Seorang perempuan dengan santai nya rebahan di sofa ruang TV dengan keripik yang berada disebelah nya. Harusnya dia hari ini masuk kerja, tapi karna kejadian kemarin membuat dia tidak masuk. Dan dengan senang hati dia bersantai ria dirumahnya. Walaupun dia bersantai, jika dia banyak bergerak dia akan merasa ngilu dan pegal.
Sedang asik-asiknya menonton dan memakan cemilan, ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk. Meraih ponselnya, tanpa menatap siapa yang menelepon dia langsung mengangkatnya.
"Halloo" Ucap Gabby dengan suara malas.
"Gabby ini gue Raffan" Ucap orang disebrang sana.
"Oy Fan ada ape, tumben"
"Mau ketemu bisa?"
"Kapan?"
"Sekarang"
"Gabisa kalo sekarang, gue lagi sakit. Gabisa bepergian. Ini aja gue ngga kerja–"
"—emang lo ngga kerja Fan?" Tanya Gabby.
"Engga, seminggu ini gue ada urusan jadi ngambil cuti"
Gabby hanya berOhria, "lo sakit apa emang Gab?"
"Diserempet kemarin, badan gue pegel dan ngilu semua"
"Diserempet!" Raffan meninggikan suaranya kaget.
"Heem"
"Gue ke rumah lo sekarang"
"Eh ngapain?"
"Pengen jenguk sekalian pengen ketemu"
"Dih terserah lo ah"
***
Selang setengah jam bell depan rumahnya terdengar, Gabby lantas keluar dengan sedikit tertatih karna masih perih dibagian lututnya.
Setelah membuka pintu, dia melihat Raffan berdiri mematung. Dengan badannya yang tinggi, membuat Gabby harus mendongak menatap Raffan.
"Kenapa diem, ayo masuk"
"Lo keliatan pucet Gabby" Ucap Raffan pelan.
"Mungkin karna ngga pake make up, ayo ah jangan lama lama. Lutut gue sakit nih"
Seakan tersadar Raffan lantas menatap lutut Gabby yang terluka dan dengan segera dia mengangkat Gabby menuju sofa rumahnya.
"Eh Fan! Gue masih bisa jalan sumpah!" Panik Gabby.
"Gapapa, biar ngga nambah sakit"
"Ah elah, ngga nyaman ini cepet turunin!"
"Iyaaa" Raffan lalu menurunkan Gabby ke sofa yang dia duduki tadi.
Gabby meluruskan kakinya di sofa, lalu menatap Raffan serius.
"Jadi ada apa lo mau ketemu gue?"
"Jenguk lo"
"Terus? Karna seinget gue lo cuma bilang mau ketemu. Pasti ada alasannya kan"
"Iyaaa ada, gue kangen sama lo"
Gabby mengernyit jijik "Idih kabetrik naon maneh?¹"
"Apa itu artinya?" Raffan bertanya dengan kerutan di alisnya, bingung dengan ucapan Gabby.
"Kepoo— translate aja sendiri" Gabby menjulurkan lidahnya mengejek.
Raffan tersenyum kecil menatap tingkah Gabby yang menurutnya menggemaskan? "Gue serius Gab, gue kangen. Kita udah lama ngga ketemu soalnya" Lanjut Raffan.
"Oh iyaa gue juga kangen kalo gitu" Ucap Gabby santai, kembali memakan cemilannya.
Raffan yang mendengar ucapan Gabby menegang, rasa-rasanya ada yang aneh di dalam perutnya saat Gabby berkata merindukannya juga. Raffan tersenyum.
Gabby menoleh pada Raffan, dia memulai bercerita. Membicarakan urusan Raffan, lalu hal hal random lainnya sampai mereka lupa waktu saking asiknya.
To Be Continue
Chapter 38✧<09.47— 18 juni 2023>
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Romantic [END]
RomanceGabby adalah perempuan yang anti dengan namanya sebuah hubungan percintaan, bermesraan menjalin hubungan bertahun tahun tanpa adanya kepastian. Selama bertahun-tahun hidupnya tenang tanpa adanya hal itu, bahkan sampai sekarang Gabby tidak pernah me...