"Kenapa Anda bisa di sini?" tanyanya setelah tak tahan dengan keheningan diantara mereka.
"Kenapa aku tidak boleh di sini?"
"Maksud saya, ada banyak tempat karaokean, tapi kenapa harus tempat di mana saya sedang bekerja." ujarnya merasa penasaran. Dia tak mungkin kan datang ke tempatku bekerja hanya untuk bertemu denganku? batin Andin diam-diam.
"Ada seorang istri nakal kabur dari rumah dan hanya meninggalkan suaminya dengan selembar surat. Karena sudah lama, si suaminya pun datang ke tempat kerja sang istri untuk memberinya pelajaran." dia mengatakan seolah-olah kehidupan orang lain lah yang sedang mereka bicarakan.
Andin yang bisa merasakan nada sinis itu mengambil langkah mundur sambil tertawa garing.
"Hahaha... Jadi, bisakah saya pergi sekarang?"
Al mengangkat alisnya.
"Saya sedang bekerja. Dan... Jika Anda mau bertemu dengan saya, besok saja kalau saya sedang luang."
"Tentu saja aku tahu. Itulah mengapa aku datang kemari sebagai tamu, bukan suamimu."
"Apa?"
Al menarik pinggang Andin dalam pelukannya dan membawanya duduk di sofa berwarna cerah.
Andin terkesiap kaget, gagal menyeimbangkan dirinya dan langsung jatuh ke pangkuannya dan wajahnya menghantam dada bidang Alano.
"Kau kan pelayan di sini, dan aku sudah menyewamu untuk satu malam ini pada bosmu. Sekarang tugasmu adalah melayani aku sampai aku puas."
"Tidak, tidak, saya tidak melayani pelanggan yang seperti itu!"
Al mencebikkan bibirnya, seringai nakalnya diperlihatkannya saat dia paham maksud ketakutan Andin. "Apa yang kau takutkan? Aku sudah pernah melihat dan merasakannya, kenapa sekarang menolak?"
Andin menatapnya horor seolah pria yang blak-blakan di hadapannya adalah orang gila.
"Sudah sebulan tidak bertemu, aku jadi rindu padamu,"
"Bukannya pada tubuh saya?" tanya Andin skeptis.
"Memang beda?" ujar Al acuh tak acuh.
Andin yang kehilangan kata-kata dan tidak bisa bergerak sama sekali akhirnya menyerah. Ia melemaskan tubuhnya sepenuhnya dan membiarkan berat badannya menimpa Al.
Alano yang dapat menghirup kembali aroma harum dan khas dari sang wanita, akhirnya dapat memejamkan matanya penuh kelegaan. Ia terus memeluk Andin dalam posisi itu seraya memainkan rambutnya yang di kuncir.
"Kenapa kau melakukannya?"
"Melakukan apa?" tanya Andin tak mengerti.
"Meninggalkan aku,"
Andin terdiam, tapi dari gestur tubuhnya yang bergerak tak nyaman membuat Alano tak menyerah mendapat jawaban jujurnya. Ia ingin mendengarnya langsung isi surat yang ditulis Andin untuknya waktu itu.
"Apa karena aku tidak memperlakukanmu dengan baik dari awal? Itulah mengapa kau merasakan dendam padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti (TAMAT)
FanfictionMemiliki ibu dan kakak tiri yang jahat, kehidupan Andin yang dipenuhi kebahagiaan berubah drastis jadi layaknya neraka. Demi ayahnya yang sedang koma, Andin rela menjadi pengantin pengganti yang akan menikahi seorang pria kaya tapi cacat dan buta...