"Assalamualaikum."
"NGAPAIN LO PULANG?!"
Dion terperanjat saat menutup pintu, bentakan Maisy ia dapatkan sebagai sapaannya sore ini.
"Ke—kenapa memangnya? Masa aku nggak boleh pulang? Ini kan rumah aku?" tanya Dion. Ia menatap Maisy, tatapannya terlihat menyeramkan sehingga membuat Dion terkekeh dan meralat ucapannya, "Maksudnya rumah kamu."
"EMANG RUMAH GUE!" kata Maisy.
Dion mengerjapkan mata, kenapa tiba-tiba Maisy teriak-teriak begini?
"Sayang? Aku ada salahkah?" tanya Dion.
"LO PIKIR AJA!" kata Maisy.
Memiringkan kepala, Dion benar-benar mencoba memikirkannya. Tetapi seingatnya, ia memang tidak punya salah apa-apa. Bahkan ia hanya pergi bertemu dengan Kun dan Juna, itu pun juga atas persetujuan Maisy, tidak ada pihak yang keberatan dan merasa dirugikan di sini.
"Aku udah mikir barusan, tapi nggak ketemu," ucap Dion.
"PIKIR LAGI!" kata Maisy.
Dion tersentak, namun saat Maisy memintanya berpikir kembali, Dion benar-benar melakukannya. Pria itu bahkan berpindah, duduk di sofa untuk memikirkan lagi hal yang tidak bisa dia pikirkan barusan.
Melihat tingkah dan ekspresi lucu dari Dion membuat Maisy menahan senyumnya. Sial! Mana boleh ada pria yang semenggemaskan ini di dunia Ini?!
"Yang. Aku beneran nggak bisa mikir," keluh Dion. Ia menatap Maisy seperti anak-anak yang minta dibelikan mainan oleh orangtuanya. Sumpah! Dion benar-benar menggemaskan.
Berdecak, Maisy menghampiri Dion dan duduk di sebelahnya. Wanita itu meraih wajah Dion dan merangkumnya dengan kedua tangannya, "Katanya mau ribut dulu biar baikannya enak, aku barusan ngajak kamu ribut," kata Maisy.
Ekspresi Dion berubah seketika, matanya melotot sementara mulutnya terbuka, menunjukkan keterkejutannya, membuat Maisy tak bisa menahan senyumnya lagi. Kali ini, ia bahkan tertawa melihat suaminya.
"NGGAK BOLEH LUCU-LUCU!" kata Maisy. Tetapi Dion, dia malah mengerucutkan bibirnya.
"Heh! Nggak boleh!" ucap Maisy lagi.
Kali ini, Dion malah mengerucutkan bibirnya, membuat Maisy membelalakkan mata karena terkejut, "Kamu sengaja nantangin aku?!" tanyanya.
Dion menjulurkan lidahnya untuk meledek Maisy. Tangan kanannya meraih pinggang Maisy agar mendekat padanya, bahkan tenaganya yang lebih besar dari Maisy membuat Maisy hampir saja menabaraknya.
"Freya mana?" tanya Dion seraya melirik ke sana kemari.
Maisy tersenyum. Ia mendekat pada Dion dan membisikkan sesuatu, membuat Dion tersenyum lebar dibuatnya.
****
"Say—"
Kun menghentikan ucapannya saat melihat sosok yang tak pernah ia sangka, berada di dalam rumahnya.
"L—loh. Halo ... Freya?" tanya Kun.
Freya yang sedang sibuk dengan tabletnya melirik Kun sejenak lalu kembali menatap tabletnya. Ia bahkan tak menyapa Kun. Benar-benar.
"Halooo ..." kata Kun lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Home
ChickLitDi sini ada tiga pasangan yang ... yah perpaduannya mungkin tak seperti pasangan-pasangan lainnya. Maisy dengan suaminya-Dion-yang brondong dan terlihat menggemaskan di matanya. Kaureen dengan suaminya-Kun-yang posesifnya membuat semua orang berpi...