.
.
.
.
Watanabe Haruto tahu semuanya.
Pria Alpha klan Crescent itu mengetuk-ketukkan buku jarinya pada meja kantor pribadi,sudut bibirnya naik membayangkan seorang omega yang walaupun akhir-akhir ini jarang menghubunginya tapi tetap saja mampir di kepalanya.
"Kau harus tahu kabar ini,Haruto."
Haruto tiba-tiba dikejutkan oleh Mark Lee,sekretaris pribadinya yang masuk dengan langkah panjang dan tergesa.Haruto mengerinyit,menerima tab dari tangan Mark dan menggulir kebawah.Tak lama Haruto terkekeh kecil,sudut bibirnya naik dengan licik kemudian berdecih.
"Pria Gila itu,"
"Situasi di kediaman Aaralyn tidak bisa dikendalikan,kabar mereka bangkrut perlahan muncul bersamaan dengan headline-headline ini. Membuat Aaralyn tidak punya jalan lain selain,ya kau tahu,menikahkan Kim Junkyu dengan Cho Seungyoun.Aku yakin sekali ini semua ulah pria itu,"
Jelas Mark panjang lebar,ya tepat sesuai dugaan kalian. Mark Lee diperintahkan untuk memantau gerakan Cho Seungyoun,dan juga yang pasti Klan Aaralyn.Entah bagaimana caranya,Haruto tak peduli,ia yakin pada Mark yang punya seribu cara.
Ya,gila.Cho Seungyoun gila,maka Haruto harus lebih gila lagi.
Haruto melirik arlojinya,kemudian menatap Mark.
"Aku akan pergi menjemput Junkyu sesuai rencana,kau tahu apa yang kau harus lakukan,wartawan dibeberapa titik sudah siap kan?"
Mark mengangguk cepat,mengikuti langkah besar Haruto yang menuju garasi mansion Crescent.
"Baiklah,semoga berhasil Haruto-ssi,"
Merah dan sembab,Haruto yakin hari ini bukan pertama kalinya Junkyu menangis.
Pegangannya di setir mobil mengerat,dengan perasaan tidak bisa dijelaskan Haruto merasa marah pada keadaan yang membuat Junkyu yang seceria itu seperti ini.Tapi perasaan itu sungguh kabur kelihatannya,ia tak mengenalinya.
Haruto sengaja memarkirkan mobilnya di pintu belakang Mansion Aaralyn dengan bantuan Rose, pelayan pribadi Junkyu.Tangis Junkyu pecah ketika Haruto mulai menjalankan mobil SUV-nya,putus asa dan tertekan
Karena itu,atas semua tangis Junkyu dan penderitaannya—Haruto akan berbuat gila malam ini.
"Kenapa kita berhenti di depan?"
Junkyu bertanya,menoleh ke kanan dan ke kiri.Mereka telah menempuh perjalanan 4 jam pulang dari Busan,hingga mobil Haruto ia parkirkan di depan gerbang mansion Aaralyn.Tanpa sepatah kata,Haruto keluar dari dalam mobil diikuti Junkyu yang terlihat panik dan kebingungan.
"Kenapa kau keluar?Haru!Kau—"
Haruto menyodorkan tangannya,Junkyu terdiam dengan getar di sudut matanya menatap uluran tangan itu.
"Haruto?—"terlalu lama,Haruto tak sabar lagi.
"Sudah,percaya padaku."Ia sambar tangan Junkyu,menggandengnya masuk melewati taman depan mansion Aaralyn.
Ada sedikit desir aneh di dada Watanabe Haruto ketika pintu utama mansion terbuka,menampilkan Tuan dan Nyonya Aaralyn yang menoleh serentak—sepertinya menunggu si sulung pulang di ruang tamu—ada raut terkejut dan bingung diantara Kim Mingyu juga Jeon Wonwoo.
Haruto tersenyum tipis lalu membungkuk dalam,"Selamat malam,Tuan dan Nyonya Kim,"
"Saya bukan orang yang suka basa-basi,tapi dengan segala hormat saya ingin menyampaikan bahwa saya sudah melamar Junkyu,"
Satu dua,Haruto menghitung dalam hati.Sebelum mata Kim Mingyu seakan hampir keluar dari rongganya,pasangan Kim itu berdiri dengan tergagap,begitu pula pelayan-pelayan disekitar mereka yang memekik tanpa bisa ditahan.
"Me-melamar?!"
Haruto menatap Junkyu,dengan tatapan penuh cinta yang sukses mengecoh semua orang.Yang ditatap malah menganga,Haruto menarik tangan Junkyu lembut—menunjukkan cincin dengan permata di tengahnya terpasang apik di jari manis,entah sejak kapan cincin itu disana.
"Dan Junkyu bersedia. Saya sudah siap jiwa raga untuk menikahi Junkyu,saya tidak menjanjikan banyak,tapi saya akan membawa keluarga Crescent untuk meminta Junkyu dengan baik dan sepantasnya.Saya pastikan itu,"
Kim Mingyu yang tadinya berdiri jatuh terduduk diatas sofa,dengan Jeon Wonwoo yang masih menutup mulutnya tidak percaya. Junkyu masih menatap Haruto tak percaya,dan Haruto hanya tersenyum simpul—menatap tepat di mata cantik Junkyu yang berkilau.
Haruto memang gila,kawan,dan malam ini dia berhasil memporak porandakan satu Mansion.
***
Haruto melenggang masuk ke manor Crescent diikuti Mark Lee,mata tajam nya dapati sang Ibu sedang membaca katalog,sang Ayah sedang menggulir tabnya dan kakak perempuan Haruto—Kazuha yang sedang mewarnai kukunya.Sang Kakak Yoshinori entah ada dimana.
"Ayah,Mummy."
Trio Watanabe itu sontak menoleh menatap si bungsu,"Lusa,kita akan ke kediaman Aaralyn."
Watanabe Satou hampir saja membuka mulutnya akan tetapi Haruto dengan senyum tenang dan mata berkilat penuh keyakinan menyela,
"Aku akan menikah,"
Memekik,Hong Jisoo terkejut luarbiasa hingga memekik heran,sementara Kazuha melotot tak kalah lebar.Tuan Watanabe Satou yang berwibawa tak ada harga dirinya malam ini,pria paruh baya yang masih terlihat gagah itu melepas kacamatanya—dengan telunjuk menuding Haruto,si Bungsu Crescent.
"A-Apa mak—"
"Aku sudah melamarnya,"
"K-KAU?!" Watanabe Satou melotot,sudah bersiap melempar tab di tangannya akan tetapi Hong Jisoo cepat meringkus sang suami,mencegahnya melayangkan tab di muka si bungsu.Hong Jisoo menatap sang putra,
"And then?"
"It's a yes,Mum."
Jisoo menutup mulutnya tak percaya,Satou perlahan menurunkan tab yang sudah teracung tinggi.Menggeleng tak percaya sungguh, putranya ini memang diluar nalar.Ia bertanya tergesa kemudian,
"Siapa?siapa omega itu?"
Haruto tersenyum percaya diri,"The brightest rose from Aaralyn,Kim Junkyu.Kalian akan sangat menyukainya,aku jamin."
.
.
.
Ngebutttt nulisnya huhu maaf kalau ga nge feel but hope you enjoy it guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
• Manille • Harukyu
FanfictionManille;membelenggu Hanya sebuah kisah tentang Watanabe Haruto,putra klan Crescent,dengan ambisinya dan Kim Junkyu,sang mawar dari klan Aaralyn,dengan segala garis nasib yang membelenggunya.Tentang sang Alpha dan sang Omega,tentang cinta,takdir,rasa...