Part 35 -

1K 222 43
                                    

"Kenapa lama banget ngangkat telponnya?"

"Apa harus teriak-teriak?" tanya suara di sebrang sana.

Kun tersadar dan ia memejamkan mata, mengatur sejenak emosinya yang sejak tadi membara, "Maaf. Abang lagi kesel soalnya."

"Kenapa hubungin ke telpon rumah sih?" tanya Chakra—adiknya di sebrang sana.

"HP Abang ilang, dari tadi sibuk nelponin orang pada nggak bisa terus. Baru inget kalau Abang hapal nomor rumah. Kamu coba sebutin nomor Mbak kamu."

"Mbak aku? Istri Abang?"

"Ya iya! Emangnya siapa lagi? Boleh cepet nggak Dek?" pintanya.

Di sebrang sana Chakra mendumel, "Kenapa juga nggak hapal nomor istri sendiri. Aturan DM aja ke IG nya."

"Kaureen jarang buka IG," kata Kun.

"Linkedin nya bisa kali. Jaman sekarang Papi juga bisa ketemu sama temen SD nya dulu di sosmed, masa Abang nggak bisa."

"Ya Allah, boleh nanti lagi nggak ngomel-ngomelnya? Sebutin nomornya sekarang."

"Iya bentar, HP aku di atas. Barusan lari ke bawah nggak bawa HP."

"WAH. LAMA YA," kata Kun.

Tidak terdengar suara apa-apa di sebrang sana, Chakra pasti sedang pergi ke kamarnya dan mengambil ponselnya. Beberapa saat kemudian, adiknya kembali dan menyebutkan nomornya.

"Oke. Makasih. Bilang ke Papi, Abang lagi di Bali."

"Nomor Mbak Kaureen diminta, nomor Papi enggak?"

Pertanyaan polos adiknya membuat Kun menahan kekesalannya, "KAN BISA NELPON PAKE TELPON RUMAH!" teriaknya.

Chakra malah tertawa dengan keras, "Santai bro, santai. Galak amat kayak emak kucing diambil anaknya."

"Bodo amat. Udah ah!"

Setelah mengucapkannya, Kun memutuskan sambungan telponnya. Ia tidak peduli apapun lagi karena tujuannya ... mendapatkan nomor Kaureen, sudah ia dapatkan.


****


"Kamu nggak ke apotek hari ini?" tanya Juna saat menemani Ayya menonton TV.

Ayya yang sedang memegang kentang goreng menyodorkannya pada Juna dan menyuapinya, "Tadi ketemu Kak Maisy kan, terus kita ke rumah Kak Kaureen yang. Dia ternyata lagi ada masalah tahu sama Bang Kun?"

"Masa?"

Ayya mengangguk, "Ternyata yang Bang Kun nongkrong dan merenung di teras tuh emang mereka udah diem-dieman gitu. Soalnya Kak Kaureen sibuk banget. Kamu jangan kebangetan ya sibuknya nanti takutnya kita berantem," pinta Ayya. Juna tertawa dibuatnya. Sementara Ayya melanjutkan ceritanya, tentang hubungan Kaureen dan Kun yang sedang tidak baik-baik saja.

"Tapi tadi kata orang kantor, ada yang namanya Kun. Minta disambungin ke aku, tadi aku lagi keluar."

"Loh? Kenapa nggak langsung telpon kamu aja?" tanya Ayya.

Juna menggeleng, "Aku juga nggak tahu. Coba, bentar aku mention dulu di grup ya."


From HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang