2.Omega

306 41 11
                                    


Pagi yang indah dimulai sekejapan mata,ketika mata cantik itu perlahan terbuka.Mengerjap-erjap sesuaikan cahaya yang masuk,lewati bulu matanya yang lentik.Hangat matahari terpa wajah ayunya,buat sang omega mengeluh kecil---lalu merenggangkan otot-otot tubuhnya.

Sang omega dewasa lainnya melangkah masuk bersama seorang pelayan,tersenyum kecil melihat bayi mungilnya yang sudah beranjak dewasa masih terpejam.

"Selamat pagi,sayang."Jeon Wonwoo kecup puncak kepala sang putra sulung,ia tertawa melihat putranya mengerinyit dalam ketika dibukanya gorden biru dari sutra itu.

"Ung,selamat pagi Ma..."

Kim Junkyu akhirnya buka sepenuhnya matanya,mendapati sang Ibu sudah berdiri di depannya dengan senyuman lembut.

"Ayo,segera bangun.Papamu sudah mengomel karena omega-omega kecilnya semua bangun siang!" Jeon Wonwoo tarik dua tangan Junkyu yang terjulur minta ditarik,hingga si manis terduduk masih dengan wajah kucel.Junkyu yang manja,ia tenggelamkan wajahnya di perut Sang mama.Merengek seperti biasa soal kenapa tidak boleh ia sarapan di kamar saja.

"Kenapa sih Papa resek tiap pagi,sekarang masih jam 8!"keluh Junkyu,Jeon wonwoo hanya tertawa mendengar putranya.

"Ayolah sayang,kau tahu sendiri bagaimana Papamu.Segera bersih diri oke,air hangat sudah Rose siapkan.Okay?Mama akan bangunkan adik-adikmu lagi,"

Pintu ditutup,Junkyu melirik ke arah pintu kamar mandinya yang setengah terbuka dan pelayan rumahnya,Rose sudah tersenyum lebar sembari membawa satu set handuk dan bathrobe.

"Waktunya mandi,nona manis!"

Baiklah,hari Junkyu dimulai.

Menuruni tangga dengan semangat,Si sulung aaralyn yang tampak amat cantik hari itu pasang senyum terbaiknya sapa orang-orang di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menuruni tangga dengan semangat,Si sulung aaralyn yang tampak amat cantik hari itu pasang senyum terbaiknya sapa orang-orang di rumahnya.

"Selamat Pagi,Papa!"Junkyu mendekat pada Papanya,Kim Mingyu yang tengah memotong croissant.Cium di pipi tirusnya,

"Selamat pagi dear,"

Junkyu berlalu pada sang Mama yang mengambil  piring kotor diatas meja makan,berikan morning kiss pada Jeon Wonwoo yang terkejut dapat serangan pelukan dan ciuman dari belakang.

"Pagi mama,"

"Kau sudah mengatakannya tadi waktu bangun tidur,sayang."Junkyu terkekeh kecil,berlalu pada dua adik kembarnya yang tengah meributkan daging bacon yang tinggal satu.

"Pagi,twins."Junkyu mengusak dua rambut hitam itu,mengecup pipi mereka yang gembil satu persatu.Lalu dengan begitu isengnya Junkyu secepat kilat rebut bacon malang yang dimainkan oleh dua garpu adiknya.

"AAAH!Kakak---Papa lihat kakak!"Jungwon,si sulungnya kembar,si anak Papa yang berteriak protes.

"KAK JUNKYU!--MAMA Kak junkyu Ma!"Kemudian disusul teriakan Sunoo,si bungsunya kembar,si anak Mama yang paling manja.

"Papaaa!","Mama!"

Mingyu menghela napas kasar dengar teriakan dua bocah omeganya,"Sunoo,Jungwon...baconnya masih ada banyak di dapur,mintanya pelan-pelan oke?Mama,tolong ambilkan Baconnya Ma,"

Junkyu terkekeh geli pada drama kecil keluarga nya tiap pagi,segera duduk di sebelah kursi Sang Mama.

"Tidurmu nyenyak sayang?" tanya Mingyu,atensinya sepenuhnya pada si sulung Aaralyn itu yang tengah meminum susunya.

"uhum,sangat nyenyak Papa." Junkyu mengangguk,mengusap bibirnya dengan serbet.Lalu kembali fokus pada sarapannya,croissant gurih berisi potongan ham dan sayur,telur mata sapi,bacon dan sup jamur.Sempurna!Meskipun hanya sederhana tapi inilah waktu yang paling Junkyu suka.

Tak lama kemudian sang kepala pelayan rumah mereka datang dengan senampan surat-surat penting, agenda tiap pagi sang Papa adalah membaca satu persatu surat-surat yang datang ke rumah Aaralyn.Junkyu kadang heran sendiri,jaman sudah semodern ini tapi masih saja ada yang mengirim surat.

"Oh apa ini?surat dari Crescent?"

ucapan sang papa membuat Junkyu tertarik,ia mendongak melihat sebuah amplop berwarna merah marun yang terlihat mewah dengan segel berbentuk bulan sabit ada di tangan sang Papa.Jeon Wonwoo mendekati suaminya,ikut melihat.

"Undangan pesta penyambutan putra bungsu Crescent,wow aku baru tahu anak bungsu mereka sudah sebesar itu,"ujar Mingyu setengah tertawa,entah apa yang lucu.Wonwoo ganti membaca surat undangan itu,sebentar kemudian menyerahkannya pada Junkyu yang sepertinya tertarik dengan pembicaraan orangtuanya.

"Anak mereka yang bungsu seumuran Junkyu sayang,kau saja yang ketinggalan banyak berita."

Junkyu membaca guratan pena dari tinta emas itu,menelisik kertasnya yang indah dan...harum.Oh beginikah harumnya orang kaya?Junkyu membayangkan bagaimana megahnya pesta yang diadakan,hanya dari undangan nya saja sebegini mewahnya apalagi pestanya?

"Baiklah,hari sabtu ini Papa dan Mama akan datang karena Crescent mengundang kita.Sunoo dan Jungwon tidak boleh nakal yah di rumah dengan kakak?"

"Ah Papa Jungwon mau ikutt"

"Sunoo mau ikut mamaa"

Junkyu diam saja menatap undangan bertahtakan emas itu,usap sedikit tekstur kertasnya--dengan dunianya sendiri sementara orangtuanya sibuk menenangkan adik-adiknya yang merengek ingin ikut.

Putra bungsu Crescent,penguasa ekonomi korea selatan,seperti apa rupanya?apa sesempurna yang dikatakan orang-orang?














....

Temen-temen aku beneran tanya nih,ini enaknya dilanjut apa enggak?kok kayaknya sedikit  banget yah yang minat?




• Manille • HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang