.
.
.
.
Seperti biasa.
Semuanya berjalan seperti biasa.
Setelah kembali dari bulan madu dadakan mereka di Perancis, Junkyu segera pindah ke Apartemen milik Haruto di salah satu distrik Gangnam. Mereka berdua sepakat untuk tidak tinggal baik di mansion Crescent maupun mansion Aaralyn sebagai pengantin baru, berpura-pura sedang dimabuk cinta itu ternyata melelahkan juga—oleh karenanya Junkyu dan Haruto sepakat tinggal berdua, setidaknya mereka bisa menjadi diri sendiri dan tidak harus bermesraan diluar sana.
Kim Junkyu menggeliat ketika cahaya masuk ke kamar, perlahan buka mata almondnya dan yang pertama kali dilihatnya adalah punggung tegap berbalut kemeja hitam.
"Kau mau kemana?" tanya si manis sembari mengerang, yang ditanyai hanya menoleh sekilas kemudian kembali fokus bercermin.
" Seperti biasa, dengan Ayah. Banyak yang harus aku pelajari sebelum ayah menyerahkan Serenity."
Junkyu kini telah duduk dengan mata seperempat terbuka, menggaruk rambutnya. Selesai dengan kemejanya, Haruto berbalik menatap Junkyu yang terkantuk-kantuk tapi tetap berusaha untuk duduk.Lucu. Si Alpha Watanabe duduk di pinggir kasur, membetulkan kaus lengan pendek Junkyu yang melorot di pundak putihnya.
" Sarapan sudah Bibi Kim siapkan, maaf aku tak bisa mengantarmu ke toko—ah,barangkali nanti siang aku bisa menjemputmu lalu kita sempatkan makan siang—"
Mendengar kekhawatiran Haruto, Si Kim akhirnya membuka mata. Mengerinyit.
" Sejak kapan kita jadi sedekat itu?"
Dua alpha dan omega itu terdiam, Haruto menatap kemana saja asal tidak menatap wajah lucu Junkyu yang bengkak di pagi hari, sementara Junkyu menatap polos tak tahu saja pertanyaannya sedikit menampar Haruto.
"Hei, Haruto—"
"Lupakan, aku berangkat."
Haruto mengambil jas casualnya, lalu melenggang keluar kamar tanpa menoleh kebelakang lagi. Meninggalkan Junkyu yang masih mengucek matanya.
"Kenapa dia?"
.
.
.
Semua orang tahu, tentang bagaimana Watanabe Satou begitu membanggakan putra sulungnya yang berstatus Alpha—penerus tahta perusahaan,juga akan menjadi pemimpin klan Crescent nantinya. Ya, Haruto pun tahu, termasuk arti dari tatapan dingin Yoshinori menghujamnya dari sudut yang bersebrangan selama rapat direksi dengan komisaris tinggi.
Dan disinilah Haruto akhirnya berdiri dengan napas berat, di rooftop kantor pusat The Serenity. Sebatang putih nikotin terjepit diantara bibir tebalnya, lalu hembuskan kepulan asap putih. Kepalanya terasa berat akhir-akhir ini entah kenapa, mungkin karena padatnya jadwal dan segala yang perlu disiapkan untuk persiapan peresmian dirinya sebagai direktur utama yang diadakan bertepatan dengan ulangtahun the serenity.
Ide gila siapa yang menyatukan dua acara paling penting—
"Hyung?"
Haruto berucap pelan ketika melihat Watanabe Yoshinori berdiri mematung dengan wajah dingin di belakangnya entah sejak kapan. Naluri mungkin, Haruto mematikan rokoknya—ia injak dengan sepatu seiring ia berjalan mendekati kakak sulungnya itu.
"Hyung sedang apa disini? Bukankah ayah—"
"Tidak ada hubungannya denganmu."
Ujar Yoshi datar, mau tak mau membuat Haruto mengerinyit halus. Yoshi menyalakan rokoknya, berjalan mendekati pembatas atap dengan Haruto yang mengekor dibelakangnya.
"Di acara kali ini...jalang mana lagi yang akan kau cumbu di tengah pesta peresmian?"
Haruto mengerinyit makin dalam, ia tentu mengerti akan tetapi arah pembicaraan ini—Haruto tak bisa menebaknya.
"Hyung..."
"Aku tak tahu cara licik apa yang kau buat untuk mendapatkan tahta itu, aku juga tak tahu sandiwara apa yang kau mainkan."
Haruto bisa rasakan dadanya bertalu kencang, tangannya mengepal perlahan. Yoshi tertawa miris tanpa menoleh pada sang adik,
" Jika kau mampu bertahan dengan segala sandiwara itu, kuakui kau hebat. Tapi kau harus tahu, kesalahan kecil bisa menjatuhkanmu, dan kau tak akan tahu datang dari mana atau siapa kejatuhan itu."
Yoshi mematikan rokoknya, berbalik dan melenggang pergi meninggalkan Watanabe Haruto yang terdiam.
'kau tak akan tahu datang dari mana atau siapa kejatuhan itu'
.
.
.
Junkyu plonga-plongo part 2 sehabis bangun tidur :))
KAMU SEDANG MEMBACA
• Manille • Harukyu
FanfictionManille;membelenggu Hanya sebuah kisah tentang Watanabe Haruto,putra klan Crescent,dengan ambisinya dan Kim Junkyu,sang mawar dari klan Aaralyn,dengan segala garis nasib yang membelenggunya.Tentang sang Alpha dan sang Omega,tentang cinta,takdir,rasa...
