3.Pesta

265 38 4
                                    


.

.

.

Kim Junkyu tidak tahu harus menganga atau bagaimana.

Cubitan kecil mampir di punggung tangannya yang mengalung di lengan sang Ayah, Kim Mingyu.Segera Junkyu tertarik ke keasadaran, kemudian menutup mulutnya yang melongo. Ia disini mewakili Ibunya yang tidak bisa hadir mendampingi sang Ayah dalam undangan Klan Crescent, karena Sunoo si bungsu sakit dan tidak bisa lepas dari Ibunya—biasanya kalau salah satu dari si kembar sakit, yang lain juga menyusul sakit karena itu Ibu Junkyu, Jeon Wonwoo sedikit lebih banyak khawatir dari biasanya.

Masalahnya adalah,masalahnya—pesta yang katanya penyambutan putra bungsu klan Crescent ini, lebih dari sekedar pesta yang dihadiri para pengusaha. Yang tentu saja semua tersistematis dengan baik, terencana dan sempurna untuk sekelas 'pesta penyambutan' seorang putra bungsu. Junkyu mengerinyit dengan pikirannya sendiri

'Putra bungsu Klan Crescent?seperti apa rupanya?'

Dan begitu sampai di pintu masuk dengan dua orang pelayan membukakan pintu, Junkyu tak tahan untuk melongo kembali. Satu kata: Spektakuler. Pesta penyambutan putra bungsu mereka ini dilaksanakan di salah satu aula terbesar hotel The Serenity—salah satu hotel kelas dunia yang merupakan milik klan Crescent, dipimpin oleh Watanabe Satou sebagai presiden direktur.

"Wah, Papa—"

Kim Mingyu, sang Papa terkekeh kecil melihat sulungnya terpukau dengan betapa mengagumkannya venue pesta Crescent.Tidak semewah yang Junkyu bayangkan, hanya saja keseluruhannya sangat...elegan,dan terlihat detail. Didominasi oleh warna hitam,merah dan emas membuatnya terkesan misterius namun mewah. Mingyu mengeratkan pegangan Junkyu yang mengendur tanpa sadar pada lengan kokohnya.

" Sayang sekali Mama tidak ikut..." ujar Junkyu pelan sambil menatap sekitar, entah kenapa tiba-tiba teringat sang Mama di mansion mereka.

"Mama sudah sering menghadiri pesta seperti ini dengan Papa, sekarang giliranmu dear,"

Junkyu cukup senang mendengarnya, artinya ia sudah cukup dewasa untuk menemani sang Papa hadir dalam beberapa pertemuan juga pesta seperti ini. Junkyu sadar, ia tumbuh dalam adat dan kebiasaan seputar menghadiri pesta-pesta penting dan formal—orangtuanya walaupun tidak sesering itu, beberapa kali mengadakan pesta serupa ketika pembukaan cabang restoran misalnya.Dan Junkyu mau tak mau terbiasa dengan hiruk pikuknya, terlebih jika itu sang Mama yang menjadi nyonya rumah saat ini.

Alunan musik klasik yang berasal dari orchestra live menyapa rungu Junkyu, dan ia lebih terpukau lagi dengan para tamu undangan yang hadir dalam pesta itu Tidak semua Junkyu tahu, tapi sepertinya orang-orang penting di pemerintahan—kebanyakan para Alpha,Beta dan segelintir omega baik itu laki-laki maupun perempuan. Ia sudah tahu kalau ini adalah klan Crescent, salah satu klan besar yang menguasai perekonomian Korea Selatan. Memiliki banyak cabang perusahaan yang menguasai banyak sector.Tapi Junkyu tak pernah menyangka akan sehebat ini segala sesuatunya.

"Wah lihat ini siapa yang datang,Kim Mingyu!"

Kim Mingyu tersenyum karismatik—sedikit membuat Junkyu ingin tertawa karena senyum karismatik Papa itu seperti menahan berak—kemudian membungkuk kecil diikuti Junkyu,kepada beberapa orang Alpha.

" Kim Namjoon-ssi, Min Yoongi-ssi.Astaga, lama tak berjumpa." Kim Mingyu memeluk ringan dua orang Alpha itu disertai tawa kecil diantara mereka.

"Ini pasti putramu, Kim Junkyu?" hingga perhatian teralih pada Junkyu, Junkyu pasang senyum anggun—seperti ia meniru sang Mama—kemudian membungkuk hormat.

"Selamat malam,Tuan Kim,Tuan Min."

"Astaga,Omega yang sangat manis. Bagaimana kau bisa membesarkannya seperti itu,eoh?" guyonan khas bapak-bapak alpha terdengar, Junkyu sedikit menutupi rasa bosannya dengan melihat sekeliling.

• Manille • HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang