KULAKUKAN INI DEMI KAU

86 9 0
                                    

🍇🍇🍇 

"Al, kau sudah pulang? Kenapa tidak memberitahu?"


Rosalie juga ikut berbalik. Dan memang benar kalau tuan muda yang telah banyak membantunya itu berdiri tak jauh dari mereka.


Alano melangkah ke depan. "Aku tidak mau mengganggu kalian."


"Tidak mengganggu kok," 


"Andin, aku ke kamar ya. Tuan muda sudah datang, dan kau pun tidak butuh bantuanku,"


Alano hanya memerhatikan dua bersaudari itu tanpa ikut dalam percakapan. 


Andin mengangguk iya menanggapi Rosalie. 


Saat Rosalie berjalan di dekat Alano, ia menyapa singkat dengan sopan. 


"Paman dan Bibiku akan datang. Mereka sudah dalam perjalanan kemari untuk bertemu dengan cucunya,"


Rosalie berhenti. Ia membulatkan kedua matanya menatap tak percaya pada Alano.


"Tuan muda, apa maksud Anda melakukan ini?"


"Aku tahu kau mungkin tak akan setuju dengan tindakan yang aku ambil. Tapi aku tidak bisa membiarkan keponakanku hidup berantakan tanpa tahu asal usulnya. Yuki layak mendapat kehidupan yang terbaik." ujarnya dengan wajah tanpa ekspresi dan serius.


"Saya sangat berterima kasih pada Anda atas bantuan Anda selama ini. Tetapi, saya sangat keberatan dengan keputusan Anda!" Rosalie rasanya ingin marah, tapi dia menahan emosinya karena tak mau melihat Andin mengkhawatirkan dirinya.


"Kau tidak perlu khawatir. Berbanding terbalik dengan rasa cemasmu, mereka akan menjadi pelindungmu dan juga Yuki dari sikap kekanakan Sal. Kau harus menerima bantuan mereka, meski kau tidak setuju sekalipun."


"Aku sudah bilang tidak akan meminta tanggung jawabnya!"


Alano dapat melihat raut penasaran dan gelisah Andin karena melihatnya sedang bicara pada sepupunya. Meski Andin masih terdiam di tempatnya, dan tidak menghampiri mereka, namun dia tidak ingin membuat istrinya itu gelisah.


"Rose, ini adalah kebaikan terakhirku yang bisa aku berikan untukmu. Kau harus bisa menahan egoisme mu dan pikirkanlah masa depan anakmu. Pembicaraan kita berakhir di sini. Kau bisa keluar sekarang."


"Tuan Muda!"


Namun Alano tidak memerhatikan sepupu Andin lagi dan kembali melanjutkan berjalannya demi menghampiri sang istri.


"Apa yang kalian bicarakan sampai Rose berteriak emosi seperti itu padamu?"


"Bukan masalah besar," jawabnya seraya menangkup wajah Andin dan memberinya ciuman lembut di sudut mulutnya. "Kau sudah siap? Kita bisa berangkat sekarang."


"Ya, sudah siap. Al, kau tidak mau beritahu aku?" ujarnya terus mendesak. 


"Orang tua Sal sudah tahu kalau Sal punya anak. Meskipun Sal awalnya tidak mau mengakui, tapi dengan bukti tes DNA ayah dan anak yang aku berikan pada mereka, mereka tentu akan percaya padaku. Hari ini paman dan bibi mau datang kemari untuk melihat cucu pertama mereka."

"Kenapa kau baik sekali pada sepupuku?" tanya Andin keheranan. 


Pengantin Pengganti (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang