Memperhatikan/

7.6K 424 1
                                    

Gavin mulai melakukan kegiatan dia semasa kecil dulu.

Memperhatikan Gabby.

Dengan Gabby yang merangkap jadi sekertaris sementaranya, membuat dia leluasa memperhatikan Gabby, juga menyuruh Gabby keluar masuk ruangannya.

Seperti sekarang, Gabby sudah berada didalam ruangannya. Dan Gavin masih fokus dengan berkasnya, sesekali menatap Gabby yang mematung menatap Gavin dengan pandangan kesal yang ditutup-tutupi.

Gavin menyimpan bolpoin diatas mejanya lalu mengangkat kepalanya menatap Gabby lurus lurus.

"Gabby tolong buatkan coffe untuk saya"

"Baik pak" Gabby tersenyum paksa lalu melangkah keluar ruangan Gavin.

Diluar ruangan Gabby misuh misuh "Ck kalo disuruh buat coffe doangmah kan bisa lewat interkom" Dumel Gabby pelan.

Setelah selesai Gabby memasuki kembali ruangan Gavin dan menyimpan coffe itu depan pelan. Lalu Gabby pamit keluar ruangan.

Setelah Gabby benar benar pergi dari ruangannya Gavin mendongak, menatap pintu yang tertutup. Dia menghirup coffe buatan Gabby lalu menyesapnya secara perlahan.

***

Memasuki waktu makan siang, Gavin berjalan keluar ruangannya. Bukan menuju ke cafetaria tapi ke ruang CCTV. Dia mengedar pandangannya menatap seluruh CCTV, mencari keberadaan Gabby.

Saat matanya menatap CCTV cafetaria, dia melihat Gabby makan siang dengan tiga karyawan perempuan yang satu divisi dengan Gabby.

Dia memperhatikan gerak gerik Gabby, saat Gabby tersenyum atau tertawa Gavin selalu tersenyum tipis melihanya.

Setelah puas, dia kembali ke ruangannya dan memesan makanan diluar kantor.

***

Waktu pulang sudah beberapa menit yang lalu, namun Gavin masih berada diruangannya meski semua kerjaanya sudah selesai.

Dia menunggu beberapa menit lagi sampai karyawan yang sekiranya sudah pulang pada jam-jam yang Gavin perkirakan.

Setelah 20 menit Gavin mulai bersiap untuk pulang, diluar ruangan Gabby mulai berdiri dan menunduk sopan pada Gavin.

Gavin melirik Gabby dan lagi lagi dia tersenyum sangat tipis saat melihat Gabby, entahlah rasanya menyenangkan melihat Gabby selalu berada didepan matanya.

Mereka berjalan memasuki lift, tidak ada yang bersuara selama berada dalam lift. Gabby berada dibelakangnya menatap sepatu pentofel miliknya sendiri. Dan Gavin tentu saja memperhatikan Gabby diam-diam melalui pantulan pintu lift.

Keluar dari area kantor, Gavin mulai berjalan menuju parkiran, saat menengok kebelakang ternyata Gabby masih mengikutinya.

Sesampainya didepan mobilnya Gavin menoleh pada Gabby. "Mau pulang bareng saya?"

"Eh tidak pak terimakasih, hanya mengantar bapak saja. Sekalian saya juga menuju kendaraan kaka saya dipojok sebelah sana" Tunjuk Gabby pada mobil yang lampunya sudah menyala.

"Ah begitu, kalo begitu saya duluan"

"Iya pak, Hati-hati dijalan"

Gavin hanya mengangguk lalu melajukan mobilnya menuju rumah. Tapi sebelum itu dia melihat Gabby lewat kaca spion, Gabby sudah mulai berjalan dengan langkah mundur tapi badannya masih menghadap pada kendaraan Gavin. Gavin menggeleng-gelengkan kepalanya heran dengan tingkah Gabby.

"Lucu" Gumamnya.

To Be Continue
Yeayy! Chapter 15 update 🧚‍♀️

Bagaimana menurut kalian bab ini?

Oh iyaa aku minta tolong, boleh? kalo dichapter berapapun kalian liat ada tanda baca yang kurang tepat tolong ingatkan akuuu ya, biar nanti kalo ceritanya udah tamat bisa aku revisi dengan baik hehe.

Terimakasih. See you next part—

<09 juni 2023>

Anti Romantic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang