Tingkah ll

6.4K 373 1
                                    

Hari ini rasanya lebih parah dari kemarin. Gavin selalu memarahinya pada laporan laporan yang menurutnya tidak ada yang salah, tapi dimata Gavin semua laporan yang dia kerjakan semua salah.

"Apa-apaan kamu ini, revisi laporan ini. Semua nya salah! "

"Hah?"

"Kamu tidak dengar!"

"Dengar pak, saya permisi"

Setelah Gabby merevisi laporan itu dan kembali keruangan Gavin, Gavin hanya diam dan menyuruh Gabby keluar.

Saat diluar ruangan Gabby menghela nafas kasar "Astagaaa salah gue apa yatuhan, repot banget dah"

Gabby duduk ditempatnya lalu mengecek catatan sekertaris Gavin
"Eh hari ini ternyata terakhir gue gantiin sekertarisnya pak Gavin"
Gumam Gabby saat melihat catatan dalam tab itu sudah selesai semua. Hanya ada catatan baru di tab ini, dan pastinya ini bukan tugasnya.

"Oke sabar Gabby, sehari lagi semangat!" Monolog Gabby menyemangati dirinya sendiri.

***

Gabby kini sedang menyelesaikan tugasnya sebagai sekertaris sementara. Dan kini adalah waktunya pulang, sang atasanpun sudah pulang 10 menit yang lalu.

Setelah selesai Gabby beranjak dari kursinya, dia menuliskan note tanda terimakasih lalu menempelnya di tab yang ia simpan di dalam ruangan Gavin.

***

"Kenapa lagi ini si Gavin" Tanya Arkan pada Jevan.

Jevan mengedigkan bahunya bingung, dia meneliti keadaan Gavin yang seperti tidak bersemangat itu.

"Lo kenapa?" Tanya Jevan.

"Ngga"

"Dih kaya cewe aja lo ditanya kenapa jawabnya engga engga" Sungut Arkan.

"Gue tebak—pasti karna cewek itu lagi kan?" Lanjut Arkan.

"Siapa, si Gabby?"

"Siapa lagi yang suka bikin boss kita ini suka punya sifat gajelas gini kalo bukan tuh cewek"

"Bukan salah Gabby sih, si Gavin nya aja yang emang gajelas"

Tidak menjawab ucapan Jevan, Arkan meninju lengan Gavin pelan. "Cerita ngga lo, kalo engga pergi sana ganggu aja"

Mereka berada di sebuah bar terkenal di daerah sana, awalnya Gavin tidak berniat kesana. Hanya saja dia masih marah pada Gabby yang diantar pria lain, jadi dia memutuskan menemui temannya berada untuk menjernihkan pikiran.

Saat tau temannya berada disini dia tanpa pikir panjang langsung ke bar ini.

"Gabby"

"Kenapa sama Gabby ege!"

"Dia sama cowo"

"Oh si anjing teh cemburu!"

"Terus lo kenapa bertingkah gajelas gini" Tanya Arkan

"Gue tebak– pasti lo betingkah gajelas karna cemburu sama Gabby"

"Kalo iya lo bego anying, lo betingkah marah marah atau gimana pun si Gabby gabakalan peka." Sewot Arkan

"Hm lo harusnya bilang, dia juga mana peka. Orang lo aksi nya masih mengatasnamakan atasan dan bawahan"

"Heeh" Arkan menyetujui ucapan Jevan.

Gavin hanya terdiam mendengar ucapan temannya, setelah dipikir-pikir benar juga. Gabby tidak tau bahwa Gavin menyukainya.

Gavin selalu berlaku baik pada Gabby mengatasnamakan pekerjaan, padahal selama ini dia tidak pernah sekalipun mengantar jemput karyawannya.

Hanya Gabby, hanya Gabby yang ingin dia perlakukan berbeda.

To Be Continue
Chapter 19 update 🧚‍♀️

<01.42 — 12 juni 2023>

Anti Romantic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang