.
.
.
Fated mated
Kim Junkyu selalu memimpikan akan menemukan seseorang yang menjadi belahan jiwanya, seorang yang didatangkan sendiri oleh Moon Goddess untuk leburkan jiwanya pada jiwa miliknya,berbagi nasib yang sudah menjadi satu benang merah yang sama-seperti itulah yang Junkyu selalu impikan dari dulu,dan bahkan hingga beberapa saat lalu.
Ya,sebelum dunia dengan lucu memutar balikkan keadaannya.
Junkyu menarik napas perlahan,kemudian membuka matanya untuk menatap sosok di pantulan cermin. Putih melekat di tubuh langsingnya dengan siluet memukau,rambut yang dihiasi sulur bunga dan tatahan permata berkilau-itu dirinya.
Junkyu menarik sudut bibirnya berusaha membuat senyum paling bahagia di hari pernikahannya, tapi semakin lekat ia tatap senyum cantik itu,semakin perih hatinya.
Tangannya yang menggenggam buket bunga peony dan mawar mengerat tanpa ia sadari.Junkyu menatap pantulan cermin besar dihadapannya, lalu mendapati pantulan sosok omega anggun yang mengintip dari celah pintu.
"Ma..."
Maka Jeon Wonwoo masuk perlahan begitu sang putra memanggilnya, semua terjadi begitu lambat seolah semesta ingin agar dua insan di dalam ruangan itu menikmati ruang sejenak sebelum upacara dimulai. Omega yang cantiknya tak lekang oleh waktu itu duduk perlahan disebelah sang putra, mata rubahnya mengamati wajah ayu sang putra-Kim Junkyu,yang begitu memikat dalam balutan putih.
Ia belai sisi wajah Junkyu dengan sayang,"Mama tak percaya kau tumbuh dewasa secantik ini," ucapnya lembut dengan denting di matanya,
"Baru kemarin rasanya kau jadi pelengkap bahagia Mama dan Papamu, sekarang kau sendiri jemput bahagiamu dengan Alphamu,"
Perih,Junkyu tahan tangisnya setegar mungkin.Maafkan Junkyu karena telah membohongi Mama dan Papa.Meskipun ia pada akhirnya menemukan jalan lain selain menikahi Tuan Cho Seungyoun,tapi Junkyu tidak bisa berhenti berpikir.
Apakah jalan yang ia ambil ini benar?
Apa benar ia tidak akan menyakiti siapapun dengan jalan yang ia ambil ini?
Kedua orangtuanya telah mengalah dan barangkali mengorbankan harga diri mereka ketika Watanabe Haruto datang dan melamarnya,akan tetapi Junkyu malah mengkhianati mereka,Junkyu bohongi pengorbanan Mama dan Papanya.
Kim Junkyu angkat wajahnya-tatap sang Ibu yang menatapnya penuh sayang,tak peduli bagaimanapun matanya sudah menelaga.
"Mama-"
" Mama berharap kau selalu bahagia,sayang. Tak perlu menjadi seperti Mama dan Papa, kau bisa rangkai ceritamu sendiri.Dan semoga kalian berdua bisa bahagia,dan diberkati.Maafkan Mama karena telah egois selama ini, tanpa tahu kau terluka sendirian."
Maka hancur pertahanan Kim Junkyu, omega Aaralyn itu menunduk pada pangkuannya biarkan tangisnya pecah-membuat sang Mama tertawa kecil,mengusap sudut mata Junkyu dengan hati-hati.
"Aigoo-omega kecil Mama, sini Mama hapus air matamu. Jangan terlalu banyak menangis sayang,riasanmu luntur nanti..."
Dua omega itu berpelukan dibawah cahaya berkelip lampu Kristal ruangan pengantin. Sejauh apapun melangkah, Kim Junkyu akan selalu menjadi omega kecil yang berlari melompat ke dalam pelukan Jeon Wonwoo dengan tawa kanak-kanaknya. Kim Junkyu akan selalu menjadi bahagia untuk Jeon Wonwoo dan Kim Mingyu.
Tanpa tahu seorang lain menghela napasnya dengan perasaan sulit dijelaskan di luar ruangan itu,Kim Mingyu, yang menatap keluar jendela pada langit biru yang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Manille • Harukyu
FanficManille;membelenggu Hanya sebuah kisah tentang Watanabe Haruto,putra klan Crescent,dengan ambisinya dan Kim Junkyu,sang mawar dari klan Aaralyn,dengan segala garis nasib yang membelenggunya.Tentang sang Alpha dan sang Omega,tentang cinta,takdir,rasa...