Pka⁴⁵Jiwa Yang Bersatu

128 13 1
                                    

Assalammu'alaikum

Jangan lupa vote and komennya bestie🖤

.
.
.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Selepas Sekolah Tadi. Resyah Langsung Saja Menghampiri Ruangan Astatidz Karna Di Perintahkan Oleh Gus Reyhan Untuk Membicarakan Hukuman Apa Yang Pantas Di Berikan Kepada Santri Putra Yang Telah Menghina Dirinya Semalam.

Kini Di Hadapannya Terdapat Rayan, Reyhan, Gus Jefran, Ustadzah Ara, Dan Ning Milla Tengah Mengelilingi Resyah Dan Salah Satu Santriwan Senior Yang Akan Berurusan Dengan Mereka Sesuai Perbincangan Semalam Yang Menyakini Bahwa Santri Putra Tersebut Akan Di Berikan Hukuman Atas Ulahnya Sendiri.

"Resyah, Kamu Ada Saran Hukuman Apa Yang Pantas Di Berikan Kepadanya?" Tanya Gus Jefran Kepada Resyah.

Resyah Hanya Menggelengkan Kepalanya Perlahan.

"Sesuai Perkataan Saya Semalem, Semua Keputusan Tentang Apa Yang Harus Di Berikan Hukuman Kepada Fahri Bukan Saya, Melainkan Ustadz Rayan" Ucap Gus Reyhan Membuat Ustadzah Ataupun Ning Yang Berada Di Dalam Ruangan Terheran.

"Afwan Gus, Kok Jadi Ustadz Rayan Yah? Ia Kan Hanya Ustadz Baru Di Sini" Kini Ning Milla Membuka Suaranya Dengan Kerutan Sempurna Pada Dahinya. Dirinya Merasa Heran Sebab Mengapa Ustadz Baru Yang Akan Memberikan Hukuman Dan Bukannya Gus Reyhan Saja Yang Memberikan Hukuman Tersebut.

"Memang Salah?" Cletuk Gus Reyhan Hanya Dengan Kepala Yang Tertunduk Dalam.

Ning Milla Hanya Menggelengkan Kepalanya Walaupun Hal Itu Tidak Akan Terlihat Oleh Gus Reyhan Yang Hanya Menundukkan Kepalanya.

"Bersihkan Toilet Asrama Putra Sampai Bersih" Ujar Ustadz Rayan Menatap Fahri.

Sontak Fahri Mendongakan Kepalanya Melihat Ke Arah Sumber Suara. Wajahnya Terlihat Pasrah Atas Hukuman Yang Di Berikan Oleh Ustadz Baru Kepada Dirinya.

"Baik Ustadz"

"Resyah, Sekali Lagi Saya Minta Maaf" Tutur Fahri Beralih Menatap Cewe Yang Hanya Terlihat Sedang Menatap Sekeliling Ruangan Astatidz.

Resyah Terkagum Akan Kerapihan Di Dalam Ruangan Astatidz. Terlihat Banyak Sekali Al-Qur'an Yang Tersusun Rapi Pada Lemari Kaca Berukuran Sedang Di Ujung Ruangan Tersebut.

Resyah Menoleh Ke Arah Sumber Suara Yang Sepertinya Menyebutkan Namanya. Ia Melihat Fahri Hanya Sekilas Lalu Memalingkan Pandangannya Agar Menatap Gus Reyhan Saja.

Resyah Mengangguk Kecil. "Gakpapa, Udah Resyah Maafkan".

"Terima Kasih" Ucap Fahri Menatap Intens Resyah Walaupun Tatapan Cewe Itu Hanya Mengarahkan Kepada Gus Reyhan.

"Mau Saya Tambah Hukumanmu Fahri?!" Tegas Rayan Yang Sedari Tadi Menyadari Bahwa Fahri Hanya Menatap Adiknya Dengan Tatapan Yang Sulit Di Artikan. Ia Tidak Menyukai Terhadap Seseorang Yang Menatap Resyah Dengan Sangat Lekatnya, Sebab Hal Itu Dapat  Menimbulkan Ain Terhadap Adiknya Tersebut.

Sontak Fahri Hanya Langsung Tertunduk Dalam Dan Perlahan Menggelengkan Kepalanya. "A-afwan Ustadz" Tutur Fahri Terdengar Gugup.

"Silahkan Laksanakan Hukumanmu Sampai Jam Lima Sore, Saya Akan Mengecek Setiap Toilet Yang Kamu Bersihkan Setelah Kau Selesai Membersikannya Sampai Bersih" Printah Gus Jefran Dan Mendapatkan Anggukan Kepala Dari Fahri.

"Assalamualaikum Ustadz, Gus, Ning, Ustadzah" Ucap Fahri Sebelum Dirinya Beranjak Pergi Dari Ruangan Yang Khusus Untuk Astatidz.

"Waalaikumus salam" Jawab Mereka yang Berada Di Dalam Ruangan Secara Bersamaan.

Princess Kecil Abang [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang