.
.
.
"Pelan-pelan, hei Kim Junkyu!Perhatikan jalanmu!"
Haruto peringatkan Kim Junkyu dengan sedikit berteriak, pasalnya si sulung Aaralyn itu berjalan begitu cepat dengan sedikit melompat-lompat lucu—uh,ya seperti itu-lah—hingga bag charm di ransel hitamnya bergemerincing heboh. Sementara Watanabe Haruto masih kerepotan memasukkan passport kedalam tas,tertinggal jauh oleh langkah bersemangat Junkyu.
Setelah perjalanan panjang yang melelahkan,sepasang alpha-omega itu akhirnya lepas landas di Bandara Internasional Charles de Gaulle. Masih dini hari memang, tapi rasa pegal duduk belasan jam sirna begitu melihat bias lampu dan ikon kota ini begitu cantik berpendar dari ketinggian.
Setengah mendesah kecil, Haruto akhirnya bisa susul langkah si cantik yang kini berjongkok menyimpul tali sepatunya yang lepas.
"Kau tidak mengantuk,huh?"
Junkyu diam saja menumpu dagu diatas lutut, lihat pria Watanabe ikut berjongkok ambil alih tali sepatu casualnya."Aniii, mataku segar lagi begitu lihat menara Eiffel dari ketinggian."Haruto hanya tertawa kecil dengar jawaban kekanakan Junkyu,lalu simpulkan tali sepatu Junkyu.
Ini bukan pertama kalinya Haruto mengunjungi negara yang kental akan romansanya ini, tapi ini tentu saja yang pertama kalinya bagi Junkyu.Terlepas Haruto dan Junkyu terpaksa berangkat berdua dalam rangka bulan madu yang direncanakan begitu iseng oleh dua Ibu mereka—Mummy Soo dan Mama Nu.
"Aku mau lihat menara Eiffel dari de—AH!KAK JEONGGUK!"
Junkyu tiba-tiba bangkit dan berlari begitu semangat ketika tatapannya jatuh pada pasangan yang tengah melambai pada mereka.Junkyu peluk hangat seorang omega yang nampak manis dengan senyum gigi kelinci, Haruto perkirakan adalah Jeon Jeongguk, adik bungsu Jeon Wonwoo—Ibu mertuanya.
"Aigoo, bayi kecil ini sudah besar!!" Junkyu tertawa,menarik Haruto mendekat untuk ia perkenalkan kepada keluarga saudara kandung Ibunya. Haruto tersenyum,menyapa seorang Alpha yang dari tadi tertawa memperhatikan dua omega itu.
"Kim Taehyung-ssi,senang bertemu anda."
"Aih,ayolah. Kau suami keponakanku, jangan terlalu formal begitu." Haruto berusaha pertahankan senyum paling lebarnya meskipun punggungnya meronta untuk diletakkan diatas kasur.
"Ah, aku lupa—selamat atas pernikahan kalian,maaf kami tidak bisa hadir—ya,kau tahu sendirilah"ucap Jeongguk, yang diamini suaminya—Kim Taehyung. Sebatas yang Haruto tahu,dan yang Mark Lee informasikan,adik kandung Nyonya Jeon Wonwoo ini adalah seorang dosen di salah satu universitas internasional sedangkan sang suami,merupakan duta besar Korea Selatan di Perancis.
"Tidak masalah,Kak Ggukie. Tapi hadiah untukku sudah ada kan?" Junkyu bertanya lagi,kali ini sembari bergelayut di lengan Jeon Jeongguk seperti anak kecil. Kim Taehyung sentil dahi si manis Junkyu dengan gemas, sebelum berucap final.
"Hadiahmu di rumah,Kyu-yaa.Sekarang biarkan kami sambut kalian di rumah,ayo—kamar kalian sudah siap."
Haruto rasa...Liburan ini akan menyenangkan, ia tidak salah menuruti permintaan mendadak Ibunya.
***
Rumah pasangan Kim tak begitu jauh dari Bandara Internasional Charless de Gaulle, terletak dekat dari pusat kota Paris. Junkyu tak bisa tahan senyumnya merekah melihat mansion bergaya tudor semi-modern menyambut mereka, yang terkesan hangat dengan lampu-lampu kuning hiasi taman depan. Lebih sederhana dari mansion keluarga Aaralyn—maupun manor Crescent.
"Kamar kalian ada diatas, semua barang kalian tinggal rapikan."Ucap Jeongguk sembari menyerahkan kunci kamar,pria manis itu menepuk pundak Haruto yang wajahnya sudah kuyu.
"Astaga,Ruto-yaa tidurlah di kamar kalian.Kau pasti lelah mengasuh toddler satu itu,"terkikik, Haruto hanya tersenyum kikuk kemudian pamit untuk beristirahat lebih dulu. Junkyu tanpa sadar menatap punggung lebar itu yang menghilang di tikungan tangga, barulah menghela napas.
Junkyu tahu pernikahan mereka hanya untuk hitam diatas putih, tapi entah mengapa Junkyu merasa sedikit—ya,sedikit—bersalah pada Haruto karena awalnya Haruto menolak ketika Mum Jisoo baru memberitahukan tentang cuti bulan madu mereka beberapa jam sebelum penerbangan,akan tetapi Junkyu dengan lantang menyetujui ide-setengah-memaksa itu yang alhasil,Haruto mau tak mau menurut.
" Jadi, kau berhutang cerita padaku,Kyu-yaa."
Junkyu tersentak ketika Kak Jeongguk-nya tiba-tiba menatapnya dengan tajam,yang ditanyai malah membuang muka, berlalu mengambil air mineral di dapur mansion.
"Aih tenggorokanku kering,"
"Kim Junkyu."
Mau bagaimanapun, omega yang Junkyu panggil 'Kak Jeongguk' ini adalah adik bungsu dari Mamanya. Junkyu menghabiskan masa kecilnya bersama Jeon Jeongguk sebelum ia menikah dengan Kim Taehyung dan pindah ke Prancis. Ia tak bisa membeberkan rahasia tentang pernikahan kontrak ini pada Kak Jeongguk-nya, tak bisa karena bagaimapun ia sudah berjanji pada pria Watanabe itu.
Junkyu terdiam sesaat menatap gelas kaca di genggamannya—sedikit ragu,kemudian memutar badan dengan tawa canggung.
"Apanya?kami sudah saling kenal sejak di universitas,Kak Ggukie. Kemudian, yah...semua berjalan begitu saja, tiba-tiba aku sudah ada di hari ketika ia melamarku di Busan.Aku juga tak percaya segala sesuatu begitu cepat berjalan,"
Junkyu memainkan cincin emas putih dengan tatahan permata di jari manisnya, dengan begitu lancar menjawab pertanyaan Jeon Jeongguk sesuai dengan skenario yang sudah ia dan Haruto rencanakan.
Terdengar helaan napas dari Jeongguk diikuti tatapannya yang melembut,"Syukurlah, aku sedikit khawatir karena terakhir yang kutahu kak Wonwoo sedang tak baik-baik saja."
Junkyu tampilkan senyum tipisnya,meski dalam hati berharap obrolan ini tak temukan kelanjutannya.
"Kau tidak mengantuk kan?kalau begitu,bantu aku buat sarapan.Sebentar lagi Taehyung datang dari menjemput Yeonjun di rumah nanny-nya,"
.
.
.
Pendek dulu ya,pemanasan:))
KAMU SEDANG MEMBACA
• Manille • Harukyu
FanfictionManille;membelenggu Hanya sebuah kisah tentang Watanabe Haruto,putra klan Crescent,dengan ambisinya dan Kim Junkyu,sang mawar dari klan Aaralyn,dengan segala garis nasib yang membelenggunya.Tentang sang Alpha dan sang Omega,tentang cinta,takdir,rasa...