Baru saja Nisa merasa setidaknya ada setitik keberuntungan baginya di hari Jumat Kliwon, tetapi kenyataan lain segera menamparnya.
"Awww!" Tubuh Nisa tiba-tiba berpindah beberapa meter dari Kliwon yang sedang mengobatinya.
Nisa celangak-celinguk, tidak mungkin kan tubuhnya pindah tempat sendiri atau dipindahkan oleh jin. Ia tidak melihat ada siapa-siapa di situ hanya tadi terasa sebuah tangan besar dan kasar menyentuh pangkal lengannya.
Beberapa menit kemudian, barulah tampak ada seorang pemuda bertopi jerami yang baru saja berjalan turun dari sebuah kapal dengan layar besar bergambar tengkorak bertopi. Langkahnya panjang, tiada senyuman, hanya rahang berkedut tanda kemarahan yang jelas terlihat di wajah tampannya.
"Berani-beraninya kamu main-main sama laki-laki lain!" ucap pemuda itu sambil menuding Nisa.
Nisa menarik napas panjang untuk meredakan emosinya yang mulai mendidih. Pertama, pemuda itu seenaknya menarik tubuhnya. Kedua, dia juga dengan sembarangan menuduh Nisa sebagai cewek centil. Kalau pun ia memang mau bermain-main sama Kliwon, apa urusannya dengan dia.
"Jangan sembarangan menuduh! Dia terluka dan aku sedang mengobatinya," bela Kliwon. Matanya menatap tajam pemuda bertopi jerami itu.
Nisa mengangguk-angguk membenarkan omongan Kliwon.
"Sudah nggak usah alasan! Kamu memang sengaja kabur buat nyari cowok penjaga pantai ini kan? Jangan-jangan kalian bersekongkol juga mencuri peta harta karun one piece!" tudingnya tanpa alasan.
Apa tadi, One Piece katanya?
Nisa mencebik. Namun, otaknya seakan tersengat mendengar kata itu.
"Tunggu, apa kamu Monkey D. Luffy? Si Bajak Laut bertubuh karet itu?" cecar Nisa penasaran.
Nafisa suka sekali menonton serial One Piece dan Luffy ini adalah favoritnya.
"Tentu saja, Aku Luffy! Kapten One Piece sekaligus Raja Bajak Laut. Sekarang katakan di mana peta itu?"
Sejujurnya Nisa bingung, karena ia tak mengerti apa-apa. Terlebih soal peta harta karun yang dimaksud.
"Jangan asal ngomong! Kami nggak tau soal peta harta karun. Aku juga baru bertemu cewek ini. Tapi kalau kamu mau duel, aku siap meladeni," ujar Kliwon membela diri.
"Ah, jadi kamu menantang. Siap-siap! Terimalah ini. Gomu-gomu ..."
Nisa tak bisa membiarkan kedua orang itu bertarung di depannya. Dia pikir semua ini hanya salah paham yang bisa diselesaikan baik-baik.
"Cukup! Kumohon berhenti." Nisa melerai kedua cowok itu dengan berdiri di antara keduanya.
Dengan isyarat mata, Nisa meminta Kliwon untuk mengalah dan pergi. Kemudian ia berbalik kepada Luffy.
"Oke begini saja, aku akan ikut denganmu kembali ke kapal. Aku yakin ini hanya kesalahpahaman, kuharap kita bisa bicarakan semuanya baik-baik nanti," kata Nisa.
Gacha lagi. Masuk ke Cool Generator List lalu buat cerita dari salah satu karakter yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S PLAY
General FictionNafisa dan Nisa tak pernah menyangka bahwa papan permainan yang mereka temukan di gudang rumah nenek mereka akan membawa mereka pada segudang petualangan. Kedua kakak beradik yang kerap terlibat sibling rivalry itu harus berjuang bersama agar bisa m...