Aneh

6.3K 314 0
                                    

Kini Gabby dan Gavin berada didalam mobil yang sama, mereka masih berada dijalan menuju kearah perumahan Gabby.

Entah perasaan Gabby saja atau bukan, tapi Gavin mengendarai mobilnya dengan sangat pelan. Gabby pegal didalam mobil ini lama lama, tapi Gabby pun tidak ingin berkomentar karna rasanya Gavin sangat menakutkan jika dalam mode tatapan tajamnya.

Gavin menoleh menatap Gabby yang hanya diam mematung ditempat. Gavin pun tidak berniat untuk memulai pembicaraan.

Selang 18 menit mobil Gavin tiba didepan rumah Gabby, saat Gabby hendak keluar dari mobil, Gavin mencegahnya.

"Kenapa ya pak?"

"Saya— minta maaf Gabby"

"Hah? Maksud bapak"

"Saya minta maaf"

"Kenapa minta maaf ke saya pak, bapak kan gaada salah"

"Hanya ingin" Ucap Gavin cepat, tidak menjelaskan maksud dia meminta maaf.

"O-oh begitu" Gabby mengangguk ragu.

"ya, beristirahatlah"

"Iya pak, terimakasih banyak. Hati hati"

Gavin hanya mengangguk lalu menjalankan mobilnya setelah Gabby memasuki rumahnya, dijalan Gavin merutuki dirinya karna tidak menjelaskan dengan jelas maksud dia.

"Ck"

***

Gabby sedang rebahan dikamarnya dengan ponsel yang berada ditelinganya, dia kini sedang menelpon Melia dan menceritakan hari harinya seminggu ini dikantor.

"Gue agak aneh sama bos gue dikantor Mel"

"aneh gimana?"

"Gatau aneh aja kadang baik kadang engga, nah dari kemarin sampe hari ini pak Gavin ngediemin gue. Terus setelah pulang dia baik lagi"

"Mungkin ada masalah diluar kantor"

"Masuk akal sih Mel, cuman apa ngga profesional kalo gitu?"

"Hm gatau dah, mungkin dia suka sama lo"

"Ngga nyambung"

"Ya siapa tau gitu."

"Tapi nih, emang lo gaada niatan punya pacar apa?" Lanjut Melia.

"Gatau gimana nanti ajaa"

"Lah ko gitu"

"Ya gatau, gue masih sibuk sama diri gue sendiri"

"Apa yang lo sibukin sih, orang tiap hari lo mah sibuk kerja"

"Gue belum jadi pribadi yang baik"

"Lo kan bisa tuh Gab, nanti belajar memperbaiki diri bareng pasangan"

"Ah ribet"

"Yaelah lo mah"

"Hahaha lo aja yang bucin, gue ngga ikut ikutan"

"Ck, atau lo mau ngga gue comblangin sama temen pacar gue?"

"Kaga minat"

"Atau ngga sama atasan lo kalo gitu si pak Gavin itu"

"Apalagi itu"

"Dah ah gue matiin telponnya. Gue mau tidur bye!"

"Eh Gab woy, Gab—"

Gabby memutuskan sambungan telpon sepihak lalu menyimpan ponselnya asal.

To Be Continue
Chapter 21 update 🧚‍♀️

Anti Romantic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang