Kini waktu kerja telah selesai, dan sekarang dia masih berada dikubikelnya menunggu Jessica mengabarinya.
Selang beberapa menit ada pesan masuk ke ponselnya.
Kajess
Gab lo pulang pake ojek dulu ya sekarang, gue lembur gabisa pulang sekarang.Gabby
Yah emang masih lama?
Kajess
Iya masih lamaGabby
Yaudah gue duluan ya KaKajess
Iya hati hati loGabby berjalan menuju keluar gedung perusahaan, diluar Gabby hendak memesan ojek online. Tapi saat mencoba menyalakan ponselnya, ternyata ponselnya mati.
"Perasaan tadi masih idup deh, ko malah mati" Monolog Gabby.
Gabby mengedarkan pandangan, tadinya dia hendak ke ruangannya lagi, tapi urung karna pasti disana sudah tidak ada siapa siapa, dia sedikit takut.
Jadi dia hanya menunggu di depan pintu depan gedung berharap ada taksi lewat.
Gabby mengetuk ngetukkan sepatu pantofelnya seirama, dia menoleh ke sisi pintu masuk gedung dan melihat sang atasan keluar dari sana.
Gavin sang atasan menoleh pada Gabby, dia menatap Gabby dengan tatapannya yang selalu tajam itu.
"Sedang apa kamu disini" Tanya Gavin.
"Itu pak saya lagi nunggu taksi lewat"
"Kamu sudah pesan?"
"Belum pak"
"Jam segini taksi pasti udah penuh kalo ngga dipesan, gabakalan ada taksi kosong lewat"
"Yahh gitu ya? Mana gabisa pesen lagi, ponsel gue metong" Gumam Gabby pelan, tapi masih terdengar oleh Gavin samar.
Gavin hanya terdiam, menatap ponselnya lalu mendongak kembali menatap Gabby.
"Kamu ikut saya saja, nanti saya antar pulang"
"Hah ngga perlu pak ngga perlu terimakasi" Jawab Gabby panik.
"Terus kamu nunggu disini sampai kapan?"
"Nunggu ka Jessica aja pak"
"Jessica reyasya? Dia lembur, ruangannya dilantai 7 jika kamu ingin menyusul"
Gabby termenung, jika dia menunggu Jessica disini pasti pegal tapi jika ke lantai ruangan jessica dia takut. Karna pasti sebagian besar karyawan sudah pulang.
Gabby menggaruk tengkuknya ragu, lalu melangkah kearah Gavin yang sudah berlalu beberapa langkah dari nya.
"Pak"
"Kenapa?"
"Boleh saya nebeng?"
"Kenapa? ngga jadi keruangan Jessica"
Gabby menggeleng malu.
"Ayo" Ucap Gavin.
"Terimakasih pak" Ujar Gabby sungkan, pikiran yang kurang fokus karna lelah membuat Gabby melupakan ruang tunggu yang berada disebrang meja resepsionis yang bisa dia gunakan untuk menunggu Jessica.
***
Didalam mobil sangat hening, Gavin fokus menyetir dan Gabby hanya diam mematung.
Gabby menatap jalan yang memang menuju kearah rumahnya, dia mengernyit. Perasaan dia belum memberitahu alamatnya.
"Pak, bapak tau arah rumah saya?"
Gavin menoleh pada Gabby "saya sudah tau dari Jessica"
"O-oh" Gabby hanya menganggukan kepalanya kaku.
Hening kembali melanda, merasa bosan Gabby menoleh pada Gavin.
Rasanya Gabby ingin mendengarkan musik agar tidak bosan, tapi rasa rasanya itu malah tidak sopan. Jadi lebih baik dia diam.
Sesampainya didepan rumah Gabby, Gabby langsung turun dari dalam mobil Gavin dan menunduk hormat.
"Makasih pak sudah bersedia memberi saya tumpangan, maaf merepotkan"
"Sama sama"
"Hati hati pak."
Gavin hanya mengangguk, lalu mulai menjalankan mobilnya menjauhi rumah Gabby.
Gabby menatap kepergian Gavin, setelah merasa kendaraan atasannya itu menjauh, Gabby lalu berjalan ke depan rumahnya. Membuka rumah dengan kunci cadangan. Gabby memasuki rumah dan menuju kamarnya untuk beristirahat.
To Be Continue
Yuhuuuw! Chapter 9 update 🧚♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Romantic [END]
RomanceGabby adalah perempuan yang anti dengan namanya sebuah hubungan percintaan, bermesraan menjalin hubungan bertahun tahun tanpa adanya kepastian. Selama bertahun-tahun hidupnya tenang tanpa adanya hal itu, bahkan sampai sekarang Gabby tidak pernah me...