16.Tuxedo

254 37 9
                                    

.

.

.

Haruto,merasa energinya lebih cepat habis akhir-akhir ini.

Apalagi kalau bukan karena rencana melamar sang omega aaralyn yang tempo hari ia kabarkan pada orangtuanya, jujur saja, Haruto sedikit kelelahan mendengar sang Ibu mengoceh tiada henti seputar venue,fitting baju dan catering—apalah itu,segala tetek-bengek pernikahan.

"Aduh,iya iya Mum. Sudah berapa kali Mum membahasnya?"

Haruto mengeluh sambil menggosok telinganya kebisingan,diiringi tawa melengking kakak alphanya—Kazuha.

"Mum tidak akan berhenti sampai kau memberinya cucu,Haruto."Haruto menggeleng tidak percaya,haruskah secepat ini ia membuat cucu untuk Tuan dan Nyonya Watanabe?Gila saja,pernikahan Haruto dan Junkyu 'kan hanya setting—

Hentikan.

Haruto mau tak mau harus bersikap kooperatif demi tahta serenity yang sudah ada di depan mata.Omelan sang ibu tidak ada apa-apanya dibanding usaha dan ide yang ia kuras habis-habisan demi tahta yang diimpikan.Jadi, Haruto akan menjadi anak baik kali ini.

Setelah sampai di kompleks pertokoan elit,sang Ibu dan Kazuha memilih berpencar untuk membeli beberapa hadiah rahasia untuk pernikahan Haruto dan Junkyu—tinggalkan Haruto yang terdiam di depan butik gaun pernikahan. Ia sudah membuat janji dengan Junkyu di butik ini untuk fitting baju. Entah ada apa di pikirannya tapi Haruto segera enyahkan pikiran itu,berjalan masuki butik.

Kalian mungkin bertanya-tanya bagaimana dengan kehebohan lamaran yang Haruto buat?

Tidak terlalu heboh,tapi mungkin bisa diceritakan sedikit.

***

"Mum,ayolah kita pulang saja,"

Hong Jisoo mencubit pinggang haruto,sambil berbisik setengah mengancam.

"Ini yang mau menikah kau atau mummy,hah?tunggu sebentar,"

Haruto si bungsu yang hampir saja merengek kalau tidak ada tatapan maut sang ibu,membuat ia harus bersikap manis di depan keluarga Aaralyn,tapi bagaimana bisa ia bersikap manis jika ada dua bocah kematian yang menatapnya dengan tatapan membunuh.

Haruto hanya diam,melotot menakuti dua bocah kembar itu.

"Jungwon,Sunoo—ah astaga,kembali ke kamar kalian,Mama perlu bicara dengan Mum Jisoo,"

Sang Nyonya Kim datang dari arah dapur membawa potongan buah.Lalu omega yang tak lekang waktu cantiknya itu menatap Haruto yang bergerak-gerak gelisah,

Jeon Wonwoo tertawa kecil,"Haruto,kau mungkin ingin menemui Junkyu?Junkyu ada diatas,masuk saja ke kamarnya."

"Haruskah?"

"Tentu saja,kau mungkin sedang rindu Junkyu barangkali?"

Jeon Wonwoo dengan satu alis terangkat mengatakannya,mau tak mau Haruto mengiyakan,membungkuk untuk meminta ijin dan sempat-sempatnya sang Ibu berbisik,

"Safety Haruto,pengaman jangan lupa,"

Diiringi cekikikan dua omega dewasa itu,Haruto hanya tersenyum simpul menahan malu kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamar Junkyu.

Haruto temukan pintu bercat biru muda yang terdapat tulisan 'Junkyu' di depannya,ia mengetuk sebentar kemudian membukanya perlahan. Mata tajamnya langsung bertemu tatap diudara dengan Junkyu yang duduk diam di depan meja riasnya,

"Haruto..."

"Hey,kau baik saja kan?"

Junkyu mengangguk,lalu menggeleng ribut.Melihatnya Haruto hanya tertawa,matanya menyapu sekilas kamar Junkyu yang bernuansa biru dengan wallpaper bunga bunga halus.Nyaman dan terasa hangat,karenanya Haruto duduk di ujung kasur menghadap sang omega.

"Sejauh ini Cho Seungyoun tidak berkomentar apapun,atau melakukan apapun,"ujar Junkyu lemah,ya,berita tentang kedekatan sang pewaris Crescent dan omega keluarga Aaralyn menyebar dengan cepat.Haruto cukup mengapresiasi kerja antek-antek Mark Lee yang membuat setidaknya—sementara ini—mereka ada di posisi aman.

"Bagus,ia mungkin merasa kalah,"

"Tapi bagaimana jika Cho Seungyoun berencana membalas kita?"tanya Junkyu terburu,Haruto berdiri dari tempatnya duduk,kemudian berlutut diatas satu lutunya.Ia mendongak menatap Junkyu,

"Aku tidak takut,lagipula ia berhadapan dengan orang yang salah,Crescent tidak bisa kau remehkan begitu saja.Kau percaya padaku bukan?"

Junkyu mengangguk lamat,"Bagus.Ayah dibawah sedang berbincang dengan Papamu,aku sudah menjelaskan segala detail yang kutahu tentang bisnis keluargamu pada Ayah dan Mum.Dan Ayah sepakat denganku kalau memang aku juga ingin membantu keluarga omega yang akan kunikahi,"

Junkyu entah kenapa merasa panas menjalar di telinga dan pipinya,ia dengan gugup melempar pandangan ke titik lain asal tidak menatap tajam mata Haruto.

Haruto tertawa,mengelus pipi tembam Junkyu."Cute,"

***

"Haruto?Haru?Halo Haruto?"

Junkyu menjentikkan jarinya di depan Haruto yang melamun,entah melamunkan apa.Sang Alpha kemudian mengerjap-erjap,melihat Junkyu sudah berdiri di depannya.

"Bagus tidak?"

Haruto masih memproses segalanya,ia ganti menatap dari atas kebawah Junkyu yang sudah entah mencoba berapa setelan tuxedo putih

Haruto masih memproses segalanya,ia ganti menatap dari atas kebawah Junkyu yang sudah entah mencoba berapa setelan tuxedo putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia berdeham sembari mengalihkan tatapannya ke sudut lain,sialan,Junkyu tampak cantik segala sudutnya dengan tuxedo itu.

"Bagus,ambil itu saja.Aku tunggu diluar,"

Haruto melenggang keluar dengan tangan bertengger di kantung celananya.Seolah tak memperhatikan Junkyu yang cemberut,

"Dia kenapa sih,"gerutu Junkyu,

Ya...itu semua karena kau cantik,Kim Junkyu.

























komen-komen juseyonggggg

• Manille • HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang