Usai berlelah-lelah mengejar pencopet, Nafisa mengajak adiknya untuk beristirahat sambil menikmati jajanan di pasar malam. Jajanannya mirip dengan yang sering dibelikan Mama saat mereka berkunjung ke pasar malam. Ada kue putu bambu dan klepon, cilok, bakso tusuk, sampai gulali.
Nafisa langsung memesan kue putu kesukaannya. Sedang Nisa memilih makan gulali.
Di dekat gerobak dan kedai-kedai makanan yang ramai oleh pengunjung itu berdiri seorang pengamen bergitar kuning yang mereka temui sebelumnya.
pria itu hanya bermain gitar mengiringi Pak Agam.Kali ini tidak ada Pak Agam yang memainkan biola di sampingnya. Namun, lelaki itu tampil penuh percaya diri menyanyikan lagu-lagu yang rasanya baru kali ini Nafisa dengar.
Lirik lagunya sederhana, tetapi kata-katanya lucu, dan mengena.
Eh, eh, Neng gadis
Wajah bening senyumnya manis
Bulu mata anti badai, alis rapi berbaris
Bikin hati Abang jadi kembang kempisGayanya selangit kayak artis
Pakai baju warna-warni kayak kue lapis
Sayangnya waktu dia meringis
Ternyata giginya geripis
# DAY 22Buatlah cerita tentang seorang pengamen yang sedang menyanyikan lagu karangannya sendiri, minimal memasukkan 1 BAIT LAGU yang dinyanyikan pada dialog pengamen tersebut (Lagu yang dinyanyikan bisa dari puisi atau lagu ciptaan penulis)
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S PLAY
General FictionNafisa dan Nisa tak pernah menyangka bahwa papan permainan yang mereka temukan di gudang rumah nenek mereka akan membawa mereka pada segudang petualangan. Kedua kakak beradik yang kerap terlibat sibling rivalry itu harus berjuang bersama agar bisa m...