bab 10

721 48 0
                                    

Keesokan harinya, Andin bangun oleh rasa lapar yang menusuk perut. Wanita di tempat tidur itu lantas bangun, mendudukkan diri dengan linglung. Akibat gerakannya, selimut yang menutupi tubuh telanjangnya melorot sampai perut, memperlihatkan jejak ambigu pada sebagian besar kulit putihnya.

Sepasang mata wanita itu masih mengantuk dan berat sebab menangis tadi malam. Kedua matanya yang bengkak tampak sulit di buka dan dia butuh waktu beberapa saat untuk menjernihkan pandangannya.

Beberapa saat kemudian setelah Andin pergi dari ruangan itu, sosok Al muncul. Pria itu berdiri di sisi tempat tidurnya, melihat pada noda merah di atas sprei. Satu tangannya kemudian menyibak rambutnya ke belakang dan cahaya dingin dari kedua matanya sedikit berkurang.

***

Setelah dia akhirnya menyelesaikan makannya, ia memanggil Miranda untuk memberitahu kalau dia sudah selesai. Bersamaan dengan dia yang telah menyelesaikan makannya, ia dikejutkan dengan kedatangan pria yang diketahui merupakan asisten pribadi suaminya. Rendy.

Niatannya untuk menemui Kiki akhirnya gagal saat pria itu memberitahu padanya kalau akan ada seorang dokter yang akan datang untuk memeriksa kondisi kesehatannya sebentar lagi.

Ragu-ragu untuk bertanya, Andin akhirnya membuka mulut, "Apakah ini perlu? Aku merasa tidak ada yang salah denganku."

Mengetahui bahwa setelah ini kehidupannya akan dikontrol ketat membuat hatinya tenggelam ke dasar.

"Ini sangat perlu di lakukan. Anda pasti sudah diberitahu oleh tuan muda soal keturunan bukan? Dengan dokter yang mendampingi, besar kemungkinan untuk mencegah hal-hal terjadi lebih besar dan itu dapat pula membuat kami dapat memikirkan tindakan lanjutan apabila ada kecelakaan di tengah jalan."

"Anda tidak perlu takut, hanya fokus saja menjaga kesehatan dan tinggal di sini dengan patuh. Selama Anda menurut, saya dapat menjamin kehidupan Anda tidak akan dipersulit. Anda bisa dengan leluasa menikmati status Anda sebagai pasangan nikah dari tuan muda saya."

Entah mengapa, meski pria yang baru saja bicara padanya masih mempertahankan kesopanan, dia masih bisa secara samar merasakan sarkasme dan jejak penghinaan dari setiap kalimat yang dikatakan oleh asisten suaminya ini. Tiba-tiba saja, dia merasa beberapa hal telah berubah, dan dia tidak tahu untuk alasan apa tepatnya perubahan ini terjadi. Ataukah mungkin, hanya perasaannya saja?

Pengantin Pengganti (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang