KEJUTAN TAK TERDUGA

94 7 0
                                    


Andin dibawa oleh perawat dan di suruh berbaring di tempat tidur pemeriksaan. Gel ultrasound diusapkan di bawah perut oleh perawat. Dokter memegang probe ultrasound dan bersiap di sampingnya dengan tatapan menuju ke layar monitor. Saat probe itu menyentuh atas kulit perutnya, hal pertama yang terlintas dalam benak Andin adalah dingin dan sejuk. Gelnya terasa seperti itu. 

Tatapan setiap orang di ruangan itu tertuju ke arah layar pemindai dan layar interlaced hitam putih. 

"Bagaimana?" Alano bertanya gugup seraya kedua mata tidak pernah beralih memandang layar. 

"Tuan Alano, ini... Ini sungguh mengejutkan...." 

"Apa maksud Anda? Istri saya baik-baik saja, 'kan? Kehamilannya, bagaimana kehamilannya?" Ia bertanya was-was takut telah terjadi sesuatu pada Andin. 

"Selamat, sepertinya ibu Andin tidak hanya mempunyai satu anak dalam perutnya...."

"Hah?"

"Apa?!"

"Tuan Alano. Sekali lagi, selamat saya ucapkan."

Baik Andin maupun Alano begitu terkejut sampai-sampai dua orang itu berubah jadi bodoh. 

Setelah pemindaian selesai dilakukan berulang untuk mendapatkan penilaian akurat, perawat mengusap gel di atas perut Andin dan membantu wanita itu duduk setelah dokter mengintruksikan pemeriksaan selesai. 

Meski USG memberi perkiraan kasar berdasarkan ukuran, ini tidak akurat. Dokter perlu bertanya pada pasien tentang beberapa hal penting untuk dapat memperkirakan usia kehamilan. 

Sepanjang perjalanan menuju ke halaman rumah sakit, Alano terus memegang tangan Andin. Pria itu berkeringat dan Andin melirik ke arahnya dengan tatapan khawatir. 

"Kau baik-baik saja, Al?"

"Aku... Aku hanya sedikit terkejut," Ia sama sekali tak menyangka akan mendapatkan kejutan dan hadiah sebesar ini.

Dia begitu bersyukur sampai tidak tahu harus mengekspresikan kebahagiaannya seperti apa. Ucapan terima kasih saja tampaknya tidak cukup untuk memberitahu Andin betapa senangnya dirinya. 

Pengantin Pengganti (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang