༶•┈┈⛧happy reading⛧┈┈•༶
.
.
.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dua hari berlalu, Keadaan Sudah mulai Berjalan Normal. Tinggal kesehatan Cowok Itu yang belum Menunjukkan tanda tanda membaik. Sampai Saat Ini Dia Masih Belum sadar. Pendarahan Hebat yang dia Alami membuatnya Masih Dalam kondisi Kritis."Abang, Resyah Kangen" kata Resyah Sendu, Memecah, Keheningan Yang Menyelimuti Ruang Rawat Cowok itu.
Kini Resyah Hanya Sendiri Tengah Menjaga Cowok Yang telah Menyelamatkan Dirinya Dari Kecelakaan Beberapa hari yang lalu. Ia Hanya Duduk Diam sambil Mengamati Wajah Cowok Yang Terlihat Pucat. Tangan kanan Resyah Mengusap Lembut Pipi Cowok Tersebut.
"Resyah..." Lirih Cowok Itu Membuyarkan Lamunan Resyah, Gadis Itu Merasa Senang Karna Cowok yang di Tunggu-Tunggu Akhirnya Kian Tersadar. Dirinya Mendekat Dan Menatap Cowok itu Dengan sendu. Namun, Cowok itu malah Tertawa Kecil.
"Sebenarnya Abang siapa?, Sampai Rela Ngorbanin Diri Abang sendiri cuma untuk nyelamatin aku!" Tanya Resyah.
Cowok itu Tersenyum Lebar Mendengar Itu. "Nama Abang Aksara" Resyah Terdiam.
"Maafkan aku bang, Abang seperti ini Karna aku" Ungkap Resyah Yang Masih Terus Terisak Karna Tangisannya.
Aksara Mengusap Air Mata yang Sudah Memenuhi Pipi Resyah Dengan Lembutnya. "Nggak Boleh Nangiss, Nanti Cantiknya Hilang-" Aksara Mengantung Ucapannya.
"Kalau Nangiss, Nanti Cantiknya Abang jadi Jelekk Nih" Ucapnya lagi Dengan Kekehan Pelan.
Resyah Tidak lagi Mampu Berkata kata. Lelehan Air Mata Benar benar membanjiri Wajahnya, Sakit. Rasanya Begitu sakit ketika Melihat wajah Pria Yang Terlihat Pucat Pasi Itu. Entah Ada Apa, Resyah Seperti Akan Merasakan Kehilangan Seseorang yang sangat ia sayangi, Padahal Mereka Baru saja Bertemu Dan Saling Kenal.
"Abang Sayang kamu Resyah-"
"Abang nggak Suka Kalau Princess kecil Ini Menangis"
"Maafkan abang, Kalau Abang nggak Bisa di Samping kamu Lagi"
"Abang Ngomong apaan sih!" Bentak Resyah Tidak Suka Mendengar Ucapan Cowok tersebut.
"Princess Jangan Nang-" Belum Sempat Aksara Menyelesaikan Ucapannya Kian Napas Cowok Itu Sudah Tidak Beraturan.
"Abangg" Lirih Resyah Dengan Air Mata Yang Semakin Pecah Saat Melihat bang Aksara.
Hampaaa.
Itu lah Yang di Rasa Resyah Saat ini. Pandanganya terlihat kosong. Tidak Percaya Akan Hal yang Terjadi saat ini. Dirinya Merasa Seperti Benar benar Kehilangan Orang Yang sangat Ia sayangi, Resyah Pun tidak mengerti Kenapa Ia Sangat Sulit Untuk Mengikhlaskan Kepergian Pria yang Baru saja ia Temui Itu.
"Abang, Jangan Tinggalin Resyah" ujar Resyah menggoyang Lengan Aksara.
*****Ahmad Dan Vara Berusaha Membangunkan Resyah, Putri Kesayangannya Itu Sedari tadi Menangis Sembari Mata yang masih Terpejam. Tangannya sudah Dingin, Wajahnya Juga sudah penuh air mata.
Rayan Dan Reyhan ikut khawatir. Saat Beberapa Menit Yang Lalu tiba Di Kamar Adiknya Untuk Melihat Kondisi Serta Akan Mengajaknya Untuk Shalat Magrib Bersama, Merekapun Membawakan Nampan Yang Berisi Makanan Di Kedua Tangannya Dan Lantas Mereka Berniat Ingin Membangunkan Resyah. Tetapi, Adiknya itu malah Menangis Tersedu-sedu Dengan mata yang sudah hampir Membengkak. Wajahnya sudah tak beraturan. Merasa Khawatir, Reyhan Memanggil Umi dan Abinya Agar Masuk Ke kamar Resyah dengan Secepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Kecil Abang [ON GOING]
Acak[BELUM DI REVISI SEPENUHNYA] Menceritakan seorang gadis bernama Resyah Keyvara Alexandra yang berusia 14 tahun. Ia memiliki dua abang yang sangat menyayanginya-Rayan dan Reyhan, tetapi keduanya ternyata menyembunyikan banyak hal besar yang tidak di...