Hari ini adalah hari minggu, cuaca agak mendung diluar sana. Tapi tidak menyurutkan Gabby untuk me time di cafe yang biasanya dia kunjungi. Bahkan kini dia sudah berada ditempat dengan coffe hangat dan croissant di depannya.
Gabby tidak mengajak Melia kesini karna dia hanya ingin sendiri, dan pasti Melia pun mengerti. Secara Melia saja sibuk dengan pacarnya.
Suara gemercing bell cafe terdengar, pertanda ada orang masuk. Dan Gabby tidak mendongak untuk melihat siapa orang itu.
Tetapi saat Gabby fokus dengan ponselnya, dia merasakan ada seseorang yang duduk di hadapannya. Dan saat mendongak dia terkejut melihat seorang pria yang sangat-sangat dia kenal berada tepat di depannya.
"Loh pak kenapa ada di sini?" Tanya Gabby kaget.
"Ini tempat umum Gabby, tentu saya bebas kesini"
"O-oh benar" Gabby hanya mengangguk, lalu mengedarkan pandangan. Dan Gabby menemukan 2 pria lainnya menatap kearah mereka, Gabby menatap mereka dan Gavin secara bergantian.
Menoleh pada Gavin, Gavin hanya fokus menatap dia dengan intens tanpa tatapan tajamnya. Dan saat dia menatap kedua pria diujung sana, ada satu pria yang mengedipkan mata padanya. Gabby bergidik lalu kembali mengarahkan pandangan nya pada Gavin.
"Pak ituu temen bapak?"
Gavin menoleh sejenak pada kedua temannya Arkan dan Jevan lalu kembali menatap pada Gabby. Gavin lalu mengangguk "iya."
"Bapak ada urusan apa ya sama saya?" Tanya Gabby ragu.
"Tidak ada"
"Maaf nih pak terus bapak kenapa duduk disini ya?"
"Hanya ingin"
"O-oh" Gabby hanya berohria dan menganggukan kepalanya, dia merasa kurang nyaman. Jika begini jadinya dia tidak ingin pake acara me time — me time segala.
"Gabby"
"I-iya pak?"
"Kamu sendiri kesini?"
"Iyaa pak"
"Bisa bicara sebentar"
"Silahkan pak"
"Tidak disini"
"Di sini aja pak"
"Di tempat lain aja"
"Emang di sini kenapa pak?"
"Saya mau nya di tempat lain"
"Saya mau nya di sini pak"
"Di tempat lain aja"
"Emangnya ada apa pak, ngga penting-penting banget kan pak. Jadi disini aja" Paksa Gabby tanpa sadar, dia terlanjur kesal karna waktu me time nya terganggu.
"Penting!" Sentak Gavin dengan mata melotot.
Gabby yang mendengar sentakan Gavin langsung menegang kaku, dia lupa sosok di depannya ini adalah atasannya dikantor.
"Maaf pak" Cicit Gabby.
Gavin menghela nafasnya, "di sini saja"
"Kamu mau jadi pasangan saya?"
"Hah? Pasangan ke acara apa pak"
"Acara seumur hidup"
"Hah?"
"Tidak jadi, besok datang bekerja tepat waktu jangan telat" Ucap Gavin beranjak dari kursinya dengan wajah masam.
"Hah?"
Gabby yang melihat Gavin pergi begitu saja hanya mengernyit heran, atasannya itu kenapa sangat tidak jelas. Dia juga bingung dengan ucapan Gavin yang ambigu, tak menghiraukan hal itu dia memutuskan pergi dari cafe itu karna mood dia untuk me time sudah hilang.
To Be Continue
Chapter 22 update 🧚♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Romantic [END]
RomanceGabby adalah perempuan yang anti dengan namanya sebuah hubungan percintaan, bermesraan menjalin hubungan bertahun tahun tanpa adanya kepastian. Selama bertahun-tahun hidupnya tenang tanpa adanya hal itu, bahkan sampai sekarang Gabby tidak pernah me...