Memiliki ibu dan kakak tiri yang jahat, kehidupan Andin yang dipenuhi kebahagiaan berubah drastis jadi layaknya neraka.
Demi ayahnya yang sedang koma, Andin rela menjadi pengantin pengganti yang akan menikahi seorang pria kaya tapi cacat dan buta...
Alano menatap ke atas meja dimana sarapan telah tertata rapi di sana.
"Aku mau nasi goreng. Kenapa tidak ada? Kenapa cuma ada roti saja? Di mana nasiku?" pria itu menatap kesal pada hidangan di atas meja yang kebanyakan sarapan ala barat.
"Al, ini sarapan yang biasa kau makan. Bukannya kau jarang makan nasi bila pagi? Ini, roti isi selai kesukaanmu." Andin memberikan dua potong roti yang telah di olesi selai kacang ke hadapan Alano.
"Tapi aku mau makan nasi. Siapkan sekarang. Aku menunggu," ucapnya pada Kiki yang sedang melayani Andin.
Baik Andin maupun Kiki tampak kebingungan. Meski begitu Kiki mengerjakan perintah Alano dan langsung bergegas ke dapur. Tak lama kemudian, Kiki datang kembali sambil membawa nasi putih dan meletakkannya di atas meja. Itu adalah nasi putih yang nantinya mau di makan para pelayannya untuk sarapan. Biasanya, untuk makan nasi, pelayan menyiapkan nasi merah untuk tuan muda mereka. Tapi karena ini pagi, koki di dapur tidak menyiapkannya.
Dan seolah sikapnya tidak aneh, Alano makan nasi putih itu dengan omelette serta digabungkan dengan roti yang tadi Andin berikan. Lalu kopi kesukaannya terabaikan begitu saja dan yang dia ambil justru susu strawberry yang manis yang tidak ia sukai.
Jangan tanya bagaimana ekspresi Andin sekarang. Ia sangat terkejut sampai-sampai tak bisa bicara. Bahkan tak menegur Alano meski susu di gelas miliknya telah berpindah ke perut suaminya.
Nakula yang baru tiba ke mansion melihat keanehan itu. Saat dia menatap tuan mudanya sarapan dengan lahapnya sampai habis nasi dua piring, bukan cuma Andin saja yang melongo, tapi dia juga.
Para pelayan yang tak sengaja mengetahuinya pun menatap Alano terkejut saat pria itu melewati mereka.
"Ada apa dengan tuan muda?"
"Sepertinya beliau berubah aneh setelah pulang dari Jakarta,"
Bisik-bisik pelayan memenuhi mansion saat mereka membicarakan keanehan Alano.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
