Resign

10.8K 550 0
                                    

"Hah"

Mendesah lirih, Gabby langsung rebahan ditempat tidurnya. Sembari menatap langit langit.

Setelah mengantar Melia pulang, dia dengan cepat pulang kerumah untuk beristirahat. Besok juga dia berencana ingin ke toko buku mencari novel, sedikit refreshing untuk otaknya.

Saat sampai dirumah tadi, semua orang rumah sudah berada dikamar masing-masing, Gabby pun langsung ke kamarnya dan sekarang dia masih menatap langit-langit kamar.

Gabby mulai berpikir, apakah dia lebih baik resign saja? Setelah dipikir-pikir Gabby kuat juga bertahan dikantor itu walau baru 1 tahun, dengan setiap hari nya ada saja yang dipermasalahkan.

Dia pun mulai muak setiap hari ada saja yang dijadikan alasan atasan untuk melampiaskan amarah, Gabby berpikiran kemungkinan atasannya itu memiliki masalah dengan orang lain tapi melampiaskan pada karyawan. Tapi jika begitu bukankah itu tidak profesional?

Kalo bukan itu, kemungkinan lain atasannya itu memang memiliki tingkat ketidakpuasan dalam hal pekerjaan, selalu merasa kurang jika karyawan nya melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan nya. Apakah iya karna itu?

Gabby geleng geleng kepala, pusing. Dari pada memikirkan hal itu sepertinya emang lebih baik resign, tapi dia akan menanyakan pendapat keluarganya dulu akan hal ini.

Dia juga merasa sebal hampir setiap minggu harus mengerjakan tambahan kerjaan yang rata-rata diluar tugasnya, yang membuat Gabby harus kelimpungan menanyakan segala hal pada karyawan lain agar tidak salah mengerjakan.

Gabby menghela nafas, memutuskan untuk tidur.

***

"Ka bangun"

"Hmm"

"Bangun kak, udah pagi sarapan kata mama"

"Iya-iya" Gabby mendudukan dirinya masih berada diatas tempat tidur, dengan mata terpejam.

Menggaruk kepalanya yang tidak gatal dia membuka matanya, menatap adiknya Galuh yang membangunkannya tadi masih mematung menatap balik pada Gabby.

"Kenapa masih disini?" Tanya Gabby

"Mastiin sampai bangun, takutnya tidur lagi"

"Gabakalan sana" Usir Gabby

Galuh langsung melangkah keluar kamar Gabby.

Gabby beranjak dari tempat tidurnya dan langsung mencuci muka agar lebih segar. Setelahnya dia keluar kamar menuju ruang makan untuk sarapan.

Sesampainya diruang makan tanpa kata Gabby langsung sarapan, orang rumahpun hanya menatap Gabby dengan heran karna tidak biasanya dia tidak banyak bicara.

Beres sarapan Gabby menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, dia menatap kedua orangtuanya.

"Mah pah" Gabby bersuara.

"Kenapa Gab?" Tanya Indra

"Aku mau resign ya, boleh?"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Pengen pindah kerjaan pah, sebelll banget lama lama kerja disana. Bisa bisa kena mental aku"

"Eh bicaranya" Tegur Rika.

"Iya kenapa tiba tiba lo Gab?" Tanya Jessica.

"Cape ah pusing tiap hari ada aja yang dipermasalahin, ya walaupun emang konsekuensi pekerjaan emang gitu, tapi muak aja kalo hampir setiap hari kaya gitu."

"Mana tiap minggu selalu nambah job diluar pekerjaan lagi, bener bener ngga sesuai kontrak kerja sama sistem kerjanya" Lanjut Gabby.

"Kalo emang kamu udah memikirkan hal itu dengan matang ya gapapa, terserah kamu aja"

"Oke makasiiih pah mah, besok mau ngajuin surat resign hehe"

"Ka kalo di tempat lo ada lowongan kabarin gue ya"

"Ck iya, nyusahin lo"

***

Selepas pagi tadi dia langsung bersiap-siap menuju toko buku. Dan sekarang dia sudah berada ditempat, sedang mencari novel yang sesuai dengan keinginan nya.

Setelah mendapatkan novel yang sesuai dia langsung membayar dan pulang.

Sesampainya di rumah dia langsung masuk ke kamar dan membaca novel tersebut selama 2jam.

Lelah membaca novel, dia memainkan ponselnya membuka sosial media.

Di instagram, Gabby melihat perempuan cantik sedang menggandeng pria yang menurutnya sangat tampan. Tapi dia tidak memperdulikan hal itu dan melanjutkan mengscroll sosial medianya, tapi sebelum itu dia baru tersadar.

Sepertinya dia pernah melihat kedua sejoli ini, tapi dimana ya? Ah iya! Di lampu merah waktu itu, ternyata sang perempuan cantik juga.

Dia membaca username instagram si perempuan, artivaar__

Iseng dia membuka akun instagram milik perempuan itu, melihat lihat postingan. Banyak sekali postingan yang bersama pria itu hampir memenuhi sebagian postingan.

Gabby geleng geleng kepala, "bucin"

Setelah puas stalking akun orang dia keluar dari instagram dan menyimpan ponselnya kembali.

Sekarang waktunya menyiapkan surat resign, besok dia akan langsung ke kantor untuk mengajukan pengunduran dirinya.

***


Semalam setelah menyiapkan surat resign dia langsung istirahat.

Dan sekarang dia sudah berada di kantor, lebih pagi dari biasanya dia datang.

Melangkah menuju ruang atasan dia mengetuk pintu itu lalu masuk.
Di dalam sana sang atasan menatap Gabby heran. Gabby membungkuk hormat lalu langsung menyerahkan pengajuan surat resign.

"Apa ini?"

"Surat pak"

"Ya surat apa Gabby, kamu pagi pagi jangan bikin saya emosi!"

"Pengajuan surat resign pak"

"Kenapa?"

Selama 15 menit, di dalam ruangan  Gabby dan atasan berbincang dengan serius tentang alasan Gabby, setelah beres dia langsung ke luar ruangan dengan hembusan nafas lelah lalu melangkah menuju lift.

Melia yang melihat keberadaan Gabby yang sepertinya hendak ke arah lift langsung mengejar.

"Gabby"

"Apa?" Gabby menghentikan jalannya.

"Lo mau kemana? Kerja lo"

"Udah kan, kerjaan kemarin waktu sabtu udah gue kerjain. SEMUANYA!" Ucap Gabby dengan kata penekanan di akhir kalimat

"Loh"

"Entar gue ceritain, gue lagi ga mood. Gue duluan bye"

"Lah" Melia melongo melihat Gabby melenggang begitu saja.

To Be Continue
Yeahh! Chapter 3 update 🧚‍♀️

Setelah baca ulang kaya kurang jelas sih, tapi kalo ga dijelasin ntar takutnya bingung baca chap selanjutnya. Gitulah pokonyanya!

See you next chap! ◞✺

Vote & komen
🤡🚩

Anti Romantic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang