Pka⁶³Penerus Pemilik Pesantren Hidayatullah

141 18 2
                                    

Assalammu'alaikum

Jangan lupa vote and komennya bestie🖤

.
.
.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Semuanya telah berkumpul tepat di gerbang utama Pesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya telah berkumpul tepat di gerbang utama Pesantren. seluruh santri dan pengurus pun turut ada di sana. karena beberapa menit yang lalu, tak sengaja mendengar keributan dari luar gerbang, membuat mereka segera berlari menuju gerbang karena merasa penasaran apa yang sedang terjadi di sana. untung saja, hanya ada sedikit wali santri yang sudah berada di area pondok Pesantren untuk menjemput putra atau putrinya. sehingga, keributan ini tidak akan di Besar-besarkan jika sedikit wali santri yang menyaksikan.

Gerbang yang semula tertutup, kini kembali terbuka atas perintah dari gus Reygan. banyak santri yang bertanya-tanya apa yang terjadi sekarang ini hingga mereka melihat gus dan ning-nya berada bersama sekumpulan cowok asing di luar gerbang.

Di depan gerbang dengan jarak satu meter, terlihat sekumpulan geng motor dengan wajah yang tampan namun menyeramkan. salah satu dari mereka yang berada di barisan paling depan, menatap tajam ke arah Rayan.

"A-abang..." lirih Resyah dengan air mata yang terus mengalir merasakan sakit di bagian kepalanya. setelah tadi kedua pipinya menjadi sasaran empuk tangan Dion, kini beralih rambut yang di tutupi hijab berwarna putih yang di jambak secara kasar oleh cowok tersebut.

Tindakan Dion, membuat Resyah sedikit mendongak karena cowok itu menariknya ke bawah. tangan kanan Resyah berusaha memegangi hijab bagian depannya agar rambutnya tak dapat terlihat.

"LEPASIN DIA!" teriak Rayan dengan intonasi yang menyeramkan.

Dion tersenyum menyeringai. "GUA NGGAK AKAN LEPASIN DIA, SEBELUM DIA MATI UNTUK MEMBAYAR NYAWA KEMATIAN ADIK GUA...Adrian" ucapnya dengan nada melirih di kalimat terakhir saat menyebutkan nama seseorang hingga yang lainnya tidak mendengar kalimatnya itu.

Tetapi tanpa sadar, ternyata seorang gadis yang berada tepat di hadapannya, dapat mendengar kalimat terakhir yang ia lontarkan walaupun hanya melirih.

Resyah-gadis itu, berpikir sejenak. bentar. Adrian? sepertinya...ia pernah mendengar nama itu.

Rayan dan Dion saling menatap. tatapan tajam dari Masing-masing mata mereka terlihat sangat menyeramkan.

"LEPASIN DIA DION! DIA NGGAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN MASALAH INI! ADRIAN MENINGGAL KARENA MEMANG SUDAH TAKDIRNYA" Farell ikut berteriak dengan penuh penekanan.

"B-bang Dion...bang Adrian tidak akan tenang di sana jika abang melakukan hal ini" lirih Resyah menatap wajah seorang cowok tepat di atas matanya ini.

Dion sedikit menunduk. menatap gadis yang berbicara kepadanya. ia terdiam seribu bahasa. entah mengapa, menatap Resyah atau berada di sampingnya, itu seperti merasakan hal yang sama saat bersama adiknya, Adrian.

Princess Kecil Abang [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang