Pka⁶⁹[Flashback] kematian Adrian

225 9 0
                                    


Assalammu'alaikum

Jangan lupa vote and komennya bestie🖤

.
.
.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ





بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback on

Sepuluh tahun yang lalu...

Setelah memberikan setengah nasi kotak di depan masjid lepas sholat Jum'at tadi. tepat pada sore hari itu, para anak Alexandra dan Mavender tengah berkumpul di markas besar Alexandra.

"Nggak ada bos sepi banget, ya" celetuk salah satu anggota inti Mavender yang bernama Zion.

"Cuma satu tahun di Tarim, apalagi menjalani kuliah selama SI. bisa nangis lo pada karena di tinggal?" ucap Rayan menatap anggota Mavender secara bergantian.

"Yaudah, kalian sekarang Bagi-bagi ini untuk orang yang membutuhkan di luar sana, sementara gua jaga mereka di sini aja. kasihan mereka jika ikut, nanti kecapean lagi" sambung Rayan beralih menatap sesaat ke seluruh cowok di hadapannya.

"Tapi bos, lebih baik beberapa dari kita di sini aja. Jaga-jaga takutnya musuh datang" ujar salah satu anggota inti  Alexandra. Gibran.

Kedua tangan Rayan terangkat menggapai telapak tangan mungil dua anak kecil di samping kanan dan kirinya untuk ia genggam. ia tersenyum manis menoleh kearah keduanya, sebelum kembali menatap intens ke seluruh cowok kekar di hadapannya tersebut.

"Tidak perlu. gua dan adik gua bisa jaga adiknya Dion. kalau beberapa dari kalian di sini, itu akan memperlambat pembagiannya."

"Tapi, yan. adik lo aja masih kecil, mana bisa jaga adiknya Dion yang masik cilik" celetuk anggota inti Alexandra lainnya dengan di akhiri kekeh-han kecil seraya menatap adik lelaki Rayan.

"Enak aja aku masih kecil! aku tuh Calon-calon ketua geng seperti abang tau!" omel adik lelaki Rayan—Reyhan yang tidak terima jika dirinya di sebut anak kecil.

"Memang masih kecil. umur sepuluh tahun aja pengen ikut bertarung, yang ada ke-pental tubuh lu yang terlalu cilik hanya karena satu pukulan."

Rayan menatap tajam ke arah salah satu sahabatnya—Farell. sedangkan yang di tatap, justru hanya menampilkan senyuman lebarnya seperti tidak punya salah sedikitpun setelah menyakiti hati kecil adik lelakinya.

Reyhan yang mendengar perkataan Farell, sontak melangkah maju mendekati cowok tersebut. ia memukuli perut Farell menggunakan kepalan tangan mungilnya. membuat anak Alexandra lainnya dan Mavender tertawa geli menyaksikan tingkah lakunya sendiri.

"Abang aja umur enam belas tahun udah bisa jadi ketua geng, masa aku mau ikut bertarung aja di kata bakal mental, sih!" tegas Reyhan memutar bola mata malas, seraya membalikkan tubuhnya menghadap dengan abangnya seperti ingin mengadu.

Princess Kecil Abang [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang