihat Navaro yang sedang mengeluarkan scrambled egg, pancake, waffle, porridge, dan ada susu UHT juga di dalam bungkus itu.
"Wah ada waffle, kesukaan gue!" girang Karina langsung mengambil waffle tersebut.
"Tadi lo bilang ada Beno sama Bima? Di mana?" tanya Navaro seraya memerhatikan Karina sedang memakam waffle itu dengan senang.
"D-di Ann Summer," ucap Karina pelan namun masih terdengar oleh Navaro.
Navaro sedikit membelalak. Pasalnya, yang Navaro ketahui, tempat itu dipenuhi oleh dunia perbaju dinasan. Lantas untuk apa Bima dan Beno di sana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boy (18+)
Romance"Sshh!" desis Navaro saat merasa dua buah dada menyembul besar itu bersentuhan dengan dada bidangnya. Entah mimpi apa yang dialami oleh Navaro-anak seorang Ustadz yang dikejar-kejar oleh gadis terseksi di sekolah. Navaro harus menahan hasratnya mati...