PROMOSI

177 11 4
                                    

"Izinkan aku menemuinya. Aku mohon."

Rosalie datang jauh-jauh bersama Bertus menuju ke kediaman utama hanya untuk bisa bertemu dengan Alano. Namun sayang sekali, Al telah mengintruksikan pada penjaga gerbang maupun pada bawahannya bahwa tak ada yang diizinkan masuk ke mansion tanpa izin darinya.

"Tolong lah, Dewa. Biarkan dia masuk. Dia perlu bertemu dengan tuan muda karena ada suatu hal penting yang harus dia katakan." Pria yang merupakan pengurus peternakan kuda itu ikut berbicara.

Dewa dan penjaga lainnya saling berhadapan.

"Aku akan mengkonfirmasinya dulu pada Nakula," Dewa akhirnya bersuara lalu pergi sedikit menjauh untuk melakukan panggilan kepada Nakula.

Semenit kemudian, panggilan pun terhubung. Dewa mengatakan maksud menghubungi pria sibuk itu dan jawaban yang ia terima langsung datang.

Tidak diizinkan.

"Maaf, kalian bisa datang kembali setelah tuan muda memiliki waktu luang." ujar Dewa memberitahu.

Rosalie tidak menyerah. "Tolong, sampaikan pada tuan mudamu ini penting. Apa yang aku bicarakan masih ada hubungannya dengan Nona Andini."

"Rosalie, aku tahu mengenai hubunganmu dengan nona. Tetapi, apa kau tidak mendengarnya? Sejak beberapa hari yang lalu, tuan muda sudah mengumumkan pada kita agar tidak membicarakan soal nona Andin lagi. Atau kalau sampai ada yang menyebut-nyebut namanya, pekerjaan kami lah yang akan menjadi taruhannya."

Karena itulah aku datang, pikir Rosalie seraya menggigit bibirnya sedih. Saat dia juga mendengar kabar itu, dia merasa tak adil dan kecewa pada tuan mudanya itu. Mengapa, menyerah begitu saja mencari keberadaan sepupunya dan tak mau mendengarkan penjelasannya?

Rosalie mengerti betul tentang kekecewaan Alano terhadap mereka berdua. Kepergian Andin dari mansion, Alano telah mengetahui keterlibatan tidak langsungnya.

Karena apa yang telah dia lakukan, dia tidak lagi dipercaya oleh Alano dan tidak diizinkan memasuki mansion tidak peduli apa pun alasannya.

"Bertus, tolong lah. Tolong mengertilah keadaan kami. Tuan muda telah memerintahkan dan sudah menjadi kewajiban kami untuk menaatinya." Kali ini Riza pun ikut bicara.

Tak punya harapan bisa masuk ke dalam mansion, mau tak mau Bertus pun menarik Rosalie mundur dari sana.

"Tidak, tidak. Tolong, bantu aku untuk bisa menemui tuan muda!"

Rosalie hanya bisa menangis terisak saat dia lagi-lagi gagal bertemu dengan Al.

Andin, apa yang harus aku lakukan?

___

Mau infoin, aku ada update cerita baru. Direncanakan novel pendek sih. Coba intip ya. Kritik dan saran dipersilahkan, guys 😘 Makasih ❤

 Kritik dan saran dipersilahkan, guys 😘 Makasih ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pengantin Pengganti (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang