.
.
.
Omega cantik dari Aaralyn itu merapatkan coat tipisnya, melihat dari luar ruangan intensif dimana Haruto masih tertidur nyaman dengan alat-alat yang menopang hidupnya. Di dalam ruangan itu Hong Jisoo—ibu Haruto—yang tampak sedang mengunjungi bungsunya, Junkyu memilih untuk memperhatikan dari luar saja.
"Sayang—Junkyu,"
Jeon Wonwoo menyentuh bahu sulungnya, Junkyu tersenyum—menoleh pada sang Mama yang datang dengan beberapa bawaan. Junkyu memeluk omega yang sangat ia sayangi itu beberapa sekon,
"Aigoo, kesayangan Mama...kau sudah makan eoh? Mama bawa banyak makanan,"
Omega yang tak lekang cantiknya itu mengusap pipi sang sulung dengan sayang, Junkyu tersenyum—menjawab, "Mama repot sekali...harusnya Mama di rumah saja, kasihan Papa sendirian."
Bagaimanapun juga Junkyu masih memikirkan sang Papa yang beberapa minggu lalu baru diperbolehkan pulang setelah dirawat di rumah sakit. Sang Mama menggeleng, melihat sekilas ke balik bahu Junkyu.
"Kau pulanglah ke apartemen, Mama akan menjaga Haruto disini dengan Mum Jisoo."
Pada akhirnya Kim Junkyu menuruti perintah Ibunya, ia pulang ke apartemennya yang entah bagaimana kondisinya terakhir kali. Ia menyalakan lampu apartemennya yang gelap, dan untuk beberapa saat Junkyu merasa lega—karena sepertinya apartemennya dan Haruto telah Mark Lee bersihkan. Kim Junkyu berjalan perlahan, satu persatu meneliti apartemennya—memperhatikan pigura-pigura kecil diatas meja buffet, yang lebih banyak memperlihatkan foto-foto masa kecil Junkyu, dan kemudian ia berhenti di satu pigura—menunjukkan foto anak kecil dengan muka cemberut setelah menangis.
Junkyu mengusap pigura itu perlahan, tersenyum kecil.
"Si tengil Watanabe kecil ini..." gumamnya, netra cantiknya menelaga entah kenapa dan bertepatan dengan itu, sebuah nomor asing masuk ke ponsel yang ia simpan di saku coatnya. Junkyu mengerinyit, mengangkat panggilan itu.
"Halo?"
***
Junkyu tak tahu keputusannya ini tepat atau tidak.
Ditemani dengan beberapa pengawal pribadi yang ia minta berjaga dari dalam mobil—Junkyu datangi sebuah kafe. Perhatiannya tertuju pada seorang omega yang duduk sendirian di sudut kafe—yang melambai kecil begitu melihat Junkyu datang.
Junkyu masih mempertahankan senyuman tipisnya, duduk berhadapan dengan omega itu.
"Senang bertemu denganmu, Junkyu-ssi. Aku Lee Sejin,"
Ucap omega itu dengan suara lemah, seolah sedang menahan sesuatu—Junkyu sedikit khawatir akan hal itu dan juga omega yang mengenalkan dirinya bernama Lee Sejin itu adalah orang asing, mau tidak mau Junkyu sedikit merasa kurang nyaman setelah beberapa kejadian yang ia alami.
"Tenang saja, aku tidak bermaksud jahat." Ucap Sejin seolah tahu keresahan Junkyu, oleh karenanya Junkyu bertanya pada omega itu dengan sedikit tergesa.
"Kau bilang di telpon tadi kalau kita ada di pihak yang sama, boleh aku tahu apa maksud dari perkataanmu tadi?"
Omega itu terdiam sesaat, kedua tangannya memegang gelas mug minumannya. Sebelum dengan jelas mengatakan suatu hal yang mengejutkan.
" Aku mantan istri Evan Cho, atau mungkin kau mengenalnya sebagai Cho Seungyoun," Junkyu terdiam beberapa saat, isi kepalanya berputar cepat. Mantan istri Cho Seungyoun...
Lee Sejin mendesah kecil, "Atau mungkin masih istrinya? Aku tidak yakin—" kemudian ia dengan air mata yang hampir tumpah, menatap Junkyu yang masih terdiam
"Junkyu-ssi, aku tahu bahwa kau mengalami masalah besar karena Seungyoun. Aku tahu rasanya, aku juga pernah ada di posisimu...dan sekarang, aku tak mau seseorang menderita karena perbuatan Seungyoun lagi."
Lee Sejin terlihat begitu rapuh, dengan gemetar ia mengambil tangan Junkyu diatas meja, menggenggamnya erat.
"Aku bisa membantumu,kau bisa percaya padaku akan tetapi...aku minta perlindungan darimu, kumohon."
Omega Aaralyn itu kini dapat melihat bekas pukulan kebiruan di pipi Lee Sejin, juga beberapa titik di wajahnya. Dan tanpa disebut-pun, Junkyu perlahan dapat mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Lee Sejin terbata-bata berucap, dengan suara kecil ia berkata.
"Aku memiliki banyak bukti atas apa yang Seungyoun lakukan terhadapku, atas keterlibatannya di beberapa kejahatan termasuk yang terjadi pada klan Aaralyn, juga dibalik kecelakaan suamimu, Junkyu-ssi..."
"...Dia tak hanya ingin menguasai hidupmu, Junkyu-ssi. Dia ingin menghancurkan semua yang kau miliki saat ini, termasuk suamimu, Tuan Watanabe Haruto."
***
Kim Junkyu menatap langit Seoul yang perlahan berwarna jingga dari apartemennya, coat tipis masih bertengger di pundaknya—akan tetapi omega itu tidak peduli sepertinya,. Di ingatannya terputar segala percakapan dengan Lee Sejin yang menceritakan kekerasan fisik dan emosional yang Cho Seungyoun lakukan padanya. Wajar jika ia terlihat begitu ketakutan dan kalut—Junkyu rasa ia akan merasakan hal yang sama jika ia terjebak dengan pria itu.
Semua percakapan mereka telah Junkyu rekam, tentu atas persetujuan Sejin.
Kini tinggal langkah selanjutnya yang harus Junkyu lakukan. Ia telah berjanji akan membantu Haruto, maka inilah yang bisa Junkyu lakukan untuknya.
"Mark-ssi, ini aku. Bisa kau datang ke mansion Aaralyn? Ada hal mendesak yang harus aku bahas denganmu. Ya...sekarang juga,aku juga akan berangkat ke mansion setelah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
• Manille • Harukyu
ФанфикшнManille;membelenggu Hanya sebuah kisah tentang Watanabe Haruto,putra klan Crescent,dengan ambisinya dan Kim Junkyu,sang mawar dari klan Aaralyn,dengan segala garis nasib yang membelenggunya.Tentang sang Alpha dan sang Omega,tentang cinta,takdir,rasa...
