8. Buket Bunga

187 28 3
                                    


.

.

.


Kim Junkyu,hari ini tepat berusia 24 tahun,sedang mekar-mekarnya mawar dari Aaralyn itu—harum,cantik,dan tentu saja menarik banyak orang untuk memetiknya. Karena hari ini ulangtahunnya, Junkyu terbangun di pagi hari dengan perasaan luar biasa senang. Omega cantik kesayangan Aaralyn itu melompat kecil menuruni tangga utama mansionnya, sudah enam tahun berlalu dari masa kedewasaannya sebagai seorang Omega, dan momen tiap ulang tahun selalu di tunggu.

Alasannya satu: Para Alpha dan Beta berlomba-lomba mengirimkan buket bunga,dan segala hadiah padanya. Junkyu justru merasa amat terhormat dengan kebaikan para Pemuda Alpha dan Beta yang mengirimkannya hadiah tiap ulangtahunnya, entah benar-benar untuk mengucapkan selamat atau hanya ingin memukau sulung Aaralyn ini.

Tapi hari ini berbeda,Junkyu dengan langkah melambat melihat para pelayan tengah sibuk memasukkan buket-buket bunga besar nan segar pada kantung-kantung plastik.

"Tunggu—apa yang kalian lakukan?"

Junkyu berseru, perasaannya tidak enak tiba-tiba. Para pelayan di mansion Aaralyn menunduk memberi hormat,kemudian seolah tidak melihat Junkyu kembali berkutat dengan buket-buket bunga. Junkyu masih dilanda kebingungannya,hingga kepala Pelayan Mansion Aaralyn,seorang beta bernama Kepala pelayan Han menghampiri Junkyu.

"Apa-apaan ini, Paman Han?"

"Mohon maaf sekali,Junkyu-nim,Tuan Kim yang meminta kami secara langsung untuk membereskan buket-buket bunga ini."

"Untuk apa?"cerca Junkyu tergesa,matanya sudah hampir menelaga.

"Mohon maaf,Junkyu-nim.Tuan Kim tidak memberi tahu alasannya,"

Junkyu mencegah Kepala Pelayan Han,menatap pria Beta yang sudah menjadi pelayan di mansionnya lebih dari dua puluh tahun itu.

"Paman Han...tapi hari ini ulang tahunku?" Kepala Pelayan Han terdiam,sesaat kemudian hanya menunduk untuk meminta maaf pada Junkyu,dan berlalu begitu saja.

Meninggalkan Junkyu yang menatap kosong lantai marmer mansion,dadanya sesak dan tanpa ia ragu lagi,ia berlari menuju ruang kerja sang Papa: Kim Mingyu.

***

Dua puluh empat tahun, Kim Junkyu kira hidupnya akan baik-baik saja sampai seterusnya.Dilahirkan di tengah keluarga terhormat dan penuh kasih sayang,membuat Kim Junkyu barangkali lupa,bahwa kadang hidup selucu itu memang.

Seperti hari ini,Junkyu harus telan gemetar di badannya akibat amarah dan kecewa mungkin yang membuncah.

Kim Mingyu menatap Sang sulung dari balik meja kerjanya,

" Kau akan Papa dan Mama jodohkan dengan Cho Seungyoun,tentu saja,apalagi?"

Junkyu menatap sang ayah dengan tatapan tak percaya,kemudian tertawa miris." Tiba-tiba?ini bukan perjodohan politik kan,Papa?"

"Apa maksudmu,dear?Cho Seungyoun sendiri yang datang pada Papa dan Mama,dan berniat untuk melamarmu. Ini tentu saja lebih baik daripada para Alpha penggemar-mu itu yang hanya berani mengirimkan hadiah dan buket bunga..."

"Papa!Ini sepihak?—"

"Kau sudah dua puluh empat tahun,Junkyu. Kau tahu sendiri,sudah hampir enam tahun dari masa kedewasaanmu dan tidak ada satupun Alpha yang ingin mengklaim-mu,"

Pertahanan Junkyu hampir runtuh,ia menggigit bibirnya dengan resah.Junkyu menggeleng,mundur selangkah.

"Tidak...Mama harus tahu ini,"

"Mamamu sudah setuju dengan perjodohan ini,ini semua demi kebaikanmu dear..."

Junkyu hanya mendecih kesal,dengan main-main menatap Kim Mingyu dengan menantang.

"Oke,ini semua karena umurku bukan?baiklah,aku akan menikah,dengan Alpha pilihanku sendiri—bukan dengan Alpha unmated seperti Cho Seungyoun itu,Papa!"

Kim Mingyu dengar penolakan dari sulungnya,meletakkan kembali dokumen yang ia baca."Jaga bicaramu,Kim Junkyu,"

"Apa?aku benar bukan?AKU JUGA BISA MENEMUKAN MATE KU SENDIRI!"

"KIM JUNKYU!!" Kim Mingyu mengeluarkan Alpha voicenya,feromon Alpha yang pekat sontak memenuhi ruangan itu membuat Junkyu jatuh terduduk dengan gemetar.Mata cantiknya menelaga,telah turun begitu deras karena sesak akibat segala kejutan 'menyenangkan' di hari ulangtahunnya,dan juga feromon sang Papa yang mencekik.

Ia benci ini...benci ketika ia hanya bisa menangis karena keadaan.

Kim Mingyu menggeram rendah,berlalu keluar dari ruang kerjanya dan sempat berhenti di ambang pintu.

" Keputusan Papa dan Mama sudah mutlak,kau akan dijodohkan dengan Cho Seungyoun,"

" Keputusan Papa dan Mama sudah mutlak,kau akan dijodohkan dengan Cho Seungyoun,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoo silakan dipilih,mau Tuan Cho apa pahlawan kita, Watanabe?

• Manille • HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang